Kemnaker dan SPPQT kembangkan model baru ciptakan bisnis produktif
Merdeka.com - Untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan, Kementerian Ketenagakerjaan bekerjasama dengan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah (SPPQT) membuat inovasi strategi membangun kelompok bisnis produktif. Setiap kelompok beranggotakan 25 pemuda/pemudi yang mewakili 25 keluarga.
Mereka akan digodok selama empat bulan agar memiliki kesadaran berwirausaha, menetapkan pilihan jenis produksi, menyusun rencana usaha (bisnis plan), manajemen produksi, manajemen usaha dan organisasi, menetapkan target pasar dan strategi mengembangkan skala bisnis produktif. Secara keseluruhan, proses ini diberi nama Jamaah Bisnis Produktif.
Demikian disampaikan Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri setelah menerima perwakilan pimpinan SPPQT di Kantor Kemnaker, Jumat (21/04). Nampak hadir Ketua Dewan Pertimbangan SPPQT Ahmad Bahruddin, Sekretaris Umum Mujab, Anggota Dewan Pertimbangan Muh Haris, Project Officer Kewirausahaan Toni dan Bisnis Manajemen Leader Siti Harsun.
-
Bagaimana Menko Perekonomian ingin memperkuat kerja sama ekonomi? "Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Kenapa Kemnaker ingin meningkatkan peran industri dalam SIPK? 'Saat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dan dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya, ' ujar Ida Fauziyah.
-
Bagaimana Kemnaker ingin meningkatkan produksi pangan? Anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk percepatan tanam, peningkatan produksi padi dan jagung melalui penyediaan benih dan alsintan, pupuk dan pestisida serta optimalisasi lahan rawa dan intensif bagi petugas lapangan.
-
Bagaimana Kemnaker ingin meningkatkan kualitas tenaga kerja? Kerja sama ini juga memberikan manfaat untuk kedua negara, seperti meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga kerja, memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor-sektor prioritas, dan memperkuat hubungan bilateral.
-
Bagaimana Kemnaker mendorong peningkatan produktivitas pekerja dengan aturan pengupahan? 'Penerapan struktur dan skala upah akan memotivasi peningkatan produktivitas dan kinerja pekerja/buruh karena pekerja/buruh akan dibayar upahnya berdasarkan output kerja atau produktivitasnya,' ujarnya.
-
Apa tujuan Kemnaker menerbitkan aturan baru tentang pengupahan? 'Kenaikan upah minimum ini adalah bentuk penghargaan kepada teman-teman pekerja/buruh yang telah memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi kita selama ini,' kata Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, melalui Siaran Pers Biro Humas Kemnaker, Jumat (10/11/2023).
Dengan pendekatan baru ini, lanjut Hanif, pemerintah bermaksud lebih memastikan program penciptaan kelompok usaha bisnis akan benar-benar terwujud, sesuai arahan Presiden.
Hanif manambahkan, model baru ini merupakan penyempurnaan dari model sebelumnya yang cenderung karitatif. "Dengan pola baru ini, rakyat tidak sekedar dimotivasi, melainkan difasilitasi dengan pendampingan selama empat bulan untuk merumuskan perencanaan bisnis, pemasaran dan legalisasi produk sesuai standar-standar nasional maupun internasional", terang menteri yang dekat dengan kalangan muda ini.
Di samping tujuan pokok membangun kelompok bisnis produktif, dengan intesitas pertemuan anggota-anggota kelompok bisnis, akan mampu menumbuhkan kesadaran kritis yang tinggi. "Selain mengurangi pengguran dan meningkatkan kesejahteraan, kegiatan ini diharapkan juga berdampak terbangunnya kesadaran kritis mereka. Agar menjadi bagian penting dari proses pengelolaan sumber daya yang dimiliki bangsa ini, sehingha benar-benar dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat itu sendiri", tegas Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini.
Sebelum diterima Menaker, perwakilan SPPQT melakukan rapat koordinasi teknis penyusunan model bisnis bersama Balai Besar Pengembangan Produktifitas (BBPP) Kemnaker. Rapat ini dihadiri Kepala BBPP Sri Indarti dan jajaranya.
Dalam kesempatan itu, Indarti menyambut gembira kerjasama dengan SPPQT. Indarti berharap pola Jamaah Produksi ini akan menjadi legacy Kemnaker. "Kita sudah bekerjasama dengan SPPQT sejak tahun kemarin. Hari ini kami secara resmi merumuskan model penciptaan kelompok bisnis produktif dengan mengadopsi pola Jamaah Produksi yang sudah dijalankan teman-teman SPPQT", jelas Indarti.
Melalui Ahmad Bahruddin, SPPQT menyatakan mereka sedang merajut kerjasama dengan beberapa Kementerian dan Lembaga untuk penciptaan kelompok-kelompok bisnis produktif.
Selain dengan Kemnaker, SPPQT juga sedang melakukan pembahasan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyusun program kerjasama pencegahan korupsi melalui penciptaan usaha produktif. "Jika kelompok-kelompok bisnis produktif ini bertumbuh di seluruh desa-desa di Indonesia, maka akan mengurangi angka pengangguran secara signifikan", kata Bahruddin.
Dampaknya, lanjut Bahruddin, dengan munculnya kelas sosial baru yang produktif dan kritis, mereka akan menjadi agen-agen yang melakukan kontrol atas pengelolaan anggaran dan sumber daya negara di daerahnya masing-masing. "InsyaAllah, dengan melaksanakan kegiatan ini secara serius, dalam beberapa tahun ke depan akan muncul kelas sosial baru yang kuat secara ekonomi dan memiliki kesadaran kritis yang tinggi. Kehadiran mereka akan membuat praktek korupsi dipastikan menurun drastis", kata Bahruddin dengan optimis. (mdk/war)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bimtek ini diikuti 100 peserta yang terdiri atas Human Resources Development (HRD) Perusahaan di wilayah Kabupaten Mojokerto.
Baca SelengkapnyaTeten bilang, selama ini kemitraan antara pelaku UMKM dengan produsen besar masih bersifat kegiatan sosial saja.
Baca SelengkapnyaSalah satunya dengan keliling menyerap aspirasi dari berbagai pihak
Baca SelengkapnyaSalah satu kunci untuk mendapatkan pembiayaan tambahan adalah dengan menggandeng pihak swasta.
Baca SelengkapnyaTak hanya nikel, pemerintah juga mendorong hilirisasi UMKM.
Baca SelengkapnyaDalam pengembangan UMKM, langkah ini tidak semata-mata merupakan langkah yang harus diambil oleh Pemerintah dan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah.
Baca SelengkapnyaKepala LKPP menganalogikan lembaganya tak hanya sekadar memberi kail dan pancing, tapi juga siapkan kolam.
Baca SelengkapnyaSunarso menyebut, selain menaik kelaskan UMKM, memformalkan segmen UMKM juga menjadi hal yang tidak kalah penting.
Baca SelengkapnyaAda beberapa poin yang menjadi fokus dalam pertemuan tersebut. Pertama, terkait strategi dalam meningkatkan ekspor termasuk UMKM.
Baca SelengkapnyaPraktik bisnis yang bertanggung jawab merupakan kunci untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial.
Baca SelengkapnyaAglomerasi pabrik diperuntukkan bagi pengusaha pabrik dengan skala industri kecil dan menengah
Baca SelengkapnyaKartu Start Up merupakan penyempurnaan dan melengkapi program yang sudah dilakukan Jokowi.
Baca Selengkapnya