Keluarga Korban Minta Basarnas Pusat Bantu Cari 7 ABK KM Multi Prima yang Hilang
Merdeka.com - Keluarga salah satu Anak Buah Kapal (ABK) korban tengelamnya KM Multi Prima 1 meminta Basarnas Pusat turun tangan melakukan pencarian. Hingga saat ini, 7 dari 14 ABK belum ditemukan.
Ketujuh ABK tersebut adalah Syamsul Salda (chief) dari Flores Timur, Trasius (nahkoda) dari Flores Timur, M Pande dari Jakarta, Riski (oiler) dari Kupang, Sutrisno dari Sragen, Soni Kancil dari Flores, Phlipus bay dari Flores.
"Kami sekeluarga meminta Basarnas untuk ikut membantu pencarian tujuh korban KM multi prima. Karena saat ini hanya Sar Mataram yang mencari," kata Ummi Hadyah Saleh, anak ABK M Pande kepada wartawan, Selasa (27/11).
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Siapa korban tenggelamnya kapal di Korsel? Tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban atas tenggelamnya kapal di Korea Selatan.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
Umay, begitu Ummi Hadyah ini disapa, menduga ayahnya dan 6 temannya terbawa arus ke perairan lain. Sehingga, dia berharap seluruh tim Basarnas baik pusat maupun daerah bergerak cepat melakukan pencarian.
"Jadi kami harap Basarnas Pusat dan Sar daerah Makassar atau Bali bisa juga ikut melakukan pencarian," ujar Umay.
Selain itu, dia meminta Basarnas juga mencari bangkai KM Multi Prima 1 yang karam dihantam ombak. Sebab, tidak menutup kemungkinan para korban masih berada di dalam kapal.
"Kami juga meminta Basarnas Pusat mencari bangkai kapalnya, kemungkinan bisa jadi korban-korban masih ada di dalam kapal. Karena hingga saat ini belum diketemukan satupun," tandasnya.
Sebelumnya, KM Multi Prima 1 tenggelam di sekitar perairan Pulau Kapoposang Bali, utara perairan Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat diterpa ombak. Kapal yang berlayar dengan rute Surabaya-Waingapu membawa sebanyak 14 ABK yang berangkat pada Selasa (20/11), dengan membawa muatan bahan bangunan berupa paving, triplek, beton serta pakan ternak.
Tujuh anak buah kapal (ABK) KM Multi Prima 1 yang berhasil diselamatkan, sementara 7 lainnya masih hilang.
Para korban selamat adalah Bob chris butarbutar (second Officer), Rahmat tuloh (second enginer), Debiyallah Sastria (a/b) dari Larantuka Flores, Zainal Arifin (a/b) dari Larantuka Flores, Benyamin Henuk (a/b) dari Larantuka Flores, Aldy Hidayat (cadet engine) dari Bantaeng Makasar, dan Haji Jamaludin (koki) dari Larantuka Flores.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaLima orang mengaku sebagai keluarga korban sudah mendatangi RS Polri.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca Selengkapnya10 Korban insiden kapal tugboat Surya 03 dan kapal dagang Setia Baru 05 yang terbakar di Desa Kalanis, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan (Barsel).
Baca SelengkapnyaKondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58: Luka Bakar 90-100 Persen
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, kasus kapal tenggelam tersebut masih diinvestigasi otoritas Jepang.
Baca SelengkapnyaDua perahu bermuatan penumpang 14 orang tertimpa rumah kontainer di area PHE WMO (Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore), Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSeratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca SelengkapnyaPencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca Selengkapnya