13 Orang tersambar petir saat berteduh di kantin, dua orang tewas
Merdeka.com - Sebanyak dua warga di Perumahan Asean, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, Sabtu tewas disambar petir, sedangkan 11 orang lainnya mengalami luka.
Dalam musibah yang terjadi sekitar pukul 11.00 WIB tersebut, dua korban meninggal dunia adalah Muhammad (45) warga Desa Tambon Tunong dan M Zaki (13) warga Desa Ulee Madon.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman mengatakan, bahwa lokasi kejadiannya para korban sedang berada di kantin SMP Al Alaq Dewantara karena jam istirahat sekolah sedang berlangsung.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa saja korban sambaran petir? Ketiga korban yakni dua orang ibu, FT (35) dan WR (30), dan seorang remaja laki-laki AR (18).
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Kapan dua orang meninggal setiap detik? Angka kematian setiap detik ini menciptakan kesedihan dan duka mendalam bagi keluarga dan teman-teman yang ditinggalkan.
-
Apa yang menyebabkan dua wisatawan meninggal di Parangtritis? Pada saat diselamatkan, tiga korban dalam kondisi kritis. Sementara dua lainnya dinyatakan dalam kondisi normal. Ketiga korban kritis selanjutnya dibawa ke klinik terdekat dan kemudian dirujuk ke RS Panembahan Senopati. Di RS Panembahan Senopati, dua korban dinyatakan meninggal dunia dan satu korban sudah dalam kondisi normal.
Saat itu, hujan lebat yang disertai petir mengguyur sekolah itu.
Kilatan petir menyambar kantin yang menyebabkan para korban terluka sehingga dibawa ke Rumah Sakit PT Arun Lhokseumawe.
Petir juga menyebabkan pohon besar terbelah di sekitar kantin sekolah. "Sebanyak dua orang dinyatakan meninggal dunia, satu orang kritis dan 10 orang dirawat," kata Kapolres. Seperti dilansir Antara.
Korban tewas adalah Muhammad (45), seorang tukang becak dan M Zaki (13), pelajar SMP Al Alaq. Sedangkan korban luka parah adalah Aisyah (40), ibu rumah tangga yang tinggal di DEsa Tambon Tunong.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga petani di Desa Tanjung Alam, Lintang Kanan, Empat Lawang, Sumatera Selatan, disambar petir saat berteduh di pondok ketika hujan deras melanda kawasan itu.
Baca SelengkapnyaKebakaran Pondok Pesantren (ponpes) Al Wasilah Lemo, Polewali Mandar, merenggut korban jiwa. Dua santri meninggal dunia akibat mengalami luka bakar parah.
Baca SelengkapnyaSaat hujan, keempat santri tengah bermain handphone di dalam pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaPasien meninggal dunia di RSUP Prof Ngoerah total 12 orang dan satu pasien meninggal di RSUD Wangaya.
Baca SelengkapnyaKebakaran itu dianggap kejadian luar biasa karena korban meninggal dunia mencapai belasan orang.
Baca SelengkapnyaPara pengunjung Mattabulu berteduh karena saat itu hujan deras. Di saat bersamaan, pohon besar di dekat pondok tumbang akibat angin kencang.
Baca Selengkapnya5 orang petani dikabarkan meninggal dunia akibat tersambar petir saat sedang berteduh di sebuah pondok.
Baca SelengkapnyaKetiga korban tersambar petir saat menggarap sawah.
Baca SelengkapnyaPetugas mengerahkan 21 Unit dengan 115 personel beserta unit bronto skylift untuk memadamkan api.
Baca SelengkapnyaDua prajurit TNI itu tersambar petir saat berjaga di depan Pintu Delta 1 Mabes TNI.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga yang terdiri dari suami istri dan tiga anak perempuan tewas saat kebakaran gudang perabotan
Baca SelengkapnyaApi yang menghanguskan sekitar separuh bangunan Mal Revo di Bekasi diduga berasal dari berasal dari kompor portable di restoran masakan Jepang.
Baca Selengkapnya