Kelabui petugas, kurir campur narkoba dengan zat mentol
Merdeka.com - Para kurir semakin cerdik agar sukses membawa narkoba ke tempat tujuannya. Salah satunya adalah dengan mencampur barang haram itu dengan zat mentol.
Hal itu diketahui setelah Polda Sumsel meringkus seorang kurir dari Medan dengan tujuan Palembang. Zat mentol mampu mengelabui petugas dan anjing pelacak (K9) jika terjadi penggeledahan.
Direktur Reserse Narkoba Polda Sumsel, Kombes Pol Tommy Aria Dwianto mengatakan, tak hanya menjadi daerah perlintasan, Provinsi Sumsel juga telah dijadikan pasar atau peredaran narkoba yang cukup tinggi. Alhasil, para kurir dan pengedar akan melakukan berbagai cara agar lolos dari penangkapan.
-
Apa yang diselundupkan? Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,“ ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Apa yang diselundupkan pria tersebut? Pria Ini Ketahuan Selundupkan 100 Ular Hidup di Celananya, Begini Cara Dia Menyimpannya Ratusan ular itu hendak diselundupkan ke China dari Hong Kong.
"Dalam tiga bulan ini kita tangkap kurir yang mencampur narkoba dengan zat mentol. Itu cara baru," ungkap Tommy, Selasa (16/5).
Menurut dia, dengan campuran zat mentol, anjing pelacak tidak mampu mencium baunya secara pasti. Sebab, anjing pelacak sejauh ini belum terlatih dengan trik baru itu.
"Jika secara kasat mata atau diendus-endus, tidak akan ketahuan. Setelah diuji labfor baru diketahui," ujarnya.
Tak itu saja, Polda Sumsel juga menemukan ineks jenis baru yakni mengandung zat mefedron. Zat berbahaya ini juga masuk dalam salah satu zat narkotika sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2017 tentang perubahan golongan narkotika.
"Efeknya lebih berat dari ineks biasa. Harganya lebih mahal dan sasarannya adalah pengguna yang biasa mencoba jenis baru," kata dia.
Dia menambahkan, sepanjang Maret-Mei 2017, kata dia, pihaknya telah menyita 2,5 kilogram sabu dan 18.400 butir ineks dari belasan tersangka. Pengawasan akan lebih diintensifkan terutama menjelang Idul Fitri.
"Razia rutin dilakukan diberbagai tempat, termasuk tempat-tempat hiburan," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen Panglima TNI disambut tentara cilik saat berkunjung ke Palu.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 orang petugas penyelenggara Pemilu 2024 di Bali jatuh sakit.
Baca SelengkapnyaTujuh kendaraan sumbu tiga diduga melanggar SKB mudik
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jenderal polisi dan TNI bintang satu tiba-tiba datangi pos kamling Petamburan dan bertemu dengan banyak warga.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI memiliki alat untuk mendeteksi ASN tidak netral di Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaDi tengah jalan, sosoknya bahkan tak kuasa menahan air mata pilu.
Baca SelengkapnyaMenteri PUPR mengatakan tidak lengah dengan adanya berita tersebut dan akan menyelidikinya.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaMomen Panglima Perang Suku Dani bentak prajurit Kopassus lantaran tak bisa angkat kayu. Begini selengkapnya.
Baca Selengkapnya