Intip Kecanggihan RDF, Teknologi untuk Kurangi 'Gunung' Sampah di Tiga TPST Bekasi
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Bekasi bakal memiliki tiga tempat pembuangan sampah terpadu (TPST). Untuk lokasinya, rencananya berada di Kecamatan Babelan, Cibitung dan Kedungwaringin.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Rahmat Atong mengatakan, tiga TPST yang akan dibangun merupakan kerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Ada tiga TPST yang rencananya akan kami bangun bekerjasama dengan KLHK, di mana saat ini sedang menyiapkan lokasinya dulu," ucapnya, Rabu (14/9).
-
Bagaimana cara mengurangi sampah? Daur ulang sampah membantu mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA. Dengan memanfaatkan kembali botol atau kaleng bekas sebagai wadah atau pot bunga, kita tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga menambah estetika lingkungan kita.
-
Bagaimana cara mengurangi sampah plastik? 'Berbagai upaya mengurangi timbulan sampah harus dilakukan untuk menekan dampak lingkungan hidup baik limbah padat, cair maupun gas, terutama penyebab pencemaran udara dan krisis iklim',
-
Gimana caranya agar sampah gak merusak lingkungan? Sampah bisa jadi berkah jika dikelola dengan baik.
-
Bagaimana Kelurahan Rancabolang mengelola sampah? Selama empat tahun ini, kawasan itu mengklaim telah mengelola sampah secara paripurna. Selama itu, sudah tidak terjadi lagi adanya penumpukan sampah khususnya organik.Mereka pun membagikan kisahnya mengurai sampah dengan jumlah yang besar memakai media maggot.
Dia mengatakan, setelah TPST dibangun nantinya sampah akan diolah menggunakan teknologi refused derived fuel (RDF). Teknologi tersebut akan diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Kementerian dalam hal ini membantu pengadaan teknologi RDF di TPST. Kami dari pemda hanya diminta menyediakan lokasinya," katanya.
Pengolahan sampah menggunakan teknologi RDF dinilai akan efektif mengurangi tumpukan sampah. Karena sampah yang sudah dipilah akan dicacah dan dikeringkan kemudian diolah untuk menjadi sumber energi terbarukan yang rendah emisi.
"Jadi tumpukan sampah bisa berkurang setelah dipilah-pilah, makanya saat ini kami sedang menyiapkan lahannya," ucap Rahmat.
Sekadar diketahui, tempat pembuangan akhir (TPA) Burangkeng di Kecamatan Setu milik Pemerintah Kabupaten Bekasi sudah overload. TPA seluas 11,6 hektare ini kini sudah sulit menampung sampah.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Inovasi dalam pengelolaan sampah telah membantu perseroan mendapatkan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaBRI meluncurkan program inovatif Zero Waste to Landfill yang melibatkan kolaborasi antar stakeholder.
Baca SelengkapnyaRDF Plant Rorotan disebut mampu menghasilkan bahan bakar alternatif sebanyak 875 ton per hari.
Baca SelengkapnyaWalaupun masalah sampah belum selesai, namun Sri Sultan HB X optimis kabupaten/kota mampu mengelola sampah secara mandiri
Baca SelengkapnyaTak punya tempat pembuangan akhir, sampah tersebut dibawa kemana ya?
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Bangun RDF Plant Senilai Rp1,2 T di Rorotan, Apa Kelebihannya?
Baca SelengkapnyaTPST ini merupakan pengolahan sampah sirkuler dan berkelanjutan sebagai bagian dari inisiatif program Banyuwangi Hijau.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi terus melakukan berbagai langkah pengolahan sampah.
Baca SelengkapnyaVolume sampah yang terus meningkat masih menjadi tantangan bagi pemerintah di tengah fasilitas pengolahan sampah yang terbatas.
Baca SelengkapnyaTarget pemerintah, setahun ke depan sampah di Bali dapat berkurang banyak.
Baca SelengkapnyaTPS 3R Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi meraih Plakat Adipura.
Baca Selengkapnya