Kasus Meningkat, Ada 350 Kasus Covid-19 per 13 Juni 2021 di Depok
Merdeka.com - Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok mencatat terjadi peningkatan kasus baru cukup signifikan. Angkanya mencapai 350 kasus baru per hari pada Minggu (13/6). Padahal sebelumnya hanya terjadi penambahan kasus sekitar 100 saja.
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengakui tingginya penambahan kasus di Depok. “Untuk kenaikan kasus memang dalam 3 hari ini ada peningkatan. Biasa sebelumnya kita 100-150 kasus, untuk hari ini dari mulai 200an,” kata Dadang, Senin (14/6).
Data yang diterima pihaknya berasal dari laboratorium rumah sakit. Catatan pihaknya pada Minggu (13/6) ada 350 kasus baru yang terjadi di Depok. “Hingga kemarin memang ada kasus sampai 350 kasus sehari. Itu karena untuk saat ini hasil rapid test antigen yang reaktif kita masukkan sebagai kasus positif saat ini,” bebernya.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
Dadang menegaskan hal itu terjadi karena adanya perbedaan penghitungan kasus baru. Sebelumnya, hanya hasil positif test swab PCR saja yang dihitung sebagai kasus baru. Tetapi saat ini pihaknya juga menghitung hasil test rapid antigen reaktif sebagai kasus baru. “Dasarnya tidak hanya swab PCR, tapi rapid test antigen juga. Sekarang data kita baik PCR maupun rapid test antigen reaktif dinyatakan positif covid. Sebelumnya hanya PCR saja,” ungkapnya.
Dia mengatakan hal itu berdasarkan pemetaan dari Kementerian Kesehatan. Saat ini Kota Depok masuk dalam kategori B, di mana untuk mempercepat testing di daerah, yang rapid test antigen positif maka dikategorikan positif Covid-19. “Terutama bagi mereka yang kontak erat. Misalkan satu rumah positif, maka keluarganya itu ditracing dan dilakukan langkah pertama rapid test antigen. Jika reaktif dinyatakan positif, jika negatif nonreaktif maka dilanjutkan PCR,” ucapnya.
Saat ditanya apakah penambahan kasus itu berasal dari klaster lebaran, Dadang tidak dapat mengatakan secara spesifik. Menurutnya yang saat ini terjadi lebih didominasi klaster keluarga. “Ada indikasi pergerakan orang saat itu kan sangat tinggi. Warga juga disinyalir saat ini sudah seperti normal. Coba lihat kepadatan lalu lintas, di pusat-pusat keramaian sudah seperti biasa. Padahal kita memang ada pengaturan. Contoh di sekitar setu masih ramai aktivitas padahal pol pp sudah melakukan pengawasan dan tidak boleh ada aktivitas tapi warga tetap melaksanakan aktivitas. Jadi memang klasternya masih klaster keluarga. Itu yang paling dominan,” pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaJumlah penderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) di Kota Depok meningkat. Namun, Dinas Kesehatan setempat belum bisa memastikan penyebab peningkatan itu.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaJumlah ini naik dua kali lipat dibanding tahun 2023. Adapun rinciannya, pada Januari 2024 sebanyak 68 kasus, Februari 119 kasus, Maret 68 kasus.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaPasien yang meninggal diduga karena terlambat mendapat penanganan.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaPenderita DBD di Depok melonjak drastis di Februari hingga 119 kasus
Baca SelengkapnyaRatusan ribu anak tercatat menderita ISPA hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaKepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.
Baca Selengkapnya