Jasad Sudah Membusuk, Bayi Meninggal di Rumah Sakit Samarinda Sulit Diautopsi
Merdeka.com - Jasad bayi laki-laki bernama Otniel, yang diduga meninggal tak wajar akibat kelalaian medis di rumah sakit di Samarinda, diautopsi siang tadi. Hasilnya, akan diketahui dua pekan mendatang.
Jasad bayi yang dimakamkan di pemakaman Kristen di Sungai Siring, Samarinda Utara, itu dibongkar pagi tadi. Kemudian dibawa ke kamar jenazah RSUD AW Syachranie Samarinda.
Selain tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Polresta Samarinda, dalam proses autopsi juga dihadiri keluarga bayi Otniel, di depan ruang autopsi. Diperlukan waktu hingga 3 jam untuk mengautopsi jasad bayi yang sudah berusia 22 hari itu. Dimulai pukul 13.00 WITA hingga pukul 16.00 WITA.
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
-
Siapa yang menemukan kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Kenapa mayat diduga korban pembunuhan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya.
-
Kenapa penting mendeteksi kebutaan bayi sejak lahir? Penting untuk mendeteksi tanda kebutaan bayi dari lahir. Penglihatan merupakan salah satu indra yang memiliki peran penting dalam kehidupan setiap manusia.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Apa yang ditemukan bersama kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
"Jenazah dalam peti. Begitu kita buka, sudah mengalami pembusukan. Karena ini bayi, prosedur autopsi terhadap bayi sudah kita laksanakan," kata dokter forensik RSUD AW Syachranie, dr Daniel Umar SpF, usai autopsi.
Daniel menerangkan, untuk mendapatkan hasil, masih diperlukan pemeriksaan tambahan. "Kalau hasil pemeriksaan tambahan kami dapatkan, hasilnya akan secepat mungkin kita buat. Paling lambat 2 pekan," ujar Daniel.
"Iya, kita sempat kesulitan mengautopsi karena jasad sudah membusuk. Ada sampel-sampel jaringan kami ambil, untuk melakukan pemeriksaan tambahan itu. Jaringan yang kami bawa pada tali pusar," terang Daniel.
Dikonfirmasi merdeka.com, Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Sudarsono menegaskan, hasil autopsi forensik menjadi hal penting kepolisian untuk kemudian menetapkan tersangka. "Iya, kita lihat dari hasil autopsi dan unsur kelalaiannya," kata Sudarsono.
Diketahui, Otniel Kewo, bayi laki-laki yang lahir Minggu (21/4) malam dan dinyatakan sehat oleh medis, meninggal dengan memperihatinkan, kurang dari 10 jam kemudian. Badan sang bayi berselimut darah, diduga dari tali pusarnya.
Manajemen RSUD AW Syachranie Samarinda merespons. Melalui Humas dr Arysia Andhina, keluhan itu, menurutnya sedang diverifikasi oleh tim internal rumah sakit. Bayi laki-laki dengan berat 2,4 kilogram itu, memang tercatat lahir dari pasangan orangtua Rizki Kewo dan Trivena Sengkey, Minggu (21/4) malam, dengan kelahiran cesar. Hingga Senin (22/4) meninggal sekira pukul 06.15 WITA di ruang perawatan bayi.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca SelengkapnyaKepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengaku kesulitan mengautopsi kedua jenazah.
Baca SelengkapnyaPolisi belum mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya pria tersebut.
Baca SelengkapnyaTapi menurut Herry, pihak rumah sakit masih tetap bisa mengidentifikasi ketujuh mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaBA tewas diduga akibat dianiaya dua personel Polresta Palu yakni Bripda CH dan Bripda M.
Baca SelengkapnyaWarga Kalideres, Jakarta Barat digegerkan dengan penemuan mayat bayi terbungkus dalam kantong plastik.
Baca SelengkapnyaKepolisian masih menyelidiki penemuan mayat bayi prematur diduga dikubur hidup-hidup orangtuanya tersebut.
Baca SelengkapnyaKapolda yakin proses autopsi awal telah dilakukan secara profesional.
Baca Selengkapnya