Kawanan perampok sekap satu keluarga di Banyumas
Merdeka.com - Warga Desa Kotayasa Kecamatan Sumbang Banyumas Jawa Tengah digemparkan dengan peristiwa perampokan terjadi pada Kamis (14/7) dini hari, di sebuah rumah toko (ruko). Dalam kejadian itu, empat anggota keluarga disekap perampok yang diduga berjumlah lima orang.
Kejadian itu menimpa keluarga Sanin Sarjono (54), sekitar pukul 02.00 WIB. Akibat kejadian istri Sanin, Sainah (49) dan kedua anaknya, Cahyo Muktiono (21) dan Soleh (13) mengalami luka dan memar.
Kepala Kepolisian Sektor Sumbang, Ajun Komisaris Supa’at mengemukakan perampok yang berjumlah lima orang memasuki rumah korban dengan cara memanjat tembok pagar keliling. Sedikitnya, gelang kalung emas seberat 59 gram, uang tunai Rp 50 juta dan recehan yang belum dihitung dari laci toko ikut digondol perampok.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
"Pelaku diperkirakan berjumlah lima orang masuk ruko lewat tembok keliling menggunakan tangga dan masuk melalui jendela dengan memecah kaca,” kata Supa'at, Kamis (14/7).
Saat kejadian, korban Sainah dan Cahyo sedang tidur di ruangan televisi langsung ditodong celurit dan golok. Supa’at melanjutkan, pelaku kemudian mengancam korban agar jangan bergerak dan mengancam akan membunuh korban.
“Setelah itu kedua korban dipukul dan mulut ditutup dengan menggunakan lakban dan kedua tangannya diikat dengan tali rafia yang ada di toko,” katanya.
Keributan tersebut sempat terdengar Sanin dan Soleh dari kamar. Saat keduanya bergegas hendak keluar kamar, pelaku kemudian memukul mereka dan menyekapnya. “Sekitar pukul 04.00 WIB, Koran atas nama Cahyo berhasil melepas ikatan dan keluar rumah untuk meminta tolong ke tetangga samping rumah,” jelasnya.
Saat tetangganya datang, Sanin terlihat sudah dalam kondisi telungkup dan tak sadarkan diri. Sehingga korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Elisabeth Purwokerto untuk mendapat perawatan.
Dari keterangan sementara yang dihimpun petugas, pelaku diperkirakan berusia sekitar 25 hingga 35 tahun, menggunakan dialek banyumasan dan mengenakan tutup wajah. “Hingga saat ini, kami masih mengumpulkan informasi dari para saksi di sekitar lokasi dan terus melakukan penyelidikan,” ujarnya. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluarga besar Asep Saepudin (43) tak menyangka istri, anaknya dan pacar putrinya bersekongkol menghabisi nyawa korban.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara penganiayaan merupakan ulah perampok.
Baca SelengkapnyaHingga kini, belum diketahui sebab keluarga mengakhiri hidup dengan cara tragis.
Baca SelengkapnyaAsep mengaku sempat dipukul dan dikeroyok pelaku yang saat itu juga meminta uangnya.
Baca SelengkapnyaImbasnya sejumlah peralatan yang digunakan untuk kegiatan syuting hilang digondol maling.
Baca SelengkapnyaPelaku lantas menyekap korban dan enam anak majikannya yang masih kecil.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ditembak di bagian kaki karena melawan.
Baca SelengkapnyaKorban ketika itu sedang beristirahat di salam mobil truk bermuatan pasir.
Baca SelengkapnyaSi maling sudah berhasil merusak pintu dan mengambil kompresor kulkas.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku dan korban diketahui sempat cekcok di jalan gang dekat rumah, tepat di depan rumah tetangganya.
Baca SelengkapnyaKecurigaan bahwa kematian Asep tidak wajar semakin kuat setelah adanya tagihan pinjaman online atas nama korban yang diajukan di hari dia meninggal dunia.
Baca Selengkapnya