Jenazah WNA Korsel Tertimpa Pohon di Monkey Forest Ubud Dikremasi di Bali
Selanjutnya pihak keluarga dan pemerintah daerah ssetempat akan mengurus terkait polisi asuransi
Jenazah seorang perempuan Warga Negara Asing (WNA) Korea Selatan, bernama Hyoeun Kim (42) korban yang meninggal dunia akibat pohon tumbang di Monkey Forest akan dilakukan kremasi di Krematorium Kerta Semadi di Mumbul, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, pada Jumat (13/12) sore.
Hal tersebut, diketahui setelah dari pihak keluarga korban Hyoeun Kim tiba di Bali dan bertemu dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar dan Manajemen Monkey Forest Ubud, di Kantor Dinas Pariwisata, Bali, pada Jumat (13/12)
"Tindak lanjut dari pertemuan kita dengan pihak keluarga dari korban Korea Selatan. Pertama, pihak korban meminta kremasi sore ini. Kemudian setelah kremasi mereka akan pulang ke Korea Selatan dengan membawa abunya. Itu sudah kita fasilitasi," kata Kepala Dinas Pariwisata Gianyar, I Wayan Gede Sedana Putra, Jumat (13/12).
Ia menyebutkan, bahwa soal asuransi dan lain sebagainya yang diperlukan oleh pihak keluarga telah disepakati.
"Mudah-mudahan berjalan lancar. Itu hal utama yang harus kita lakukan. Terkait hal-hal asuransi, tunjangan, dan sebagainya itu sudah kita sepakati dan akan kita jalankan nanti setelah proses ini selesai," ujarnya.
Sementara, General Manager Monkey Forest, Anak Agung Bagus Bhaskara mengatakan tentunya dalam peristiwa itu pihaknya sangat berduka apalagi dari pihak keluarga korban datang semua.
"Dan kami sudah sampaikan tidak ada yang bisa mengganti apapun ini kehilangan nyawa seseorang. Namun bencana ini di luar dari hal yang kita prediksi dan inginkan," ujar I Wayan.
"Kami juga mengirimkan belasungkawa sedalam-dalamnya dan berupaya untuk memberikan apapun yang bisa membuat keluarga merasa nyaman kembali, seperti pengurusan tiket, akomodasi, kremasi kita cover, dan asuransi," lanjutnya.
Ia menegaskan, bahwa pihaknya terutama pengelola Monkey Forest akan berupaya sebaik-baiknya kepada keluarga korban memfasilitasi segalanya.
"Iya walaupun dengan keterbatasan kami, kami akan berusaha memberikan yang sebaik-baiknya sehingga nama Gianyar yang kami wakili dengan Pak Kadis (Pariwisata) begitu juga nama Bali. Bahwa ini hubungan antara Korea dan Indonesia masih bisa terjaga dengan baik," ujarnya.
I Wayan juga menyampaikan, bahwa peristiwa itu adalah bencana alam dan selama ini Monkey Forest telah melakukan SOP terkait mitigasi bencana.
"Tentunya yang terjadi adalah total merupakan bencana alam. Kami sudah memiliki SOP dari mitigasi bencana yang berjalan sebagaimana adanya. Namun kejadian ini memang tidak bisa diprediksi siapapun," ujarnya.
"Kita sudah terbiasa, bukan hanya karena kejadian ini. Kalau memang hujan lebat kita sarankan tamu untuk tidak memasuki kawasan, karena alasan utamanya keselamatan. Kedua, tamunya kan datang cari monyet, hujan-hujan monyetnya tidak ada," jelasnya.
Ia juga menyampaikan, bahwa pihak pengelola sudah mengecek pohon dan sudah melakukan trimming dengan baik dan juga pembersihan.
"Ke depannya kita akan melakukan langkah-langkah yang lebih pelan-pelan lagi, terencana dengan Kadispar. Sehingga pencegahan hal-hal ini bisa kami lakukan," ujar I Wayan.
Kronologi
Sebelumnya, pihak kepolisian Polres Gianyar, Bali, menerangkan dua identitas Warga Negara Asing (WNA) yang tewas tertimpa pohon tumbang terjadi di kawasan Objek Wisata Monkey Forest, di Desa Padangtegal, Kacamata Ubud, Gianyar, Bali, pada Selasa (10/12).
Dua Warga Negara Asing (WNA) yang meninggal dunia karena tertimpa pohon ialah dua perempuan bernama Funny Justine Christine (32) asal Perancis dan Kim Hyoeun (42) asal Korea Selatan, dan sementara satu WNA asal Korea Selatan mengalami luka-luka bernama Lee Sunni (43)."Yang meninggal dunia dua orang, satu orang luka-luka," kata Kasi Humas Polres Gianyar, Iptu I Nyoman Tantra, Selasa (10/12).
Kronologisnya, pada Selasa (10/12) sekitar pukul 12.25 WITA, saksi I Nyoman Lilir pada saat melaksanakan kontrol situasi di areal obyek wisata Monkey Forest, secara tiba-tiba ada angin kencang disertai dengan turun hujan di areal obyek wisata Monkey Forest.Kemudian, tidak berselang lama lalu terdengar suara pohon roboh dan setelah dicek ternyata pohon beringin, pohon pule, dan pohon kresek yang tumbuh di sebelah Pura Prajapati, di obyek wisata Monkey Forest Ubud yang roboh atau tumbang ke arah bagian timur.
"Dimana saat itu ada banyak wisatawan berkunjung dan melihat hal tersebut kemudian pengunjung atau wisatawan berlarian menyelamatkan diri, namun ada beberapa orang wisatawan yang tertimpa pohon," imbuhnya.