Ini spekulasi-spekulasi di balik jatuhnya Hercules di Medan
Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan butuh waktu dua minggu untuk melakukan penyelidikan jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Medan. Hal itu untuk mencegah adanya kesalahan dalam penyelidikan pesawat Hercules tersebut.
"Dua minggu karena harus lebih detil. Pasti nanti akan kami publikasikan. Kasau begitu kejadian menurunkan tim untuk melihat dari segi teknis apa yang salah," kata Moeldoko di kantornya, Jakarta, Kamis (2/7).
Menurut Moeldoko, saat pesawat Hercules itu jatuh di Medan, maka Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna mengirimkan tim investigasi untuk menyelidiki pesawat buatan pabrik Lockheed Martin itu.
-
Siapa yang terlibat dalam misi ini? 'Apabila kita menemukan kehidupan sejauh ini dari Matahari, itu akan menunjukkan bahwa kehidupan dapat berasal dari tempat lain selain Bumi,' ujar Mark Fox-Powell, seorang mikrobiolog planet dari Open University.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas gerbong maut? Peristiwa Gerbong Maut adalah insiden di mana 100 pejuang Indonesia yang ditawan Belanda dipindahkan dari Bondowoso ke Surabaya dengan tiga gerbong kereta api tertutup rapat.Pemindahan dilakukan tanpa memperhatikan keselamatan para tawanan, menyebabkan 46 pejuang meninggal dalam peristiwa ini.
-
Siapa yang ditugasi beli jet tempur? Mabes AU menugaskan Duta Besar RI di Mesir, Mayor Boediardjo untuk melakukan pembelian senjata ke Blok Timur.
-
Siapa saja yang terlibat dalam misi? Dilansir dari Indonesia.go.id, misi berisiko tinggi itu tak hanya melibatkan para prajurit Indonesia, namun juga prajurit dari delapan negara lain yaitu Mesir, Uni Emirat Arab, Belanda, Jerman, Belgia, Inggris, dan Prancis yang dipimpin oleh para prajurit dari Yordania.
-
Apa yang dilakukan Pesawat NASA? Pesawat NASA telah mendapat pencapaian luar biasa dengan secara resmi 'menyentuh' matahari, menyelam melalui atmosfer yang belum pernah dijelajahi sebelumnya yang dikenal sebagai corona.
-
Siapa yang membangun pesawat nuklir NASA? Pesawat ruang angkasa, yang sedang dibangun oleh Lockheed Martin akan berfungsi sebagai testbed untuk teknologi inovatif ini.
"Kemarin kita kirim tim dari Mabes TNI untuk melihat dari sisi nonteknis (prosedur, mekanisme dan operasionalnya) apa yang salah dari sisi itu, protapnya dijalankan atau tidak," ujar dia.
Meski belum ada hasil resmi, beberapa indikasi penyebab jatuhnya pesawat yang membawa 122 penumpang mulai dibuka pihak TNI. Berikut dugaan-dugaan yang menyebabkan pesawat tersebut jatuh di Medan:
Satu dari empat mesin Hercules mati
Kepala Dinas Penerbangan TNI Angkatan Udara, Marsma Dwi Badarmanto menyatakan pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Medan Sumatra Utara terjadi karena mengalami masalah mesin."Diperkirakan ada masalah di mesin nomor empat paling kanan paling luar. Yang sebenarnya hal itu dapat diperbaiki," kata Dwi Bandarwanto, di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta pada Kamis (2/7).Hal yang sama juga disampaikan Panglima Komando Operasi I TNI AU Marsekal Muda Agus Dwi Putranto. Dia memaparkan hasil analisis sementara mengenai penyebab kecelakaan pesawat Hercules C130 di Medan pada Selasa (30/6) yakni karena satu mesin mati sebelum pesawat mencapai kecepatan penuh."Temuan sementara, pesawat baru take off dan pesawat belum mencapai kecepatan yang cukup, salah satu mesin mati, oleng ke kanan. Pesawat bergeser. Sebelum impact itu, dia menabrak antena," ucap Dwi kepada wartawan di RSUP H Adam Malik Medan, Kamis (2/7).Dia memaparkan, temuan itu dilihat dari data yang mereka miliki. Karena kerusakan itu, pilot meminta return to base (RTB). Temuan di lapangan juga menunjukkan, satu dari empat mesin mati.
Hercules jatuh karena menabrak antena sekolah
Kepala Dinas Penerbangan TNI Angkatan Udara, Marsma Dwi Badarmanto menyatakan pesawat Hercules C-130 juga menyebab lain pesawat Hercules C-130 jatuh. Menurutnya lingkungan Lanud Soewondo Medan tidak cukup bersahabat untuk penerbangan."Ada permasalahan lingkungan bandara karena ada orang bangun antena seenaknya. Berdiri antena tinggi yang bisa menabrak pesawat," ujarnya.Menurut dia, apabila pesawat Hercules C-130 terbang secara normal kemungkinan kecelakaan tak terjadi, tetapi pesawat itu terbang ketinggian rendah sehingga menabrak antena.Secara desain bangunan, Lanud Soewondo Medan Sumatra Utara tidak didukung ketinggian ring standar penerbangan."Idealnya pangkalan TNI, ring paling luar harus 5 km. Di Medan kira- kira hanya 4 km. Itu tidak sampai 5 km," tambahnya.Sebelumnya seorang saksi mata menyebut sebelum pesawat jatuh memang menabrak antena. "Saya lihat pesawat itu oleng waktu di atas, sampai akhirnya nabrak antena TV sekolah Betania. Baru setelah itu menghantam ruko yang masih kosong. Ruko Royal Gardenia," kata Erson yang mengaku juga sempat merekam detik-detik sebelum pesawat nahas itu menabrak ruko.
