Kepala sekolah di Jembrana lecehkan 3 siswinya saat piket di sekolah
Merdeka.com - Diduga lakukan pelecehan seksual terhadap anak didiknya, kepala sekolah di SDN 2 Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Jembrana di Bali dipolisikan.
Kepala sekolah berinisial IBP ini, dipolisikan setelah sebelumnya para komite menggelar sidang di bale Banjar setempat, Minggu (8/10) atas tuduhan dugaan melakukan pelecehan seksual kepada tiga orang siswinya.
Dalam laporannya, pelecehan yang dialami tiga orang siswi yang duduk di bangku kelas VI itu dilakukan di areal belakang sekolah yang dipimpinnya.
-
Siapa guru yang mencabuli murid? Kasat Reskrim Polres Kota Pariaman, Iptu Rinto Alwi mengatakan, peristiwa itu terjadi beberapa bulan yang lalu dan pelaku sudah berhasil diamankan. 'Kejadian tahun ini, beberapa bulan yang lalu. Pelaku berhasil ditangkap pada 15 Mei 2024. Pada 29 Mei 2024 perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan,' tuturnya.
-
Di mana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Bagaimana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Kenapa guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
"Orang tua dari ketiga korban didampingi tokoh desa setempat melaporkan dugaan seksual dari oknum kepala sekolah tempat korban bersekolah. Itu dilakukan di areal sekolah," ungkap petugas di Polres Jembrana, Minggu (8/10).
Ketiga siswi yang mengaku korban pelecehan seksual tersebut masing-masing, Putu AMF (11), Ni Ketut DSL (12) dan Kadek AW (11), ketiganya asal desa tempat sekolah tersebut.
Kejadian yang mencoreng citra dunia pendidikan tersebut terungkap setelah salah seorang korban menyampaikan kejadian ini kepada orangtuanya.
Korban mengaku dilecehkan saat jadwal piket pagi. Dari keterangan orangtua yang melapor ke Polres Jembrana, mereka mengaku tidak terima perlakuan oknum kepsek itu hingga akhirnya melapor ke Polres Jembrana.
Ketiga anak ini mengaku berulang kali dilecehkan. Mereka juga mengaku mendapatkan ancaman tidak diluluskan bila mengadu kepada orang lain.
Tindakan ini dilakukan tidak bersamaan namun secara bergiliran. Saat piket pagi membersihkan ruang kepala sekolah tindakan itu dilakukan.
Saat melapor, ketiga ayah korban didampingi Kelian Dinas, Made Alit Wiryawan dan Kelian Adat, Made Suama, beserta Ketua Komite SD bersangkutan, Gusti Putu Muliyadi.
Sebelum dibawa ke ranah hukum. Sempat dilakukan rapat Banjar, dihadiri para komite sekolah. Selain telah dilakukan rapat Banjar juga rencananya akan digelar rapat di SD bersangkutan.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Yusak A Sooai membenarkan adanya laporan tersebut dan masih mendalami.
"Benar sudah kami terima laporannya. Saat ini masih kami lakukan pendalaman untuk penyelidikan selanjutnya," singkatnya, Minggu (8/10). (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca SelengkapnyaSaat ini guru silat bernama Baharudin (56) itu ditahan polisi untuk kepentingan penyidikan.
Baca SelengkapnyaMenjanjikan agar korban bisa lulus ujian masuk TNI dan Polri membuat pelaku bisa melakukan pelecehan. Bahkan dia juga menyimpan foto bugil para korban.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi kelas satu SMP di Kabupaten Siak digilir 6 remaja pria saat pulang sekolah.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 siswi SMKN 56 Jakarta mengaku menjadi korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan guru seni budaya di sekolah kejuruan tersebut.
Baca SelengkapnyaKepala sekolah dasar berinisial M (37) di Muara Eno, ditangkap karena memaksa dan mengancam 13 siswa SMK untuk melakukan perbuatan tak senonoh sesama jenis.
Baca SelengkapnyaSeorang polisi di Maluku mencabuli siswi SMP di indekos. Korban mengalami muntah hingga pingsan.
Baca SelengkapnyaDari keterangan yang didalami polisi, korban pelecehan bertambah.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku tindakannya berawal dari chat dirinya dengan korban pada November hingga Desember 2022.
Baca SelengkapnyaSaat ini sudah, ada tiga korban yang melaporkan kasus pencabulan yang dilakukan pelatih futsal berinisial JB itu.
Baca SelengkapnyaImam mengungkapkan, AD kini telah ditetapkan tersangka dan dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaSeorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca Selengkapnya