Jalan penghubung desa di Muara Tambesi rusak bak kubangan kerbau
Merdeka.com - Jalan penghubung antara Desa rambutan Masam dengan Desa Tanjung Pasir di wilayah Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari saat ini kondisinya rusak parah dan sudah seperti kubangan kerbau.
Warga dua desa itu berharap, Pemkab Batanghari memberikan perhatian dan memperbaiki jalan tersebut mengingat kerusakan itu sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu.
Seperti dikutip Antara, Rabu (20/8), Hambali, warga Desa Tanjung Pasir, mengatakan, jalan yang kini rusak parah itu merupakan jalan alternatif satu-satunya yang menjadi andalan kedua warga desa tersebut.
-
Dimana jalan rusak itu berada? Rombongan Bupati Grobogan yang melintasi Desa Pandanharum, Kecamatan Gabus, Grobogan, dihadang oleh warga.
-
Di mana jalan rusak yang membuat warga harus menandu pasien? Sejumlah penduduk di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, Sumatra Utara, harus berjuang saat merujuk seorang warga sakit menggunakan tandu.
-
Apa yang rusak di jalan tersebut? 'Kami meminta agar segera dibangun jalan dari Dusun Juron sampai Dusun Dawung, karena ini adalah akses yang paling penting bagi warga kedua dusun. Terutama masalah anak sekolah yang harus mereka perhatikan. Kalau mereka pakai matic, kondisi jalan yang licin berbahaya bagi mereka,' kata Sugiyanto, warga Desa Pandanharum, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (5/2).
-
Dimana jalan rusak itu dijadikan wisata? Beberapa di antaranya menggambarkan jalan rusak yang dijadikan wisata buaya atau seperti sedang melakukan offroad di hutan.
-
Kenapa warga demo jalan rusak? 'Ke mana uang pajak kami? Ke mana uang pajak kami? Bertahun-tahun kami merasakan jalan rusak yang seperti ini,' seru sang orator dalam sebuah video yang diunggah lewat Instagram @merapi_uncover.
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
"Jalan ini merupakan jalan andalan warga kedua desa. Kita minta Pemkab segera memperbaiki," katanya.
Berdasarkan informasi, penduduk yang bermukim di dua desa itu mencapai 500 kepala keluarga. Mereka sangat berharap agar Pemkab Batanghari memberikan perhatian pada kesulitan warga.
Menurut dia, kerusakan jalan itu sudah terjadi sejak tahun 2000-an dan hingga kini belum ada sentuhan perbaikan dari Pemkab Batanghari.
"Belum pernah ada perbaikan, bahkan pihak Pemkab Batanghari tidak pernah turun memantau kondisi jalan. Padahal jalan tersebut jalan satu�satunya yang digunakan warga untuk menjual hasil panen usaha pertanian," kata Hambali.
Jalan tersebut selalu di lintasi oleh guru dan siswa saat pergi ke sekolah. Jika hujan turun maka jalan itu tak bisa dilintasi oleh kendaraan roda dua. Tak jarang para siswa harus berjalan kaki untuk menuju ke sekolah.
"Jalan ini sangat berguna sekali, selain untuk mengeluarkan hasil kebun masyarakat, jalan ini juga sering dilalui anak sekolah," ujarnya.
Padahal belum lama ini Dinas PU Batanghari pernah berjanji untuk memperbaiki jalan tersebut dan dianggarkan pada tahun 2014.
"Katanya tahun ini, tapi belum juga diperbaiki. Sepertinya kami warga di sini seperti dianaktirikan Pemkab Batanghari," ujarnya.
Terkait hal ini, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Batanghari Taufik saat dikonfirmasi beralasan belum adanya perbaikkan jalan itu karena terkendala salah satu jembatan menuju lokasi yang juga rusak parah.
Sebelum jembatan tersebut diperbaiki dengan sempurna maka jalan alternatif dua desa yang rusak parah itu belum bisa diperbaiki.
"Sudah kita survei, kalau kita bangun harus sampai batas jembatan terlebih dahulu. Lagi pula harus bangun jembatan dulu, baru akan dilanjutkan perbaikan jalanya. Hal ini akan membutuhkan dana yang cukup lumayan besar," katanya.
Namun Dinas PU akan secepatnya mengupayakan melakukan perbaikkan jalan dan jembatan.
"Mudah-mudahan tahun ini kita bangun, namun pembangunan tersebut secara bertahap. Saya berharap agar warga bersabar, karena anggaran yang ada saat ini terbatas, namun kami berjanji, setiap jalan yang rusak akan diperbaiki," ujarnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahkan dikabarkan pernah ada warga yang meninggal dunia usai terjatuh dari atas jembatan saat menyeberangi sungai tersebut.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan warga Lampung yang mempertaruhkan nyawa lewat pantai karena jalan utama rusak parah.
Baca SelengkapnyaJalan nasional di Desa Pasar Tamiai lumpuh para pengendara tidak bisa melintas.
Baca SelengkapnyaKondisinya sudah miring, dengan beberapa bagiannya berlubang. Bahkan, salah satu tali baja penopang beban juga putus.
Baca SelengkapnyaMeski sudah tak layak pakai, masih banyak kendaraan roda empat yang nekat lewat karena jembatan merupakan akses penghubung antara dua kabupaten.
Baca SelengkapnyaSetelah ditinggal warganya, kampung ini kemudian berganti nama menjadi Mojokoncot
Baca SelengkapnyaSelama ini banyak kendaraan pengangkut logistik dan mobil yang berkepentingan ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya di Kuala Parek.
Baca SelengkapnyaBegini penampakan gerbang perbatasan Indonesia-Malaysia via desa terakhir di Sambas. Simak ulasannya berikut ini.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan kondisi jalan kampung yang tidak memadai sehingga jenazah harus ditandu oleh warga untuk dibawa pulang.
Baca SelengkapnyaPengendara yang lewat kerap tergelincir karena jalan menjadi kubangan lumpur. Anak-anak sekolah pun terpaksa melepas sepatu saat melintas.
Baca SelengkapnyaAda truk maupun bus yang berhasil melintas. Namun tak sedikit yang kandas.
Baca SelengkapnyaLebar jalan yang amblas mencapai 30 meter dengan kedalaman longsor 50 meter.
Baca Selengkapnya