Kelabui petugas, kurir campur narkoba dengan zat mentol
Merdeka.com - Para kurir semakin cerdik agar sukses membawa narkoba ke tempat tujuannya. Salah satunya adalah dengan mencampur barang haram itu dengan zat mentol.
Hal itu diketahui setelah Polda Sumsel meringkus seorang kurir dari Medan dengan tujuan Palembang. Zat mentol mampu mengelabui petugas dan anjing pelacak (K9) jika terjadi penggeledahan.
Direktur Reserse Narkoba Polda Sumsel, Kombes Pol Tommy Aria Dwianto mengatakan, tak hanya menjadi daerah perlintasan, Provinsi Sumsel juga telah dijadikan pasar atau peredaran narkoba yang cukup tinggi. Alhasil, para kurir dan pengedar akan melakukan berbagai cara agar lolos dari penangkapan.
-
Apa jenis narkoba yang diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Apa yang diselundupkan? Pria Ini Ketahuan Selundupkan 100 Ular Hidup di Celananya, Begini Cara Dia Menyimpannya Ratusan ular itu hendak diselundupkan ke China dari Hong Kong.
-
Siapa dalang penyelundupan? Di balik kedatangan pengungsi Rohingya di Aceh Barat pertengahan Maret 2024 lalu ternyata didalangi oleh warga lokal.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
"Dalam tiga bulan ini kita tangkap kurir yang mencampur narkoba dengan zat mentol. Itu cara baru," ungkap Tommy, Selasa (16/5).
Menurut dia, dengan campuran zat mentol, anjing pelacak tidak mampu mencium baunya secara pasti. Sebab, anjing pelacak sejauh ini belum terlatih dengan trik baru itu.
"Jika secara kasat mata atau diendus-endus, tidak akan ketahuan. Setelah diuji labfor baru diketahui," ujarnya.
Tak itu saja, Polda Sumsel juga menemukan ineks jenis baru yakni mengandung zat mefedron. Zat berbahaya ini juga masuk dalam salah satu zat narkotika sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2017 tentang perubahan golongan narkotika.
"Efeknya lebih berat dari ineks biasa. Harganya lebih mahal dan sasarannya adalah pengguna yang biasa mencoba jenis baru," kata dia.
Dia menambahkan, sepanjang Maret-Mei 2017, kata dia, pihaknya telah menyita 2,5 kilogram sabu dan 18.400 butir ineks dari belasan tersangka. Pengawasan akan lebih diintensifkan terutama menjelang Idul Fitri.
"Razia rutin dilakukan diberbagai tempat, termasuk tempat-tempat hiburan," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya petugas telah memantau darah tersebut berdasarkan informasi yang telah didapat.
Baca SelengkapnyaPelaku memanfaatkan momen lebaran karena berupaya menyamar sebagai pemudik untuk mengelabui polisi.
Baca SelengkapnyaSabu itu terbungkus dalam kemasan teh China, dikirim melalui suatu daerah Sumatera dikendalikan oleh bandar asal jaringan Malaysia.
Baca SelengkapnyaSindikat ini telah berhasil menjual 140 kilogram sabu hanya dalam kurun waktu 7 bulan.
Baca SelengkapnyaDonald mengungkap narkoba sabu seberat 45 kilogram dengan nilai sebesar Rp45 miliar
Baca SelengkapnyaCara ini dilakukan diduga untuk menghindari kecurigaan polisi, dan melancarkan aksi penjualan barang ilegal tersebut.
Baca SelengkapnyaModus pengiriman sabu tersebut disamarkan dengan barang kiriman pekerja migran Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Baca SelengkapnyaDalam penangkapan itu, ditemukan 12 kilogram ganja dibungkus dengan menggunakan lakban.
Baca SelengkapnyaPetugas curiga dengan paket tersebut saat melewati proses x-ray
Baca SelengkapnyaUntuk mengelabui petugas, pengirim menyimpan sabu dan ekstasi di bawah kandang ayam.
Baca SelengkapnyaBarang orderan, barang itu diambil dari kawasan Cengkareng dengan tujuan pengantaran ke Karang Tengah Tangerang.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan calon penumpang Kapal Bukit Raya yang hendak pergi ke Jakarta
Baca Selengkapnya