Jika reklamasi Tanjung Benoa dilanjutkan, ini syarat Menteri Susi
Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menginginkan dibangunnya wilayah air atau waduk sebelum melakukan pembangunan revitalisasi di Teluk Benoa, Bali. Menurut Susi, sudah seharusnya sebelum dilakukannya revitalisasi berbasis reklamasi di area seluas 10 hektar tersebut, maka harus dibangun pula waduk seluas 10 hektar.
Demikian disampaikan Susi Pudjiastuti saat Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi IV DPR RI, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (26/1).
"Soal Teluk Benoa, izin lokasi sudah diterbitkan oleh KKP, izin lingkungan yang belum Pak. Pertanyaan saya, wilayah untuk genangan air mau dikemanakan. Kalau sudah disiapkan danau, dan ada wilayah air yang akan dikeruk, ya saya akan bikin opini clear dan seterang mungkin," ujar Susi Pudjiastuti saat Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi IV DPR RI, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (26/1).
-
Mengapa Susi Pudjiastuti tidak menjadikan Pulau Susi sebagai pulau pribadi? Susi merasa itu bukan pulau pribadinya. Untuk itu, dia tidak mengkomersilkam pulau tersebut.
-
Bagaimana Ibu Tien melarang Soeharto memancing ikan berambut panjang? “Jangan memancing ikan yang rambutnya panjang ya.“ kata Ibu Tien jenaka sambil tersenyum. Soeharto yang mendengar itu pun ikut tersenyum. Ikan berambut panjang maksudnya memancing wanita.
-
Kenapa ikan Situ Sangiang tidak boleh dipancing? Yang paling terkenal dari mitos dari nenek moyang, yakni pengunjung dilarang memancing atau mengambil ikan di danau tersebut. Ikan-ikan besar seperti nila, emas, lele dan lain-lain di sana merupakan jelmaan dari prajurit Kerajaan Talaga Manggung yang dulu menguasai seluruh wilayah Majalengka.
-
Apa yang ingin dihapus Bebizie di Tanjung Priok? Bebi ingin menghapus stigma negatif itu dengan mendekati generasi milenial melalui berbagai kegiatan sosial, seni, dan olahraga. 'Tentu saja, kami lebih fokus dalam pendekatan kepada generasi milenial. Sebab, yang paling berisiko adalah milenial itu sendiri,' kata Bebizie saat dijumpai di gedung DPRD DKI Jakarta, pada Senin sore, 26 Agustus.
-
Kenapa Ibu Tien melarang Soeharto memancing ikan berambut panjang? “Jangan memancing ikan yang rambutnya panjang ya.“ kata Ibu Tien jenaka sambil tersenyum. Soeharto yang mendengar itu pun ikut tersenyum. Ikan berambut panjang maksudnya memancing wanita.
-
Kenapa Menteri Trenggono tidak menggunakan pengeboman untuk menenggelamkan kapal? 'Tidak pernah, nggak pernah (menenggelamkan),' kata Inspektur Jenderal (Irjen) KKP, Tornanda Syaifullah, kepada awak media di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu (24/7). Tornanda mengatakan, bahwa kebijakan penenggelaman kapal ilegal melalui teknik pengeboman justru akan merusak ekosistem laut. Mengingat, terdapat area konservasi dibawah laut yang terdampak kebijakan pengeboman kapal.'Itu sebenarnya merusak, kalau kapal di bom, itu merusak konservasi di bawahnya, kan itu ikut rusak sebenarnya,' tegasnya.
Lanjut Susi, hal tersebut bertujuan untuk menampung air agar tidak terjadi banjir. "Kalau mereka mau mereklamasi 10 hektar, maka harus ada lahan air 10 hektar, untuk nelayan kah, pariwisata air kah, atau apapun. Kalau itu tidak bisa, ya tidak usah," ujarnya.
"Saya akan pegang keyakinan itu. Kalau wilayah air tidak dibuat dulu, saya tidak approve. Kalau mereka berani buat dulu, baru saya approve," katanya.
Hal ini, ujar Susi, menjadi prinsipnya. Karena apapun yang akan dibuat manusia dengan alam harus memperhitungkan ekosistemnya secara jelas.
"Bila kita mereklamasi satu hektar, berarti kita harus menyediakan tempat air juga satu hektar untuk genangan air. Bila itu tidak bisa, seharusnya tidak boleh. Karena nanti akan ada wilayah yang tenggelam," kata Susi.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Raja Juli Antoni menilai Pulau Mendol, Pelalawan, Riau bisa segera dijadikan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA)
Baca SelengkapnyaReklamasi pulau sampah di pesisir Jakarta Utara saat ini belum menjadi hal keharusan
Baca SelengkapnyaHeru bilang, kebijakan ihwal tarif sewa antara Sarana Jaya dan pedagang merupakan proses business to business (B2B).
Baca SelengkapnyaAdanya moratorium diharapkan dapat menertibkan para investor asing yang membangun vila.
Baca SelengkapnyaRK percaya, selama reklamai tidak merusak lingkungan, maka hal itu menjadi sesuatu yang baik seperti dicontohkan negara maju lainnya.
Baca SelengkapnyaIzin yang diajukan itu perlu diperhatikan agar ke depannya tidak menjadi masalah
Baca SelengkapnyaKementerian Kelautan dan Perikanan membuka kemungkinan pemanfaatan hasil sedimentasi di laut untuk diekspor.
Baca SelengkapnyaPengerukan tebing menjadi sorotan para netizen karena dianggap merusak lingkungan alam Bali.
Baca SelengkapnyaAturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca Selengkapnya