Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Keluarga 3 Korban Laporkan Kasus Dugaan Penembakan oleh Polisi ke Polda Sulsel

Keluarga 3 Korban Laporkan Kasus Dugaan Penembakan oleh Polisi ke Polda Sulsel Keluarga tiga korban penembakan di Makassar lapor ke Polda Sulsel. Istimewa

Merdeka.com - Keluarga dari tiga korban penembakan polisi di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) didampingi tim penasihat hukum dari LBH Makassar melapor ke Mapolda Sulsel. Mereka melaporkan Bripka Usman, anggota Polsek Ujung Tanah dengan dugaan tindak pidana menghilangkan nyawa orang lain dan luka berat.

Keluarga tiga korban ini adalah Mulyadi (53), paman dari Anjasmara (23) korban yang meninggal dunia akibat luka tembak di kepala. Rahma (53), ibu dari Amal Ma'ruf (18), serta Marhana (31), kakak dari Ikbal (22). Baik Ma'ruf dan Ikbal merupakan korban luka tembak di kaki.

Kejadian penembakan itu terjadi di Jalan Barukang, Kelurahan Pattingaloang, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, Minggu (30/8).

Orang lain juga bertanya?

Anjasmara atau Anjas mengembuskan napas terakhir saat dalam penanganan medis di RS Bhayangkara. Sementara Amal Ma'ruf atau Ammar dan Ikbal, saat ini sudah sembuh dan diperbolehkan pulang rumah.

Salah satu penasihat hukum dari LBH Makassar, Azis Dumpa kepada merdeka.com mengatakan, laporan polisi masuk ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sulawesi Selatan pada Sabtu lalu.

"Yang dilaporkan itu anggota Polsek Ujung Tanah, Usman dengan dugaan tindak pidana menghilangkan nyawa orang lain secara bersama-sama dan/atau kekerasan terhadap orang secara bersama-sama, yang mengakibatkan kematian dan luka berat dan/atau membantu melakukan dan/atau turut serta melakukan tindak pidana," ujar Azis Dumpa, Senin (7/9).

Berdasarkan beberapa bukti yang ditemukan warga di lokasi kejadian, kata Azis, baik dari keterangan saksi-saksi yang melihat peristiwa, rekaman CCTV hingga puluhan selongsong peluru yang ditemukan warga di lokasi kejadian, anggota polisi diduga kuat menembakkan senjata api secara bertubi-tubi di tengah permukiman padat.

Dan pada saat itu, lanjutnya, puluhan warga sedang berkerumun sementara tidak ada situasi yang mendesak yang membenarkan anggota polisi untuk menggunakan senjata api.

Menurutnya, dugaan kuat anggota polisi melepaskan tembakan secara mendatar dan terarah, bukan tembakan peringatan sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia dan ada yang terluka.

"Kami minta Polda Sulsel segera menindaklanjuti laporan polisi tersebut sesuai prinsip-prinsip profesional, akuntabel dan transparan. Juga meminta Reskrim Mabes Polri untuk terlibat secara langsung dalam proses penyelidikan dan penyidikan," tandas Azis Dumpa.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Ibrahim Tompo saat dikonfirmasi mengatakan bahwa laporan itu adalah hak warga negara.

"Namanya laporan, merupakan hak hukum. Kita tidak akan bisa menghambat hal tersebut. Kita akan berusaha mengakomodir, namun mekanisme hukum harus tetap kita jalankan. Semoga semua itu bisa berjalan objektif," kata Ibrahim Tompo. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bareskrim Tolak Laporan Keluarga Korban Dugaan Penembakan di Seruyan, Minta Tunggu Penyidikan Polda Kalteng
Bareskrim Tolak Laporan Keluarga Korban Dugaan Penembakan di Seruyan, Minta Tunggu Penyidikan Polda Kalteng

Laporan ke Bareskrim Polri dilakukan keluarga korban setelah tidak ada perkembangan penyidikan dari Polda Kalteng.

Baca Selengkapnya
Tak Ada Ampun, Begini Perintah Tegas Kapolri soal Kasus Polisi Tembak Mati Polisi di Polres Solok Selatan
Tak Ada Ampun, Begini Perintah Tegas Kapolri soal Kasus Polisi Tembak Mati Polisi di Polres Solok Selatan

Pelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.

