Jokowi terinspirasi China, dari komunis, memimpin ekonomi dunia
Merdeka.com - Presiden Jokowi mengaku sangat terkesan dengan pertumbuhan perekonomian di Republik Rakyat Tiongkok (China). Jokowi heran, China yang termasuk negara berpaham komunis begitu maju pertumbuhan perekonomiannya.
"Kalau hitung-hitungan dari luar, Tiongkok atau China luar biasa. Dari sebuah negara komunis yang tertutup, yang tidak berhubungan dengan negara yang lain, tahu-tahu buka langsung. Lalu dia melonjak dengan pertumbuhan ekonomi luar biasa bisa 11-12 persen. Pembangunan seluruh kota luar biasa," ujarnya di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/11).
Rasa kekagumannya itu membawa Jokowi bertanya kepada Perwakilan Partai Komunis China yang sempat ditemuinya. Jokowi bertanya bagaimana negara China yang menganut paham komunis, justru membiarkan investasi asing masuk secara besar-besaran.
-
Bagaimana Jokowi menyampaikan pesan dalam kata-kata lucu nya? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Siapa yang Jokowi temui? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Siapa yang Jokowi instruksikan untuk menggandeng pihak lain? Jokowi berharap ITDH menjadi tak hanya sekadar pusat uji sertifikasi perangkat teknologi. Tetapi, mesti menjadi pusat inovasi dan penelitian. Jokowi menginstruksikan Kominfo untuk menggandeng perguruan tinggi, perusahaan rintisan atau startup, serta UMKM dalam mendorong riset dan paten, serta mendukung pengembangan dan sertifikasi produk-produk lokal.
-
Apa yang Jokowi Apresiasi kepada Presiden JAPINDA? 'Saya mengapresiasi JAPINDA yang telah banyak membantu mempromosikan kerja sama ekonomi, mentoring perusahaan Jepang yang ingin memperluas bisnisnya di Indonesia,' ujar Jokowi di Jepang, Senin (18/12).
"Saya bertanya, saya ketemu wakil PKC, Partai Komunis China. Pada saat mereka membuka negaranya, besar-besaran untuk investasi asing, saya tanya apa tidak takut, penguasaan ekonomi, penguasaan investasi semua diberikan kepada asing saat itu. Ini masalah ideologi loh," ujar Jokowi keheranan.
Jokowi pun diberi jawaban, bahwa tidak ada terbesit sedikitpun pikiran dari mereka yang menganggap investasi asing itu dapat menguasai perekonomian negerinya. Sebab, China merasa yang memiliki modal, lahan dan keuangan adalah mereka sendiri, bukan pihak asing tersebut.
"Jawabannya saat itu, tidak sama sekali terbesit di otak kami, bahwa investasi menguasai, karena barangnya ada di negera mereka (China). Misalnya membangun pelabuhan dan jalan tol nggak mungkin mereka bawa lari pelabuhan," ujar Jokowi.
Atas jawaban itu, Jokowi masih ragu, tidak percaya. Kemudian, datanglah dia bertanya kepada Presiden China Xi Jinping. Presiden Negeri Tirai Bambu itupun, kata Jokowi, memberikan 3 gagasan kepadanya.
"Malemnya, waktu saya ketemu Presiden Xi Jinping pertanyaannya saya ulang lagi. Beri 3 kunci sukses negaramu meloncat seperti ini. 3 Saja kalau kebanyakan nanti kita pusing," ujar Jokowi meniru jawaban Xi Jinping kala itu.
Pertama, kata Jokowi, Xi Jinping mengatakan partai-partai di suatu negara, baik di parlemen maupun di pemerintahan harus bersatu. Partai-partai yang mengusung calon mereka untuk duduk di parlemen dan pemerintahan harus memiliki tujuan yang sama, yakni memajukan negaranya.
"Pertama, partai yang harus bersatu di mereka bisa. Di kita? Oh ya sulit. Ini yang pertama yang sulit. Karena ini akan menguatkan negara," ujar Jokowi seraya menyindir kekisruhan DPR di Indonesia kemarin.
Kedua, kata Jokowi, Xi Jinping mengatakan seorang kepala negara harus mempunyai gagasan dan mimpi yang besar. Kepala Negara harus memiliki rencana jangka panjang untuk kemajuan kondisi bangsanya.
"Dua, punya gagasan besar, punya mimpi besar. Artinya punya rencana jangka panjang. 50 tahun 100 tahun. Saya lihat betul pelabuhan di Tianjin, mereka tidak berfikir 20 tahun mereka sudah merancang sampai 100 tahun. Siapapun presidennya ini tetap berjalan. Tapi gayanya beda-beda nggak apa-apa. Rampung rampung rampung. Tidak ganti presiden ganti acara," ujar Jokowi.
"Ketiga, kejar infrastrukturnya, konektivitas antar pulau jangan ditunda-tunda. Duitnya terserah, investasi dari mana terserah. Tapi harus jadikan. Antar kota, provinsi dan antar pulau. Karena ini yang akan gerakkan ekonomi rakyat. Percuma kami perintah untuk tanam tetapi nggak bisa dibawa ke kota. Bener memang," jelasnya. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi mengungkapkan, bahwa pertemuan ini merupakan wujud komitmen kemitraan strategis antara Indonesia dan China.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke China. Setelah tiba, Jokowi langsung melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi tengah melakukan kunjungan kerja ke China..
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Jokowi saat menggelar pertemuan dengan Perdana Menteri RRT Li Qiang di Diaoyutai State House, Beijing, RRT.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping
Baca SelengkapnyaJokowi mempromosikan sejumlah proyek yang tengah dilakukan Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi juga akan menghadiri jamuan makan siang bersama Chairman of the National People’s Congress.
Baca SelengkapnyaDi China, Jokowi akan menggelar pertemuan khusus dengan Xi Jinping dan pengusaha besar.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, dia menekankan komitmen Indonesia memperkuat persahabatan dan kerja sama dengan China.
Baca SelengkapnyaDi Chengdu, Jokowi diagendakan untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Xi Jinping.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke China. Setelah tiba di China, Jokowi langsung melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Xi Jinping.
Baca SelengkapnyaBertindak sebagai khatib sekaligus imam dalam kesempatan tersebut yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Baca Selengkapnya