Jokowi Bicara di Depan Wapres AS: Asia Tenggara akan Jadi Urat Nadi Perdagangan Internasional
Jokowi mengajak Amerika ikut menciptakan Indo Pasifik yang damai dan stabil, melalui kerja sama konkret yang inklusif.
Jokowi pun mengajak Amerika ikut menciptakan Indo Pasifik yang damai dan stabil, melalui kerja sama konkret yang inklusif.
Jokowi Bicara di Depan Wapres AS: Asia Tenggara akan Jadi Urat Nadi Perdagangan Internasional
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Asia Tenggara diprediksi alam menjadi urat nadi perdagangan internasional pads tahun 2045. Sehingga, Asia Tenggara sebagai kawasan yang menjanjikan untuk investasi.
Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-11 ASEAN-Amerika Serikat (AS) di JCC Senayan Jakarta, Rabu (6/9). KTT ini dihadiri pemimpin negara ASEAN dan Wakil Presiden (Wapres) AS, Kamala Harris.
"Asia Tenggara merupakan kawasan yang sangat menjanjikan yang diprediksi pada tahun 2045 menjadi urat nadi perdagangan internasional dan berkontribusi 5,4 persen terhadap GDP dunia," jelas Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (6/9).
Jokowi mengatakan, kemitraan ASEAN dan Amerika tak hanya menguntungkan negara Asia Tenggara, namun juga Amerika Serikat.
"Kemitraan yang kokoh dan sustainable antara ASEAN dan AS tentu tidak hanya menguntungkan ASEAN tapi juga akan menguntungkan AS," ujar Jokowi.
Namun, Jokowi menyampaikan kemitraan tersebut hanya akan terwujud apabila terdapat komitmen kuat dari ASEAN dan Amerika Serikat dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.
Jokowi menuturkan Indo Pasifik harus menjadi platform kolaborasi. Jokowi pun mengajak Amerika ikut menciptakan Indo Pasifik yang damai dan stabil, melalui kerja sama konkret yang inklusif.
Jokowi mengatakan, ASEAN telah sepakat untuk terus menjalankan fungsinya sebagai lokomotif perdamaian dan stabilitas kawasan, di mana Indo Pasifik harus jadi platform bagi kolaborasi.
"Oleh sebab itu, ASEAN mengajak AS untuk menjadi positive force dalam menciptakan Indo Pasifik yang damai, stabil, dan sejahtera melalui kerja sama konkret yang inklusif," sambung Jokowi.