'Kenapa pelaku terorisme harus ditembak?'
Merdeka.com - Guru Besar Departemen Kriminologi Universitas Indonesia Bambang Widodo Umar mengatakan penanganan terorisme di Indonesia tak boleh hanya main tembak. Menurut Bambang, jika ada warga negara yang dianggap 'nakal' mestinya bukan ditembak, tapi menggunakan hukum yang berlaku.
"Kalau ada warga negara yang nakal, gunakan cara hukum. Jangan asal ditembakin. Itu bisa melanggar HAM. Ingat polisi itu ranahnya sipil. Baru nanti kalau ada masalah dengan luar menggunakan TNI untuk perang," kata Bambang dalam seminar 'Sistem Keamanan Obyek Vital dalam Menghadapi Ancaman Terorisme' yang diselenggarakan BNPT, di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Rabu (20/11).
Selain itu, Bambang meminta, jika memang ancaman terorisme itu dianggap serius dan nyata, mestinya BNPT bisa lebih serius dalam hal penanganannya. Apalagi menurut Bambang, status BNPT hanya berdiri atas dasar Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2010.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Kenapa Bobby Nasution meminta polisi menembak begal? “Coba ditanya masyarakat, ya, lihat kondisinya. Dengan sudah banyak korban di Medan, coba ditanya kepada masyarakat (soal tembak mati begal). Kalau saya pribadi ditanya saya tetap mendukung polisi bertindak tegas,“ kata Bobby Nasution saat ditanya wartawan di sela-sela giat di Apeksi, Makassar, Rabu (12/7/2023).
-
Bagaimana cara polisi tersebut mengancam warga? Dalam rekaman itu, pelaku mengenakan baju putih dan membawa sajam mencengkeram baju korban serta membentaknya.
-
Apa yang harus dilakukan untuk terhindar dari orang zalim? Memanjatkan doa agar terhindar dari orang zalim adalah salah satu cara menjaga diri dan orang-orang terdekat Anda.
-
Kenapa mereka ditembak? Pelaku penembakan terhadap tiga orang pemuda asal Peboko, Kelurahan Kefamenanu Utara, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), ditangkap.
"Bila ingin lebih fokus dan besar wewenangnya dalam menangani terorisme, BNPT bisa mengajukan adanya Undang-undang untuk mengayomi tugas-tugasnya," ujar Bambang.
Dalam forum yang sama, Agus Surya Bakti yang juga Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT mengatakan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2013 muncul setelah adanya bom Bali. Menurut Agus dalam Undang-undang itu hanya memuat tentang penindakan saja.
"Undang-undang itu hanya memuat penindakan, belum pada pencegahan. Bahkan kalau bisa ada Undang-undang terkait pendanaan terorisme," kata Agus.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wali Kota Medan Bobby Nasution mengapresiasi langkah kepolisian bertindak tegas terhadap pelaku begal sadis yang kian meresahkan masyarakat Medan.
Baca SelengkapnyaPolitisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan, senjata api itu seharusnya digunakan oleh aparat bila dalam kondisi terdesak dan darurat
Baca SelengkapnyaWali Kota Medan Bobby Nasution dikritik LBH seusai menyatakan dukungannya untuk menembak mati begal, namun dia bergeming dan tetap mendukung tindakan tegas itu.
Baca SelengkapnyaAKP Dadang Iskandar sempat mengancam personel polisi sesaat sebelum menembak rumah dinas Kapolres Solok Selatan
Baca SelengkapnyaMenurut Nasir, kasus tersebut juga menjadi peringatan bagi institusi kepolisian untuk berbenah diri.
Baca SelengkapnyaWali Kota Medan Bobby Nasution menegaskan tidak ada ruang dan tempat untuk para pelaku begal di daerahnya.
Baca SelengkapnyaWali kota Medan Bobby Nasution meminta pihak kepolisian untuk menindak tegas para pelaku begal
Baca SelengkapnyaDemi melindungi dan memberikan rasa aman bagi warganya, Bobby berulang kali meminta pihak kepolisian bertindak tegas terhadap pelaku begal.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Kelurahan Tenda, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo inisial MH (47) meregang nyawa usai terkena peluru panas polisi.
Baca SelengkapnyaPelaku langsung melarikan diri hingga akhirnya diamankan polisi di tempat persembunyiannya di Cengal
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta jajarannya jangan ragu menindak pelaku yang merupakan perwira polisi.
Baca Selengkapnya