Jemaah Haji Sakit Mulai Dievakuasi dari Madinah ke Makkah, Diangkut Ambulans
Merdeka.com - Pelaksanaan ibadah haji 1444 H/2023 M, akan mencapai puncaknya saat wukuf di arafah. Mobilisasi jemaah Indonesia dari Madinah ke Makkah telah berlangsung sejak 1 Juni 2023. Jemaah yang sakit dan masih dirawat, akan mulai dievakuasi ke Makkah hari ini Jumat 9 Juni.
Proses evakuasi dilakukan oleh Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) secara bertahap sampai dengan hari terakhir jemaah gelombang pertama berada di Madinah pada tanggal 16 Juni.
"Mulai 9 Juni nanti, kami akan mulai mengevakuasi jemaah yang sakit baik yang dirawat di RSAS maupun KKHI Madinah yang tidak bisa bergabung di kloternya," kata Kasi Kesehatan PPIH Daker Madinah, Thafsin Al Farizi akhir pekan lalu di Madinah.
-
Kapan jemaah haji tersebut berangkat ke Madinah? 'Jemaah haji yang tertinggal paspornya itu jenis kelaminnya laki-laki dan sudah lansia. Tapi, tadi dia sudah diberangkatkan bersama dengan jemaah haji Kloter 11 asal Maluku Utara,' ujarnya kepada wartawan di Asrama Haji Sudiang Makassar, Senin (20/5).
-
Apa yang dialami jamaah haji di KKHI Madinah? Dalam pemantauan di KKHI Madinah, rata-rata jemaah haji yang dirawat mengalami kelelahan sehingga memicu komorbid (penyakit bawaan) kembali kambuh. Selain itu, sebagian jemaah yang dirawat juga mereka yang lupa meminum obat pribadi, jarang minum, dan terlalu memaksakan diri beribadah di Masjid Nabawi.
-
Kapan jemaah haji 2024 berangkat ke Mekkah dari Madinah? Sebanyak 22 kloter jemaah haji Indonesia yang ada di Madinah berangkat menuju Mekkah pada Selasa (21/5).
-
Kapan waktu pelaksanaan haji? Pelaksanaan ibadah haji dilakukan setiap satu tahun sekali dan selalu memiliki jumlah jemaah yang banyak dan berasal dari seluruh penjuru dunia. Setiap tahun, Haji dilaksanakan dalam periode lima hari, mulai dari tanggal 8 dan berakhir di 12 Zulhijjah.
-
Kapan jamaah haji plus berangkat? Dalam hal waktu tunggu, periode untuk haji plus biasanya lebih singkat dibandingkan haji reguler.
-
Kapan jemaah umroh diberangkatkan? Kini, para jemaah tersebut telah diberangkatkan oleh PT Amana Berkah Mandiri Yogyakarta. Mereka berangkat pada 12 Mei 2023 lalu.
Proses evakuasi akan dilakukan dengan mengecek jemaah-jemaah yang masih dirawat baik di KKHI Madinah dan Rumah Sakit Arab Saudi, apakah kondisinya bisa dibawa dengan ambulans ke Makkah atau tidak.
"Sebab haji ini ada wukuf di Arafah maka kita upayakan seluruh jemaah haji ada di Arafah," katanya.
Dengan keterbatasan armada ambulans, Al Farizi menyebut, pemindahan jemaah sakit ke Makkah dilakukan secara bertahap. "Kalau tidak dicicil maka akan terjadi penumpukan pasien. Karena mobil ambulans yang kita miliki terbatas," ucapnya.
Safari Wukuf
Sementara Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Zaenal Muttaqin mengatakan, jika sampai 16 Juni jemaah yang sakit belum sembuh maka tetap akan dievakuasi ke Makkah untuk persiapan menjalankan puncak ibadah haji. Mereka diberangkatkan bersama tim kesehatan untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
"Jemaah yang sakit masih ada waktu sampai tanggal 16 Juni 2023," kata Zaenal di Madinah.
Selain melalui evakuasi ambulans, jemaah yang telah sembuh, akan diberangkatkan bersama kloter lain, dan ketika sampai di Makkah, mereka akan disatukan dengan kloter asalnya.
"Kita memastikan pada 16 Juni 2023 itu jemaah sudah didorong semua ke Makkah. Untuk yang sakit nanti akan ditangani pihak KKHI Derah Kerja Makkah atau Rumah Sakit di Makkah," tegas Zaenal.
Bagi jemaah sakit dan tidak memungkinkan memakai kain ihram, maka boleh memakai pakaian biasa saat menuju Makkah tanpa harus mengambil miqat di Bir Ali.
"Jika sudah di Makkah lebih dari 3 hari dan sudah sehat, maka akan keluar dulu ke Tan'im untuk mengambil miqat dari tempat tersebut," ucapnya.
Jika ada jemaah sakit sampai tiba waktunya melaksanakan wukuf di Arafah, Zaenal mengatakan, jemaah tersebut akan diikutkan dalam safari wukuf bersama petugas, sebelum nantinya ditangani kembali oleh tim KKHI Makkah.
"Mereka akan disafariwukufkan, baik dengan bus atau mungkin ambulans meski misalnya hanya 30 menit di Arafah. Kemudian akan dikembalikan ke rumah sakit atau di KKHI," pungkas Zaenal.
Hingga Jumat 9 Juni, Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag mencatat ada 84 jemaah yang sakit di Madinah. 47 Orang dirawat di KKHI Madinah, 37 lainnya dirujuk ke RSAS. Sedangkan jumlah jemaah yang wafat tercatat 29 orang.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 4.743 jemaah haji Indonesia gelombang I telah diberangkatkan dari Madinah menuju Mekkah pada 1 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaMasih ada beberapa jemaah haji yang belum diberangkatkan ke Mekkah karena masih dirawat di rumah sakit Madinah.
Baca SelengkapnyaUntuk jamaah haji reguler wafat pada musim haji tahun ini berjumlah 461 orang.
Baca SelengkapnyaSeluruh jemaah haji Indonesia telah kembali ke Tanah Air. Operasional haji resmi berakhir hari ini 4 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaRabu, 3 Juli 2024 terdapat 16 kelompok terbang, dengan jumlah jemaah haji sebanyak 6.390 orang
Baca SelengkapnyaJamaah haji Indonesia gelombang pertama mulai dipulangkan ke Tanah Air secara bergelombang mulai 22 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaBagi jemaah haji yang sakit atau lansia disarankan tidak turun sehingga salat sunnah dan niat dilakukan di dalam bus.
Baca SelengkapnyaTotal 77 jemaah, 26 jemaah diketahui meninggal dunia, kemudian 8 jemaah diizinkan pulang ini ke Tanah Air .
Baca SelengkapnyaPetugas Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) Arab Saudi telah menyiapkan skema Safari Wukuf bagi jemaah haji yang sakit.
Baca SelengkapnyaSetelah menyelesaikan fase mabit di Mina, jemaah akan melakukan tawaf Ifadhah dan Sa’i untuk menyelesaikan rangkaian haji.
Baca SelengkapnyaMereka diberangkatkan secara bertahap, mulai pagi, siang, dan sore hari.
Baca SelengkapnyaIde awal pendirian klinik karena melihat jemaah haji memerlukan perawatan di masing-masing sektor.
Baca Selengkapnya