Kalah Saing Dapatkan Pelanggan, Pemandu Karaoke Tusuk Rekan Kerjanya
Pelaku yang sudah menyiapkan pisau memeluk korban dan pada saat itulah dia menusuk korban berkali-kali
Pemicunya karena pelaku tak terima kalah bersaing mendapatkan pelanggan.
Kalah Saing Dapatkan Pelanggan, Pemandu Karaoke Tusuk Rekan Kerjanya
Seorang wanita pemandu lagu di sebuah tempat hiburan malam di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, inisial DW, nekat menikam rekan seprofesi, RN, hingga mengalami banyak luka. Pemicunya karena pelaku tak terima kalah bersaing mendapatkan pelanggan.
Peristiwa itu bermula saat seorang pria datang berkunjung dan memilih korban untuk menemaninya, Minggu (7/7) malam. Pelaku tak terima sehingga menyimpan dendam.
Kronologi Kejadian
Sepulang kerja, pelaku bersama dua temannya mendatangi indekos korban. Pelaku memanggil korban sambil teriak dan memaki hingga sempat terjadi cekcok mulut.
Keduanya juga terlibat perkelahian dengan saling memukul dan menjambak rambut. Mereka sempat dilerai kedua temannya namun tetap berkelahi.
Pelaku yang sudah menyiapkan pisau memeluk korban dan pada saat itulah dia menusuk korban berkali-kali. Wanita itu pun dilarikan ke rumah sakit karena banyak mengalami luka parah di dahi, punggung, dan bibir.
Pelaku kabur tetapi tak lama kemudian diamankan polisi. Sementara korban harus naik ke meja operasi.
"Benar, kejadiannya beberapa hari lalu di indekos korban. Penyebabnya soal pengunjung karaoke," ungkap Kasatreskrim Polres Lubuklinggau AKP Hendrawan, Kamis (11/7).
Saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik. Sementara korban belum dapat diambil keterangan karena dalam proses pemulihan di rumah sakit.
RN dikabarkan tidak ingin melanjutkan kasus penganiayaan yang dialaminya. Ia memilih berdamai dan memaafkan tindakan pelaku kepadanya.
"Korban mengajukan RJ kemarin, dia ingin menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan," ungkap Kasatreskrim Polres Lubuklinggau AKP Hendrawan.
Hendrawan menyebut alasan RJ yang diajukan korban lantaran pelaku adalah teman sekaligus sesama pemandu lagu di tempatnya bekerja. Dia tak ingin pelaku dipenjara dan menganggap kejadian itu akibat kesalahpahaman.
"Kami sedang proses RJ dari korban. Kita tunggu korban benar-benar stabil agar bisa dimintai keterangan lebih lanjut," kata Hendrawan.