Angkut banyak penumpang, Hercules diduga over kapasitas
Dugaan lain mengenai jatuhnya hercules nahas tersebut adalah over kapasitas. Seperti diketahui, hercules C-130 tersebut membawa penumpang 122 dan juga logistik TNI.Namun mengenai kemungkinan pesawat over kapasitas, Panglima Komando Operasi I TNI AU Marsekal Muda Agus Dwi Putranto langsung membantahnya. Dia memaparkan kapasitas Hercules 130 mencapai 12,5 ton. Sementara penumpang dan awak yang berjumlah 122 orang, total beratnya diperkirakan 6-7 ton. "Logistik yang dibawa juga paling beberapa amunisi," sebut Dwi.
Hercules C-130 sudah terlalu tua untuk terbang
Pesawat Hercules C-130 nomor seri A-1310 yang jatuh di Medan milik Skuadron 32 yang bermarkas di Landasan Udara Abdul Rachman Saleh, Malang. Pesawat nahas itu membawa penumpang berjumlah 123 orang.Komandan Lanud Abdul Rachman Saleh, Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto mengatakan pesawat Hercules memiliki kemampuan terbang maksimal 3600 jam. Sebelum jatuh di Medan, sisa kemampuan terbang pesawat Hercules itu tinggal 74 jam."Pada 27 Juni kemarin baru dilaksanakan pemeliharaan. Kemudian pada tahun 2016 akan dilaksanakan pemeliharaan setengahnya. Jadi misal kalau penuhnya 3600-3800 jam dilaksanakan three years inspeksion," kata Hadi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (1/7).Menurut Hadi, pesawat Hercules itu sudah diganti semua mesin pada tahun 2013 lalu. Sehingga jika pesawat Hercules itu hendak terbang akan diperiksa terlebih dahulu."Pesawat ini pemeliharaannya ada structure, 3600 jam maksimal terbang. Engine per 100 akan diinspeksi," kata dia.Sebelum Hercules itu jatuh di Medan, lanjut dia, pernah digunakan membawa pasukan penerjun TNI ke Papua. Selain itu, Pesawat Hercules buatan pabrik Lockheed Martin, Amerika Serikat itu ikut melaksanakan operasi bantuan kemanusiaan di Filipina."Sebelum ini, dukungan penerbang pasukan kegiatan lain di dalam dan luar negeri," tutup dia.Namun lagi-lagi Panglima Komando Operasi I TNI AU Marsekal Muda Agus Dwi Putranto membantah bila pesawat jatuh karena sudah terlalu tua. "Tidak ada pesawat jatuh karena usia. Sebab, pesawat ada pemeriksaan rutin berkala yang sudah ada standarnya dari Lockhead," ucapnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesawat C-130J Super Hercules merupakan bagian dari alutsista TNI, yang resmi diserahkan kepada TNI AU.
Baca SelengkapnyaKNKT akan memeriksa seluruh serpihan dan menganalisis percakapan pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat.
Baca SelengkapnyaSuper Hercules C-130J adalah pesawat kedua dari lima pesawat yang dibeli pemerintah
Baca SelengkapnyaPesawat C-130J-30 Super Hercules TNI AU, pesawat angkut militer produksi Lockheed Martin, Amerika Serikat tiba Lanud Halim Perdanakusuma
Baca SelengkapnyaAda Lima Pesawat C-130J-30 Super Hercules dipesan Kemenhan dari dari pabrik Lockheed Martin di Marietta, Georgia Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaSyarif mengatakan, alutsista memang menjadi perhatian Komisi I DPR.
Baca SelengkapnyaKasau telah mengeluarkan surat perintah penyelidikan. Sehingga penyebab jatuhnya pesawat masih diselidiki.
Baca SelengkapnyaSempat viral video Raffi Ahmad menunjukan helikopter yang mirip dengan heli yang jatuh tersebut kepada sejumlah influencer.
Baca SelengkapnyaPesawat tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, setelah menempuh penerbangan enam hari dari Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaSelain pesawat Super Hercules, dalam waktu dekat juga akan datang dua pesanan pesawat Airbus A400M multirole tanker dan transport (MRTT).
Baca Selengkapnyakecelakaan pesawat latih Tecnam P20006T yang jatuh di lapangan Sunburst BSD, Tangerang Selatan menewaskan 3 orang.
Baca SelengkapnyaSaat ini proses investigasi untuk mengetahui penyebab terbakarnya mesin pesawat dengan kode GIA 1105 tersebut masih berlangsung
Baca Selengkapnya