Jokowi minta guru ajarkan siswa santun pakai media sosial
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri peringatan puncak peringatan Hari Guru Nasional (HGN) yang sekaligus dengan HUT PGRI di Sentul International Convention Center (SICC), Minggu (27/11). Dalam sambutannya, Jokowi kembali mengutarakan dalam beberapa waktu terakhir media sosial lebih banyak diisi dengan hal-hal berbau negatif, dari saling hujat sampai saling menebar fitnah.
Untuk itu, Jokowi berharap guru dapat berperan dalam menularkan ada baiknya media sosial diisi dengan hal-hal yang positif. "Saya titip agar anak kita diajak bermedsos yang santun," ujar Jokowi dalam sambutannya.
Jokowi meyakini masyarakat Indonesia memiliki kesantunan dalam bersikap termasuk dalam penggunaan media sosial. Apabila dibiarkan, Jokowi berpesan perilaku di media sosial yang negatif tersebut, dapat dimanfaatkan oleh asing untuk memecah belah bangsa.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Apa yang sebenarnya diunggah Jokowi di Instagram? Postingan tersebut diunggah pada 5 Oktober 2023. Sementara itu, bagian komentar juga dibanjiri dengan warganet yang meminta bantuan Jokowi untuk kembali mengangkat kasus Jessica-Mirna agar diusut tuntas.'Pak tolong angkat kasus jessica, ini kemauan rakyat,' tulis akun @scarlattinoj***.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Bagaimana Jokowi meminta awak media untuk informasi lebih lanjut? 'Tanyakan langsung ke Kapolri. Kapolri ada. Kapolri? Kapolri ada. Tanyakan ke kapolri langsung,' ujar dia.
"Nilai Keindonesiaan kita bukan itu. Ini hati-hati bisa infiltrasi asing untuk memecah belah seperti itu. Bapak/Ibu guru punya peran sentral. Agar diberi tahu etika berinternet," katanya.
Jokowi meyakini guru merupakan pencetak orang-orang hebat di Tanah Air. Lewat tangan guru, ribuan orang dapat menjadi orang hebat di masa depan. "Saya percaya satu orang hebat bisa melahirkan beberapa karya hebat. Satu guru hebat bisa melahirkan ribuan orang hebat," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Secara pribadi, Jokowi mengaku tak masalah dihina dan diejek.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, kebebasan dan demokrasi di negeri ini malah digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah.
Baca SelengkapnyaJokowi khawatir dengan kasus bullying yang terjadi akhir-akhir ini
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyampaiakan ia sering mendapat umpatan kata-kata kasar di media sosial. Hal itu disampaikan Jokowi dalam sidang umum di DPR, Rabu (16/8).
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi menyamaikan uneg-unegnya saat berpidato di sidang tahunan MPR/DPR/DPD.
Baca SelengkapnyaHal ini juga membuat media konvensional memiliki redaksi menjadi terdesak, sebab semua orang dapat melaporkan dan mendapatkan informasi melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaRuang digital harus diisi dengan konten-konten yang positif dan karya yang baik.
Baca SelengkapnyaJokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kode etik jurnalistik terus dipegang teguh.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menilai suara Guru Besar yang berisi kritik merupakan hak berdemokrasi masyarakat.
Baca Selengkapnya"Banyak permasalahan rakyat yang harus diselesaikan," kata Jokowi
Baca Selengkapnya