Kasus DBD di Jateng Dinilai Luar Biasa, 28 Orang Meninggal
Merdeka.com - Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Semarang mencapai 644 selama bulan Januari 2022. Dari jumlah tersebut, warga yang meninggal sebanyak 28 orang.
"Jumlah kasus DBD di Semarang selama setengah tahun sudah 644, kasus jumlah kematian 28 orang. Jumlah mengalami kenaikan sepanjang 2021 hanya 332 kasus dan sembilan meninggal dunia. Ini waspada karena DBD luar biasa temuan kasusnya," kata Kabid Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) DKK Semarang, Nur Dian Rakhmawati di Semarang, Jumat (2/9).
Dia menyebut angka tersebut bisa naik, mengingat memasuki musim kemarau basah. Sebab hujan dan tempat lembap disebut menjadi tempat yang mudah untuk perkembangan nyamuk Aedes aegypti. Maka dari itu masyarakat diimbau selalu mewaspadai.
-
Apa penyebab Demam Berdarah? Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
-
Kenapa demam berdarah jadi masalah di Indonesia? Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia.
-
Dimana penyakit demam berdarah banyak ditemukan? Penyakit ini banyak ditemukan di daerah beriklim tropis, termasuk Indonesia.
-
Siapa yang jadi korban DBD di Jepara? Lima belas warga sudah jadi korban.
-
Kapan kasus Demam Berdarah meningkat? Genangan air bersih yang tidak terkelola juga berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD). Musim hujan sering menjadi waktu peningkatan kasus DBD karena tingginya angka populasi nyamuk akibat lingkungan yang basah.
-
Apa yang dilakukan Kemenkes untuk DBD di Jepara? Untuk menangani penyebaran cepat virus DBD di Jepara, Kementerian Kesehatan menerjunkan tim khusus.
"Jadi musim mempengaruhi. Misalnya beberapa tahun kemarin, kalau sudah April, Mei, Juni, sudah tidak hujan, tapi tahun ini kan, hujannya terus. Jadi mudah untuk perkembangan nyamuk DBD," jelasnya.
Terkait upaya menekan angka yang sudah tinggi hingga pertengahan tahun 2022 ini, Pemkot Semarang bersama Dinkes melakukan upaya pengendalian melalui sejumlah edaran soal pemantauan jentik nyamuk. Mulai dari Wali Kota, Sekretaris Daerah (Sekda), Kepala Dinas, hingga Camat dan Lurah.
"Ada program Jumat bersih itu merupakan pengendalian DBD. Karena selain adanya genangan air, kebersihan lingkungan atau sanitasi cukup berperan penting untuk menekan timbulnya jentik nyamuk," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKegiatan fogging ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung museum di tengah tingginya kasus DBD.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaJumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaUpaya pengasapan juga terus dilakukan di beberapa kawasan yang terbilang rawan.
Baca SelengkapnyaAni menambahkan untuk fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta sangat mencukupi dan hingga saat ini semua dalam keadaan siaga 24 jam.
Baca SelengkapnyaDitemukan 200an lebih kasus DBD di satu wilayah Jakarta
Baca SelengkapnyaPenyebaran DBD di Kabupaten Lebak hingga kini terus bertambah.
Baca SelengkapnyaHingga minggu ke-12 di tahun 2024, ditemukan sebanyak 43.271 kasus DBD dengan total jumlah kematian sebanyak 343 jiwa.
Baca SelengkapnyaJumlah ini naik dua kali lipat dibanding tahun 2023. Adapun rinciannya, pada Januari 2024 sebanyak 68 kasus, Februari 119 kasus, Maret 68 kasus.
Baca Selengkapnya