Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemendag tak berdaya lawan tikus pelabuhan pemain impor baju bekas

Kemendag tak berdaya lawan tikus pelabuhan pemain impor baju bekas Terminal kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok. ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman

Merdeka.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) tak mampu membendung derasnya arus impor pakaian bekas yang masuk ke Indonesia. Padahal, pakaian-pakaian bekas tersebut mengandung ratusan ribu bakteri membahayakan bagi manusia.

Direktur Jenderal Standarisasi dan Perlindungan Konsumen Kemendag Widodo menuturkan, pihaknya tidak memiliki wewenang mengatasi masalah tersebut. Menurutnya, Ditjen Bea Cukai Kemenkeu justru lebih memiliki wewenang membatasi peredaran pakaian bekas. Sebab, pakaian bekas yang masuk ke Indonesia kebanyakan ilegal.

"Itu kan diduga masuk tidak sesuai ketentuan, tidak secara resmi. Sementara Kemendag tidak bisa jangkau pelabuhan. Yang bisa kita lakukan yaitu pendekatan ke konsumen," ujar Widodo yang ditemu di kantornya, Jakarta, Sabtu (31/1).

Dia menegaskan, pakaian-pakaian tersebut diduga banyak masuk melalui pelabuhan-pelabuhan kecil. Namun dengan wilayah pesisir Indonesia yang begitu luas, pengawasan yang dilakukan menjadi tidak maksimal.

"Bisanya tidak dari pelabuhan resmi. Seperti di Sumatera bagian Timur banyak pintu tikus seperti Batam. Itu kalau ketahuan, bisa ditangkap bea cukai," jelas Widodo.

Dia tidak menampik ada aturan pelarangan impor barang-barang bekas. Namun Kemendag tidak bisa berbuat banyak bila barang ilegal tersebut sudah sampai ke pedagang.

"Aturannya, barang bekas itu tidak boleh diimpor. Tapi kalau sudah di dalam sulit ditindak. Kecuali kalau ada di toko dan konsumen tidak diberikan informasi, itu bisa ditindak," jelas dia.

Penelusuran merdeka.com, baju-baju bekas itu tak seluruhnya masuk lewat pelabuhan kecil. Di Tanjung Priok, Jakarta, dengan mudah ada calo yang mengurus jika mau berbisnis baju bekas.

Panasnya terik matahari, kumpulan debu yang menerjang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, tidak melunturkan keasyikan sekumpulan orang yang sedang menikmati kopi dan mengisap rokok. Seseorang menghampiri ketika merdeka.com masih mengamati aktivitas mereka.

"Mau cari apa pak dan mau ke mana?" ujar salah satu pria di pelabuhan bernama Dadang kepada merdeka.com di pos 1 Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (5/1).

Lelaki berkulit legam, bertopi dan berkacamata hitam tersebut ternyata bukan hanya sekedar pegawai buruh pelabuhan. Saat merdeka.com mengaku mencari penyedia baju-baju bekas hasil impor, Dadang mengaku bisa memperkenalkan merdeka.com kepada seorang calo importir pakaian bekas asal Republik Rakyat China, Korea Selatan, Japan, dan Australia.

"Oh bapak mau beli borongan pakaian bekas, punya modal berapa biar nanti saya kenalin ke calonya. Jadi pas barang itu turun dari kapal nanti bapak saya kontak," kata pria yang tinggal di Jakarta Selatan tersebut.

Dadang bahkan menyarankan merdeka.com untuk menggunakan kendaraan tertentu apabila ingin membeli pakaian-pakaian bekas dari importir di pelabuhan. "Bapak ke sini naik motor atau bawa mobil? Kalau mau beli borongan pakaian bekas harus pake mobil biar enggak ketahuan sama polisi pelabuhan," tuturnya.

Dadang juga menceritakan kondisi pakaian impor yang akan diterima merdeka.com dari importir. Dadang mengatakan, setelah turun dari kapal, pakaian bekas sudah terbungkus dalam bentuk bal-bal atau karungan yang berisi ratusan pakaian.

