Jokowi sebut berita hoaks disebar untuk memperkeruh suasana
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti penggunaan media sosial (medsos) untuk menyebarkan berita bohong. Dia pun meminta Polri serius mengusut para penyebar hoaks di medsos.
"Media sosial juga digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang merugikan. Sampaikan berita bohong, hoaks, saling hujat dan mencemooh dan mencela menjelekkan, mengumbar kebencian yang justru membawa keresahan di masyarakat," kata Jokowi dalam sambutannya di Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat, di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Jawa Barat, Sabtu (10/3).
Dia mencontohkan beberapa berita hoaks yang meresahkan masyarakat. Mulai dari kasus tentara Republik Rakyat China yang memasuki Bandara Soekarno Hatta hingga pemberitaan penyerangan terhadap tokoh ulama.
-
Bagaimana Jokowi meminta awak media untuk informasi lebih lanjut? 'Tanyakan langsung ke Kapolri. Kapolri ada. Kapolri? Kapolri ada. Tanyakan ke kapolri langsung,' ujar dia.
-
Apa yang sebenarnya diunggah Jokowi di Instagram? Postingan tersebut diunggah pada 5 Oktober 2023. Sementara itu, bagian komentar juga dibanjiri dengan warganet yang meminta bantuan Jokowi untuk kembali mengangkat kasus Jessica-Mirna agar diusut tuntas.'Pak tolong angkat kasus jessica, ini kemauan rakyat,' tulis akun @scarlattinoj***.
-
Bagaimana Kominfo tangani isu hoaks? Kementerian Kominfo telah melakukan pemutusan akses atas konten yang teridentifikasi sebagai isu hoaks. Pemutusan akses ditujukan agar konten hoaks tidak tersebar luas dan merugikan masyarakat.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
"Kemudian ada pula kasus penyerangan terhadap ulama. Isunya di medsos 41 kasus. Setelah dicek enggak benar. Yang benar hanya tiga kasus yang sedang dalam penanganan serius oleh polisi," ungkapnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menduga pemberitaan bohong sengaja dibuat untuk memperkeruh suasana. Sebab itu dia meminta Polri menindak tegas para penyebar hoaks tersebut.
"Rasanya tidak mungkin berita seperti itu karena tidak tahu. Sepertinya disengaja untuk perkeruh suasana. Ini yang harus kita cegah dan kita tindak sesuai hukum yang berlaku. Dan ini tegas saya sampaikan ke Polri tindak tegas pelakunya," tandasnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca SelengkapnyaLangkah hukum akan diterapkan Kominfo apabila ditemukan kasus hoaks yang memiliki intensitas berat dan berpotensi memecah belah bangsa.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kode etik jurnalistik terus dipegang teguh.
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaBeredar video dengan klaim Jokowi dipolisikan Anies Baswedan dan Ketum Partai NasDem Surya Paloh
Baca SelengkapnyaPemeriksaan terkait kasus dugaan penyebaran berita hoaks atau bohong yang dianggap menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaPenyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi buka suara terkait isu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menampar wamentan.
Baca Selengkapnyaperistiwa bermula ketika Rocky Gerung menghadiri konsolidasi Akbar Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB). Di acara itu pernyataan Rocky dianggap hoaks dan hasutan.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta masyarakat untuk terlebih dahulu mencari kebenaran dari setiap isu yang beredar di ruang publik atau media sosial
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca Selengkapnya