Jadi target skimmer, Polda Yogyakarta buka posko aduan bagi nasabah
Merdeka.com - Sindikat pembobol mesin anjungan tunai mandiri (ATM) dengan modus skimming berhasil dibongkar oleh petugas dari Polda Metro Jaya. Sebanyak empat orang yang merupakan warga negara asing (WNA) berhasil diamankan.
Berdasarkan pengakuan dari pelaku, Yogyakarta diketahui menjadi salah satu daerah tempat sindikat pembobol ATM ini beraksi. Menanggapi hal itu, Kapolda DIY, Brigjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan telah menerjunkan personelnya untuk melakukan pengecekan dan penelusuran terhadap sindikat tersebut.
"Hasil ungkap kasus dari Polda Metro Jaya, ternyata pelaku melakukan (skimming) di sini. (Pelaku) yang mengatakan di Yogya juga ada. Itu kita juga telusuri," ujar Dofiri saat ditemui di RSPAU Hardjolukito, Senin (19/3).
-
Apa yang dicuri dari bank? Suatu hari, tiba-tiba nasabah korporat datang ke salah satu bank di Amerika Serikat (AS). Ia melaporkan kehilangan uang. Tak tanggung-tanggung jumlahnya sampai USD 400.000.
-
Bagaimana cara penipu mencuri uang dari rekening korban? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide. Kepolisian Federal Australia (AFP) telah menangkap seorang penduduk Australia berusia 42 tahun yang diduga memasang jaringan titik akses wifi gratis palsu di bandara. AFP menjelaskan titik akses tersebut dipasang di beberapa lokasi dan meniru jaringan yang sah untuk menangkap data pribadi dari korban yang tidak menaruh curiga yang secara tidak sengaja terhubung ke jaringan tersebut.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Dimana modus penipuan ini terjadi? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide.
Dofiri mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk pengembangan kasus pembobolan ATM dengan modus skimming tersebut. Tidak menutup kemungkinan, kata Dofiri, ada warga Yogyakarta yang menjadi korban.
"Anggota sedang mengecek apakah ada warga Yogyakarta yang melapor menjadi korban pembobolan ATM. Nanti akan kita dalami apakah ada kaitan dengan pelaku yang sama (4 WNA yang diamankan Polda Metro Jaya) atau lainnya," ungkapnya.
Dofiri menjelaskan tak menutup kemungkinan ada korban pembobolan ATM dengan modus lainnya. Sebab, sambung Dofiri, laporan ke polisi masuk mungkin tak hanya setelah pengungkapan kasus pembobolan ATM dengan modus skimming.
"Bisa jadi laporannya sudah kemarin-kemarin (sebelum pengungkapan kasus pembobolan ATM bermodus skimming)," tutup Dofiri.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya empat orang WNA yaitu CAS, RK, IRL, ketiganya WN Rumania, dan FH warga negara Hungaria diamankan oleh jajaran petugas dari Polda Metro Jaya. Para pelaku sudah melakukan pembobolan ATM sejak Juli yang lalu.
Dalam aksinya, keempat WNA ini membuat alat skimmer serta perangkat pendukung lainnya untuk memindai data para nasabah. Alat itu dipasang di beberapa ATM di wilayah Bali, Bandung, Yogyakarta, Tangerang, dan Jakarta. Total ada 13 ATM bank milik pemerintah dan swasta di Indonesia yang telah menjadi sasaran pembobolan sindikat tersebut.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua pelaku, yakni ES dan MS, telah ditangkap jajaran Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Baca Selengkapnyasasaran tersangka hanya mesin ATM yang berada di sekitar Jakarta Utara dan Kota Bekasi
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu kemudian terekam kamera seluler dan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya terakhir, korban mengalami kerugian hingga ratusan juta.
Baca SelengkapnyaKorban pun terpaksa menuruti permintaan penipu dengan mentransfer uang miliknya hingga uang perusahaan.
Baca SelengkapnyaSelanjutnya, korban mampir ke ATM untuk mengambil sejumlah uang.Namun terjadi kendala pada saat memasukan kartu debit ke mulut mesin.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa sejumlah saksi, mulai dari pegawai hingga saksi yang ada di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaKorban pertama mengalami kerugian sebesar Rp277 juta, dan korban kedua sebesar Rp3 juta.
Baca SelengkapnyaPenyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih terus mengembangkan kasus itu.
Baca Selengkapnya