Jadi Korban Human Trafficking, Warga Sumsel Stres dan Coba Bunuh Diri
Merdeka.com - Sugianto bin Suyono (29) menjadi korban human trafficking atau penjualan manusia ke Malaysia. Dia mengalami stres berat dan mencoba bunuh diri setelah kabur dari tempatnya bekerja.
Keberadaannya di Malaysia diketahui dari akun media sosial kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) beberapa waktu lalu. Dari situ terungkap korban berasal dari Desa Mekar Jaya, Kecamatan Lubai, Muara Enim, Sumsel.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumsel Koimudin menjelaskan, korban ditemukan warga hendak melompat dari jembatan layang di Kuala Lumpur sebulan lalu. Aksinya digagalkan dan dibawa ke rumah sakit setempat untuk perawatan.
-
Kenapa pria itu kabur dari pekerjaannya? 'Kerja tadinya, kerja proyek tapi nggak dibayar sudah sebulan. Yaudah kabur, nggak betah, lama-lama nggak betah,' kata pemuda tersebut kepada Polisi.
-
Siapa yang mengalami stres traumatis? Stres traumatis bisa muncul akibat peristiwa traumatis seperti bencana alam, serangan, atau kehilangan orang tercinta.
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Kapan pelaku merasakan stres? Ini jelas, karena yang berselingkuh akan menghadapi dua hubungan rumit dengan dua orang yang berbeda.
-
Siapa yang mengalami trauma berat? Dua anak Aiptu FN mengalami trauma berat dan harus mendapat pendampingan karena selalu teringat peristiwa perampasan mobil ayahnya oleh 12 debt collector.
"Kami ketahui dari medsos dan akhirnya korban hari ini dapat kami pulangkan atas bantuan pekerja Indonesia di sana," ungkap Koimudin, Selasa (31/12).
Hingga tiba di Palembang, kata dia, korban mengalami stres cukup berat sehingga untuk sementara dirawat di Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang. Korban tengah menjalani assessment atau pemulihan mental oleh ahli kejiwaan dan psikolog.
"Mudah-mudahan segera pulih dan dikembalikan ke keluarganya," kata dia.
Iming-iming Gaji Besar
Sugianto berangkat ke Malaysia secara ilegal melalui jalur Batam, Riau. Dia ditawari rekannya bekerja dengan upah besar, jauh dibanding penghasilannya di kampung.
Ternyata di Malaysia, dia dipekerjakan sebagai buruh di perkebunan karet salah satu perusahaan di Kelantan. Tekanan pekerjaan yang berat dan gaji yang didapat hanya 400 Ringgit atau Rp 1,2 juta per bulan, membuatnya kabur dari mess perkebunan menuju Kuala Lumpur.
"Dia mengalami stres dan mencoba bunuh diri. Gaji dan pekerjaannya tak sesuai dengan janji yang diberikan," kata dia.
Disnakertrans Sumsel berencana melanjutkan kasus ini ke proses hukum untuk mengungkap jaringan atau penyalur tenaga kerja yang mengirim korban ke Malaysia. Pihaknya mengimbau masyarakat tidak mudah terpikat dengan iming-iming pekerjaan ke luar negeri secara ilegal karena banyak resikonya.
"Bisa dibilang ini human trafficking, masuk ke Malaysia secara ilegal," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka diduga berangkat dengan cara ilegal dan menjadi korban perdagangan manusia.
Baca SelengkapnyaCerita korban TPPO Disekap Berbulan-Bulan dan Kerja Tanpa Digaji
Baca SelengkapnyaKisah tragis terjadi di Desa Pagung Kecamatan Semen Kabupaten Kediri. Seorang pria nekat gantung diri karena tak sanggup menikahkan putrinya dengan meriah.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami trauma ganda. Selain perlakuan tak manusiawi, ia juga ketakutan karena suasana perang.
Baca SelengkapnyaMotif para pelaku adalah ingin mendapatkan keuntungan secara ekonomis dari korban.
Baca SelengkapnyaDari pemeriksaan luar, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Baca SelengkapnyaSementara itu, ketiga korban yakni BN (29) asal Tasikmalaya, O (40) asal Subang dan A (28) asal Subang. Kedua pelaku disinyalir untung Rp2 juta per korban.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban mendapat kabar duka dari saudara di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSatu korban dibuang di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaDua wanita asal Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), ditangkap polisi. Mereka diduga terlibat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) antarnegara.
Baca SelengkapnyaKorban dikurung dan disiksa selama 10 hari di pelbagai tempat negara bagian Malaysia, termasuk Penang.
Baca SelengkapnyaSeorang pria renta, SM (70) di Musi Rawas, Sumsel, diduga nekat mengakhiri hidupnya karena sakit hati diusir anak semata wayangnya.
Baca Selengkapnya