Kawanan kera ekor panjang ngamuk dan jarah makanan warga Gunungkidul
Merdeka.com - Ratusan kera ekor panjang mengamuk di kawasan pemukiman warga di Desa Purwodadi, Tepus, Gunungkidul, DIY. Rombongan kera liar ini menjarah makanan dan barang-barang milik warga yang ditaruh di luar rumah.
Kera ekor panjang ini tadinya hanya bermukim dan bersembunyi di daerah perbukitan. Kawanan kera ini diperkirakan berani turun hingga ke pemukiman warga untuk mencari makanan. Biasanya, kera-kera ini menyerang pemukiman warga saat pagi dan sore hari.
"Makanan apapun kalau tidak disimpan di dalam rumah akan diambil oleh kera-kera itu. Kera-kera ini masuk jenis binatang dilindungi sehingga kalau mau ditembak supaya tak lagi menganggu, bisa dianggap membunuh hewan yang dilindungi," terang Paijan, salah seorang warga Desa Purwodadi, Jumat (7/3).
-
Kenapa kera ekor panjang serbu pemukiman? Kawanan monyet itu diduga turun dari gunung karena persediaan makanan di tempat mereka mulai menipis. Musim kemarau yang panjang menjadi penyebab persediaan makanan di hutan terus menyusut.
-
Kenapa kera ekor panjang masuk ke permukiman warga? “Kera karena kelaparan berani mengganggu warga. Menyerbu ke dalam rumah untuk mengambil makanan,“
-
Apa yang dilakukan kera ekor panjang di permukiman? Kera karena kelaparan berani mengganggu warga. Menyerbu ke dalam rumah untuk mengambil makanan,“
-
Apa yang dilakukan kera ekor panjang di pemukiman? Puluhan kera ekor panjang itu menyerbu pemukiman dan membuat warga resah. Mereka bertengger di atap-atap rumah warga untuk mencari makan. Selain merusak atap rumah, kawanan monyet ini juga menjarah makanan di warung-warung.
-
Dimana kera ekor panjang menyerang? Di Desa Cikakak, Banyumas, sekelompok kera ekor panjang turun dari gunung dan menyerbu permukiman warga.
-
Bagaimana kera di hutan itu menyerang? 'Walaupun ada tanaman sebidang, kalau diserang sehari habis. Jadi pengamanan pertana lahan tanaman ini diberi pagar,' kata Pak Nurhadi terkait dengan serangan para kera ke lahan pertanian dia dan para penduduk lain.
Paijan menambahkan bahwa untuk mengantisipasi serangan kera dengan nama latin Macaca Fascicularis ini, menyimpan bahan makanan di dalam rumah. Bahkan bahan makanan ini harus disimpan di lemari yang dikunci.
"Keranya itu kadang bisa masuk rumah. Kemudian mengambil barang dan bahan makanan yang ada di dalam rumah. Selain itu, kera ekor panjang ini juga menyerang lahan pertanian milik warga. Kami sampai kewalahan untuk mengusir kera-kera liar ini," ungkap Paijan.
Saat ini, lanjut Paijan, warga sedang menanam jagung dan kacang. Tetapi tanaman pangan ini mengalami kerusakan karena menjadi kawasan yang diserbu ratusan kera ekor panjang. Sementara ini, untuk mengusir kawanan ekor yang merusak lahan pertanian dan menjarah makanan di rumah, warga hanya mengusir ratusan kera ini dengan batu.
Terpisah, Kepala Desa Purwodadi, Sucipto menambahkan, serangan kera ekor panjang terjadi di dua pedukuhan yakni padukuhan Sureng 1 dan 2. Makanan dan lahan pertanian menjadi rusak karena diserbu kera ekor panjang.
"Saat ini hanya kami usir menggunakan batu.Kami kewalahan mengatasi serbyan kera-kera ekor panjang. Semoga ada solusi dari pihak terkait," kata Sucipto.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diduga mereka kekurangan makanan di tempat asalnya.
Baca SelengkapnyaSalah seorang pencari rumput mengaku pernah melihat sosok kera putih yang besarnya seukuran kambing dewasa.
Baca SelengkapnyaSerangan kawanan monyet itu membuat warga resah. Mereka juga menjarah makanan di warung-warung warga.
Baca SelengkapnyaSeorang warga bernama Rusli (62) meninggal dalam upaya penangkapan kera liar di Desa Wanakerta, Kecamatan Cibatu, Garut, Jawa Barat, Kamis (21/3) pagi.
Baca SelengkapnyaKera putih itu nampak sedang bermain ke rumah warga bersama kawannya.
Baca SelengkapnyaBeberapa monyet ada yang masuk ke pemukiman desa bahkan ada yang mengambil makanan milik warga.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar mengaku masih menjumpai keberadaan satwa macan di hutan Blora. Apakah itu benar?
Baca SelengkapnyaUlar berbisa tersebut muncul dari dapur rumah makan
Baca SelengkapnyaBeruntungnya tidak ada korban dalam upaya evakuasi ketiga ular tersebut.
Baca SelengkapnyaSebelum gajah menyerang, seorang warga melakukan pengusiran terhadap gajah tersebut.
Baca SelengkapnyaMasuknya dua ekor gajah jantan itu telah dipantau petugas BKSDA. Saat ini kawanan gajah liar masuk permukiman di SP 6.
Baca SelengkapnyaViral video seorang pawang yang menabok ular kobra hingga membuat ular tersebut ketakutan dan mundur teratur.
Baca Selengkapnya