Makna Kesederhanaan Tembikar Tradisional Sungai Janiah Sumatra Barat
Keunikan dari tembikar tradisional Sungai Janiah ada pada pembentukan tembikar yang dibuat sembari dipangku di atas pelukan pengrajin yang duduk berselonjor.
Proses pembentukan tembikar dengan dipangku di atas pelukan pengrajin yang duduk berselonjor.
Makna Kesederhanaan Tembikar Tradisional Sungai Janiah Sumatra Barat
Tembikar Tradisional Sungai Janiah
Sungai Janiah menjadi salah satu daerah di Sumatra Barat yang terkenal sebagai penghasil kerajinan tembikar tradisional. Lokasi desa Sungai Janiah terletak di Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat.
Keunikan yang juga menjadi ciri khas dari tembikar tradisional Sungai Janiah terletak pada proses pembentukan tembikar yang dibuat sembari dipangku di atas pelukan pengrajin yang duduk berselonjor.
Mengutip dari jurnal Pergeseran Makna, Fungsi, dan Bentuk Tembikar Tradisional Sungai Janiah di Tanah Agam Sumatra Barat yang ditulis oleh Nuning Y Damayanti dan Mesra, berikut informasi selengkapnya.
-
Siapa yang membuat tembikar itu? Sebuah studi baru di Quaternary Science Review membantah keyakinan lama bahwa suku Aborigin Australia tidak membuat tembikar. Para peneliti di Pusat Keunggulan Dewan Penelitian Australia untuk Keanekaragaman Hayati dan Warisan Australia bermitra dengan komunitas Aborigin Dingaal dan Ngurrumungu untuk pertama kalinya melakukan penggalian di Jiigurru (Pulau Kadal).
-
Dimana tembikar itu ditemukan? Meskipun situs tersebut hanya berukuran kurang dari 1 meter, 82 pecahan tembikar yang digali selama dua tahun memiliki dampak yang luas. 'Tidak adanya tembikar di Australia, sebagaimana dicatat oleh para pengamat Eropa awal dan terkini, mencerminkan dan digunakan untuk mendukung hierarki evolusi sosial rasis yang mencirikan masyarakat Aborigin sebagai masyarakat yang tidak memiliki kompleksitas budaya,' jelas penelitian tersebut, dikutip dari laman Artnet.
-
Apa yang menjadi ciri khas kerajinan tembaga Tumang? Ciri khas dari kerajinan tembaga di Tumang adalah teksturnya yang khas. Tekstur itu tidak bisa ditemukan pada kerajinan logam manapun. Selain itu, alat-alat yang digunakan untuk membuat kerajinan itu juga hanya ada di Tumang dan tak dijual di toko-toko manapun.
-
Dimana tembikar kuno itu ditemukan? Pecahan kendi yang terdapat sidik jari dan bekas cakar kucing ini berasal dari periode Abbasiyah (sekitar tahun 750), ditemukan selama penggalian Gunung Zion yang dipimpin Prof. Shimon Gibson dari Departemen Sejarah di Universitas North Carolina di Charlotte , Amerika Serikat, bersama dengan Dr Rafael Lewis dari Departemen Studi dan Arkeologi Tanah Israel di Universitas Bar-Ilan.
-
Apa yang ditemukan di tembikar? Seorang ahli keramik menemukan sebuah sidik jari pada tembikar berusia 5.000 tahun.
Fungsi Tembikar Tradisional Sungai Janiah
Fungsi tembikar yang awalnya hanya untuk kebutuhan pribadi berkembang sebagai peralatan yang diperlukan saat pacara ritual, seperti :
- Tempat membakar kemenyan pada upacara syukuran
- Pada upacara penyemaian benih (padi), perbaikan irigasi, panen bersama
- Ziarah kubur, dan ziarah ke tempat-tempat yang dianggap keramat
- Ketika bulan suci Ramadan tiba, tembikar secara khusus digunakan untuk memasak air kembang
Bentuk tembikar yang dihasilkan pengrajin Sungai Janiah berupa pariuak. Bentuk pariuak memiliki nama yang disesuaikan dengan bentuk dan fungsinya masing-masing.
(Foto : Jurnal Pergeseran Makna, Fungsi, dan Bentuk Tembikar Tradisional Sungai Janiah di Tanah Agam Sumatra Barat)
- Pariuak Balango, digunakan sebagai tempat memasak gulai
- Pariuak Nasi, digunakan untuk memasak nasi
- Pariuak Katan, digunakan untuk memasakn peganan pulut atau ketan
- Pariuak Apam, digunakan untuk memasak serabi
- Pariuak Minggu, digunakan sebagai wadah penyimpanan beras
- Pariuak Galuak, digunakan sebagai tempat untuk menyimpan barang-barang simpanan yang biasanya ditanamkan dalam tanah, juga digunakan sebagai wadah air untuk keperuan sehari-hari.
- Pariuak Kumayan, digunakan sebagai wadah pembakaran kemenyan.
Makna yang terkandung dalam kerajinan tradisional Sungai Janiah tergambar dalam bentuk-bentuk perilaku pengrajin yang dapat dijadikan pedoman hidup bagi masyarakat.
Makna yang secara gamblang tergambarkan adalah kesederhanaan di mana bentuk tembikar adalah bulat, tidak banyak variasi, dan tidak memiliki ragam hias sehingga mudah digunakan atau dibersihkan.