Junaedi yang hilang di sungai habitat buaya di Balikpapan ditemukan tewas
Merdeka.com - Junaedi (28), warga Penajam Paser Utara, yang hilang saat mengecek perangkap kepiting di Sungai Tempadung, salah satu sungai yang menjadi habitat buaya di Balikpapan, Kalimantan Timur, petang tadi ditemukan tewas. Jenazahnya diserahkan keluarganya untuk dimakamkan.
Jasad Junaedi ditemukan mengambang di sungai, berjarak tidak jauh dari posko SAR gabungan di dermaga salah satu perusahaan minyak sawit, di Balikpapan, oleh warga yang melintas di perairan.
"Sudah ditemukan sekitar jam 18.10 petang tadi ya, oleh warga yang melihat ada sosok jasad yang mengambang di perairan," kata Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kaltim-Kaltara Octavianto, Senin (19/3) malam.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
-
Dimana lokasi Sungai Janiah? Lokasi desa Sungai Janiah terletak di Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat.
-
Di mana bangkai kapal ditemukan? Temuan itu berlokasi di sekitar Pulau Kasos.
Diterangkan dia, setelah ciri disesuaikan dengan korban Junaedi, akhirnya dipastikan bahwa jasad mengambang yang ditemukan warga itu benar korban yang dicari tim SAR gabungan dalam dua hari ini.
"Dibantu masyarakat juga, jasad korban dievakuasi, dan sekitar jam 6.30 malam ini tadi, sudah diserahkan ke keluarganya," ujar Octavianto.
Masih dijelaskan Octavianto, dengan ditemukannya korban, operasi pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas sendiri, dan 5 unsur lainnya seperti Polres PPU, BPBD PPU serta TNI AL, pun ditutup. "Semua unsur SAR kembali ke kesatuan masing-masing," katanya.
Diketahui, Junaedi (28), nelayan warga Kelurahan Pantai Lango, kecamatan Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Minggu (18/3) siang, dilaporkan hilang di perairan Sungai Tempadung, Balikpapan.
Pagi sebelumnya sekitar pukul 06.00 WITA, Junaedi pamit pergi mengecek rakang, atau dalam bahasa warga setempat adalah perangkap kepiting, yang sebelumnya dipasang Junaedi. Belakangan, perahu Junaedi dalam kondisi mesin hidup, terlihat terseret arus dan menabrak pantai. Diduga, dia terjatuh dari kapalnya di perairan sungai, yang menjadi salah satu habitat buaya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaViral video seekor buaya mengantar jasad manusia di Sungai Cilemer, Pandeglang, Banten.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaJasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaMemasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaHamid diterkam buaya diperkirakan pukul 18.00 Wita, Senin (4/11).
Baca SelengkapnyaSebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaKorban diduga dalam kondisi mabuk saat berada di pinggir sungai
Baca SelengkapnyaMayat tanpa identitas itu memiliki ciri-ciri mengenakan kaos tangan pendek dan celana panjang warna hitam
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan mengambang oleh warga yang sedang mencari ikan pada 12 Mei 2024 sekitar pukul 12.25 WIB.
Baca SelengkapnyaPara awalnya sekelompok pemuda hendak mencari kucing hutan, namun yang mereka temukan justru seekor buaya.
Baca Selengkapnya