"Per balnya itu tergantung jenis pakaiannya, kalau untuk ukuran balita murah Rp 700 ribu. Tapi kalau untuk orang dewasa per balnya bisa sampai Rp 1-Rp 1,2 juta. Makanya tadi kan saya tanya sama bapak, punya modal berapa? Kalau modal Rp 20 juta saya bisa kasih 10-12 bal dengan berbagai jenis pakaian," ungkapnya.

Ada uang, ada barang. Kasih saja uang padanya. Selebihnya dia yang mengurus. Tak heran bisnis baju bekas impor tak penah mati.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyelamatan Uang Negara di 'Jalur Tikus'
Penyelamatan Uang Negara di 'Jalur Tikus'

Akibat serangan penyelundup itu, lima orang petugas Bea Cukai Sumut mengalami luka bakar.

Baca Selengkapnya
Tren Thrifting Kembali Marak, Menteri Teten: Pengusaha Konveksi Mulai Mengeluh
Tren Thrifting Kembali Marak, Menteri Teten: Pengusaha Konveksi Mulai Mengeluh

Teten Masduki menyoroti masih maraknya penjualan pakaian bekas impor di pasaran.

Baca Selengkapnya
Mengulik Polemik Pakaian Bekas Impor
Mengulik Polemik Pakaian Bekas Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan akan menghentikan penyelundupan pakaian bekas dari luar negeri.

Baca Selengkapnya
Serbuan Baju Bekas Impor di Indonesia, dari Mana Asalnya?
Serbuan Baju Bekas Impor di Indonesia, dari Mana Asalnya?

Bicara pakaian bekas, Indonesia jadi tempat 'buangan' seperti Nigeria. Kok bisa?

Baca Selengkapnya
Ribuan Balpres dan Barang Elektronik Impor Ilegal Senilai Rp46 Miliar Dimusnahkan di Cikarang Bekasi
Ribuan Balpres dan Barang Elektronik Impor Ilegal Senilai Rp46 Miliar Dimusnahkan di Cikarang Bekasi

Seluruh barang ilegal hasil penindakan Satgas Pengawasan Barang Tertentu yang Diberlakukan Tata Niaga Impor itu, diperkirakan bernilai Rp46.188.205.400.

Baca Selengkapnya
Kapal Penyelundup Kain dan Sepatu Bekas Digerebek di Perairan Batam
Kapal Penyelundup Kain dan Sepatu Bekas Digerebek di Perairan Batam

Tim Patroli Laut Bea Cukai gagalkan penyelundupan balepressed

Baca Selengkapnya
Pemerintah Musnahkan Barang Impor Ilegal Senilai Rp 174,81 Miliar selama 2023
Pemerintah Musnahkan Barang Impor Ilegal Senilai Rp 174,81 Miliar selama 2023

Kemendag sepanjang tahun 2023 telah memusnahkan ratusan miliar barang impor ilegal.

Baca Selengkapnya
Kemendag Gerebek 2 Gudang Besar Tampung Barang Impor Ilegal, Begini Praktiknya
Kemendag Gerebek 2 Gudang Besar Tampung Barang Impor Ilegal, Begini Praktiknya

Mendag menyebut saat ini marak warga negara asing yang berdagang di mal, pusat perbelanjaan atau pusat grosir besar.

Baca Selengkapnya
Menko Luhut Bicara Penyelundupan di Jalur Tikus: Saya Juga Pusing Lihat Itu
Menko Luhut Bicara Penyelundupan di Jalur Tikus: Saya Juga Pusing Lihat Itu

Sebelumnya, KPK berencana melakukan penyelidikan dugaan korupsi dalam penyelundupan 5 ton ore nikel dari Indonesia ke Tiongkok.

Baca Selengkapnya
Temuan Mendag: Tanah Abang dan Mangga Dua Banyak Produk Impor Ilegal, Penjualnya Warga Asing
Temuan Mendag: Tanah Abang dan Mangga Dua Banyak Produk Impor Ilegal, Penjualnya Warga Asing

Mendag menyebut fenomena ini semakin mencolok, terutama di pusat-pusat perdagangan besar seperti Kapuk, Tanah Abang, dan Mangga Dua di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Bea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka
Bea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka

Bea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia

Baca Selengkapnya