Kemenkominfo Gandeng Keluarga Besar TNI, Dorong Jadi Pegiat Literasi Digital
Melalui program ini dapat memberikan pengetahuan kepada KBT untuk dapat menjadikan internet sebagai hal yang penuh kebermanfaatan.
KBT dapat menjadi corong amplifikasi untuk pemerataan literasi digital di seluruh Indonesia.
Kemenkominfo Gandeng Keluarga Besar TNI, Dorong Jadi Pegiat Literasi Digital
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) dengan Dharma Pertiwi meluncurkan program literasi digital bersama keluarga besar TNI (KBT). Kegiatan ini diharapkan mendorong pemerataan literasi digital bagi seluruh elemen masyarakat di Indonesia.
Melalui program ini dapat memberikan pengetahuan kepada KBT untuk dapat menjadikan internet sebagai hal yang penuh kebermanfaatan bagi kehidupan sehari-hari. Selain itu, dapat membantu meningkatkan produktivitas menuju kualitas hidup yang lebih baik.
"Kemenkominfo dengan inisiasinya melalui Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) berusaha memperkuat literasi digital masyarakat dengan empat pilar yang ada."
"Tidak hanya mengakomodasi empat pilar, GNLD turut membantu para orang tua untuk memahami digital parenting yang saat ini semakin dibutuhkan dalam proses pengasuhan anak di era digital," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Menkominfo) Budi Arie Setiadi pada acara Peluncuran Literasi Digital KBT di Menara Danareksa, Jakarta, Kamis (19/10).
Menteri Budi melanjutkan, risiko yang seringkali muncul di era serba internet ini adalah derasnya persebaran informasi yang terkadang tidak selalu positif, tetapi juga negatif. Hal-hal semacam itu patut diwaspadai oleh seluruh pengguna internet.
"Pengguna internet secara global pada tahun 2022 mencapai 5,16 miliar orang, sementara di Indonesia sendiri, penetrasi internet mencakup 78% dari total penduduk. Kondisi ini membawa beragam peluang, juga tantangan dan risiko yang kemungkinan muncul," ujarnya.
Sejalan dengan yang disampaikan oleh Menkominfo, Ketua Umum Dharma Pertiwi Vero Yudo Margono yang hadir dalam kegiatan tersebut turut menyuarakan hal yang sama. Vero menuturkan pentingnya kegiatan literasi digital agar membuat masyarakat semakin melek digital.
"Literasi digital memiliki prinsip dasar, manfaat, dan tantangan kecakapan pengguna yang mencakup kemampuan untuk menemukan, mengerjakan, mengevaluasi, menggunakan serta memanfaatkannya dengan tepat guna," jelasnya.
"Saya ingin menyampaikan beberapa hal untuk jadi perhatian kita semua, salah satunya pedomani empat pilar literasi digital dalam bermedia sosial, serta pahami perangkat keras dan lunak dalam sistem operasi digital" ungkapnya.
Sebagai anggota Dharma Pertiwi dan pendamping anggota TNI, lanjut Vero, KBT dituntut untuk melek dengan perkembangan teknologi dan bermedia sosial dengan bijak.
Ibu-ibu dapat mengawasi dan mendampingi anak-anaknya dalam penggunaan gadget dengan senantiasa mengedepankan etika guna menjaga nama baik instansi dan pribadi. Tidak hanya itu, netralitas TNI menjelang waktu kampanye pun patut dijaga.
"Sebagai istri, kita juga dituntut untuk menjaga netralitas prajurit TNI dengan memberi dukungan sepenuhnya ke hal-hal positif serta tidak memberikan komentar bermuatan hasil quick count yang mulai dikeluarkan oleh lembaga survei," pungkasnya.
Kegiatan Peluncuran Literasi Digital kepada KBT merupakan upaya Tim Literasi Digital sektor Masyarakat Umum Direktorat Pemberdayaan Informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika untuk meningkatkan pengetahuan digital anggota KBT dengan empat pilar literasi digital. Upaya ini merupakan bagian dari target 50 juta masyarakat Indonesia terpapar literasi digital hingga tahun 2024 mendatang.