Kakak Beradik Tewas Terseret Arus, Begini Dramatisnya Evakuasi di Gorong-Gorong
Merdeka.com - Dua orang kakak beradik terseret arus saat hujan deras dan banjir Selasa (25/4) sore di Depok. Keduanya terseret arus ketika berjalan di gorong-gorong air di Jalan Tawakal RT 03/17, Kelurahan Pancoran Mas, Kecamatan Cipayung, Depok.
Keduanya ditemukan sudah tidak bernyawa. Kedua korban adalah S (12) dan N (17)
Petugas melakukan pencarian sejak Selasa (25/4) malam . Satu korban berhasil ditemukan pada pukul 20.00 WIB. Pencarian dihentikan karena sudah malam dan dilanjutkan Rabu (26/4) pagi. Korban pertama semalam langsung dibawa ke rumah duka di Cagar Alam Selatan, Pancoran Mas, Depok.
-
Siapa yang terdampak banjir Demak? Akibat peristiwa ini, sebanyak 4.000 rumah yang tersebar di lima desa serta area pertanian seluas 275 hektare terdampak banjir.
-
Apa yang terjadi akibat banjir di Demak? Jalur lalu lintas penghubung antara Kudus dengan Demak lumpuh total sejak Jumat (16/3) hingga Minggu (18/3).
-
Mengapa banjir Demak terjadi? Banjir terjadi dipicu adanya tanggul sungai yang jebol.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Apa dampak banjir Demak? Akibatnya banjir meluas hingga ke desa lain seperti Desa Undaan Lor, Undaan Kidul, Karanganyar, dan Wonorejo. Bahkan akibat banjir, jalur pantura lumpuh total dan tergenang air sepanjang 2 km di wilayah Kecamatan Karanganyar dengan ketinggian lebih dari dua meter.
-
Dimana banjir di Demak terjadi? Terputusnya akses jalan nasional itu dikarenakan wilayah Kecamatan Karanganyar, Demak, kembali terendam banjir setinggi 1,5 meter.
"Korban pertama telah berhasil ditemukan pukul 20.00 WIB. Jasadnya ditemukan di radius kurang lebih 90 meter dari lokasi kejadian dan dalam kondisi meninggal dunia," kata Kepala Kantor SAR JAKARTA, Fazzli selaku SAR Mission Coordinator (SMC) dalam operasi SAR dalam keterangan tertulisnya, Rabu (26/4/).
Kasie Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok, Tessy Haryati mengatakan, korban kedua yang ditemukan adalah N (17).
"Korban kedua telah berhasil kita temukan berada di dalam sebuah akar batang terdapat sumber mata air jasad korban menggunakan baju warna pink, gender perempuan dan kuku menggunakan kutek langsung dievakuasi tim," katanya.
Terpisah Kanit Reskrim Polsek Pancoran Mas Iptu Abu menuturkan, mulanya kedua korban kemarin sore hendak pulang ke rumah. Kondisi saat itu di lokasi sedang banjir dan air meluap dengan ketinggian sekitar 50 cm.
“Saksi menolong tapi kedua korban hanyut terbawa arus air dan tenggelam menuju rawa merupakan tempat penampungan ketika air meluap,” katanya.
Saat ini kedua korban sudah dibawa ke rumah duka. Korban langsung dimakamkan oleh keluarga.
“Kedua jenazah sudah dibawa ke rumah duka dan dimakamkan pihak keluarga,” tukasnya.
Petugas digigit lintah saat pencarian korban
Sementara itu, dalam proses pencarian korban sejak kemarin ada 13 anggota DPKP Kota Depok terkena gigitan lintah. Karena di lokasi ditemukan banyak lintah dan ular weling.
"Semalam ada 12 orang kena, sekarang 1 orang nih sudah kena dari Damkar," kata Kasie Penyelamatan DPKP Kota Depok, Tessy Haryati.
Diakui, banyaknya lintah dan ular menjadi kendala yang dihadapi saat proses pencarian korban.
"Kendalanya ini banyak ular weling di sini dari semalem banyak ular dan kita sudah tangkap," ujarnya.
Selain itu, di lokasi kejadian, dasarnya penuh dengan lumpur dan rumput. Di dalamnya juga ada ruang kosong yang kemungkinan berisi air setinggi 60 cm. Dengan kondisi seperti itu akhirnya petugas harus diganti tiap satu jam sekali.
Total petugas yang dikerahkan sebanyak 50 orang terdiri dari 12 petugas DPKP Depok dengan 2 tim penyelam di dalamnya. Selain itu ada relawan juga seperti Tagana dan PMI serta Pramuka juga kepolisian.
“Ini berbeda yah yang dipakai untuk rekayasa penyelamatan dalam air dengan di darat. Jadi sirkulasi itu setiap 1 jam harus berganti pasukan. Total 50 orang,” tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bencana longsor tersebut dipicu tingginya intensitas hujan yang menggujur kota Padang tanpa henti sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) pagi.
Baca SelengkapnyaDua bocah, Nurfaqiah Hadiawan (12) dan Rafih (12), ditemukan tewas tenggelam di Danau Puri Kartika, Kota Tangerang, Minggu (7/1) sekitar pukul 07.10 WIB.
Baca SelengkapnyaKeduanya berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pagi Minggu (3/3)
Baca SelengkapnyaKekeringan air bersih akibat kemarau di Sumatera Selatan, memakan korban jiwa. Dua orang kakak beradik, tewas saat membersihkan sumur.
Baca SelengkapnyaBocah bernama Abdul (12) dan Rafael (14) berenang pukul 14.00 WIB. Keduanya diduga panik karena mengetahui danau ternyata dalam.
Baca SelengkapnyaBeruntung, ada sejumlah warga yang sedang memancing dan melihat anak-anak tersebut tenggelam.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang melanda Pekalongan, Jawa Tengah usai hujan deras
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan 14 Km jauhnya dari pertama kali hanyut
Baca SelengkapnyaKeduanya menjadi korban dalam kecelakaan maut KM58 Tol Cikampek
Baca SelengkapnyaSejumlah kendaraan bermotor terjebak banjir saat nekat menerobos genangan air di Jalan Daan Mogot.
Baca SelengkapnyaKedua korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Jumat (26/4).
Baca SelengkapnyaTim gabungan dari Unit Reskrim Polsek Cengkareng dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat tengah memburu pelaku penyiraman air keras tersebut.
Baca Selengkapnya