Baca Selengkapnya
LPSK Jemput Bola Temui Keluarga Imam Masykur, Gali Kronologi Pembunuhan Dilakukan Anggota Paspampres dan TNI
LPSK Jemput Bola Temui Keluarga Imam Masykur, Gali Kronologi Pembunuhan Dilakukan Anggota Paspampres dan TNI

Jemput bola dilakukan LPSK dengan mendatangi keluarga korban di Aceh.

Baca Selengkapnya
Kronologi Tiga Prajurit TNI AL Diduga Terlibat Pengeroyokan Warga di Kupang
Kronologi Tiga Prajurit TNI AL Diduga Terlibat Pengeroyokan Warga di Kupang

Peristiwa tersebut terjadi di pos security terminal penumpang Pelabuhan Tenau.

Baca Selengkapnya
6 Polantas Tangerang Disanksi Usai Korban Kecelakaan Malah jadi Tersangka, Ini Reaksi Keluarga
6 Polantas Tangerang Disanksi Usai Korban Kecelakaan Malah jadi Tersangka, Ini Reaksi Keluarga

Johan mengungkapkan banyak kejanggalan dan dugaan kebohongan yang dilakukan penyidik Sat Lantas Polresta Tangerang, saat menangani penyidikan.

Baca Selengkapnya
Komnas HAM Kirim Tim Usut Kasus Polisi Tembak Siswa SMKN 4 Semarang
Komnas HAM Kirim Tim Usut Kasus Polisi Tembak Siswa SMKN 4 Semarang

Uli enggan membeberkan perkembangan penyelidikan yang tengah dilakukan oleh Komnas HAM.

Baca Selengkapnya
3 Balita Anak Polwan Bakar Suami di Mojokerto Dipastikan Akan Dapat Pengasuhan Tepat
3 Balita Anak Polwan Bakar Suami di Mojokerto Dipastikan Akan Dapat Pengasuhan Tepat

Kementerian PPPA memastikan tiga balita, anak tersangka pelaku dan korban, akan mendapatkan pengasuhan yang tepat.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Keluarga Polisi Tembak Polisi, Hanya Dengar Update Kasus dari Media Tak Diberi Info Polda Sumbar
Blak-blakan Keluarga Polisi Tembak Polisi, Hanya Dengar Update Kasus dari Media Tak Diberi Info Polda Sumbar

Pihak keluarga mendiang Kompol Ulil juga tak diberi informasi terkait putusan etik AKP Dadang Iskandar

Baca Selengkapnya
Polisi Tembak Polisi, DPR: Pelaku Harus Dihukum Berat, Bongkar Latar Belakang Motif!
Polisi Tembak Polisi, DPR: Pelaku Harus Dihukum Berat, Bongkar Latar Belakang Motif!

"Kasus ini sangat memprihatinkan, korban tewas sia-sia karena perilaku oknum yang brutal," kata Habiburokhman.

Baca Selengkapnya
Polisi Sebut Penembakan Relawan Prabowo di Madura Tak Terkait Politik
Polisi Sebut Penembakan Relawan Prabowo di Madura Tak Terkait Politik

"Kami tegaskan, dari hasil pemeriksaan, peristiwa penembakan ini tidak ditemukan motif politik dan tidak ada kaitan dengan politik."

Baca Selengkapnya
Kompolnas Desak Polda Sumbar Bongkar Latar Belakang AKP Dadang Iskandar
Kompolnas Desak Polda Sumbar Bongkar Latar Belakang AKP Dadang Iskandar

Apabila benar korban ditembak ketika sedang menjalankan tugasnya sebagai aparat penegak hukum, kasus ini juga bisa dilihat sebagai obstruction of justice.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Polisi Tembak Polisi di Kantor Polres Solok, Kronologi Diduga Soal Tambang Ilegal
VIDEO: Polisi Tembak Polisi di Kantor Polres Solok, Kronologi Diduga Soal Tambang Ilegal

Adapun kronologi penembakan dua perwira ini diduga akibat proyek tambang ilegal

Baca Selengkapnya