Kerangka Manusia Tanpa Busana di Kebun Tebu
Merdeka.com - Kerangka manusia ditemukan di kebun tebu Desa Sukoraharjo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Posisinya terbujur tanpa sehelai pakaian di antara batang-batang tanaman tebu.
Kerangka tersebut ditemukan berada di lahan milik H. Mistin pada Kamis (5/1) siang. Lokasi penemuan berjarak sekitar 50 meter dari permukiman warga.
Warga yang terdiri para ibu-ibu seketika berteriak karena kaget menyaksikan kerangka tersebut. Mereka yang bekerja membersihkan batang tebu tiba-tiba melihat jenazah yang sebagian tinggal tulang itu.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Bagaimana mayat tersebut ditemukan? Awalnya pekerja bangunan yang sedang membongkar taman kosong di sebuah ruko menemukan karung goni yang sebagian tertanam di dalam tanah. Tetapi saat ditarik dari posisinya ternyata berisi tulang belulang diduga kepala manusia.
"Saya mengecek lalu melaporkan ke pamong desa," kata Slamet Mulyadi, salah satu warga di lokasi kejadian, Kamis (5/01).
Slamet juga mengungkapkan, warga sekitar mengaku mencium aroma tidak sedap bersumber dari lokasi tersebut. Tetapi warga mengira bangkai binatang atau yang lainnya."Sekitar satu pekan terakhir ini, ada warga sekitar mengaku mencium bau bangkai," jelasnya.
Kepala Desa Sukoraharjo, Sujianto mengaku tidak mendapatkan laporan warganya yang hilang. Sehingga diduga, kemungkinan besar kerangka jenazah tersebut bukan warga setempat.
"Saya cek ke perangkat untuk mencari info hingga tingkat RT, apakah ada yang kehilangan keluarganya. Semuanya memastikan tidak ada," terangnya.
Sujianto mengaku memeriksa berkas pengaduan, juga tidak menemukan adanya laporan warga yang kehilangan keluarganya.
Polres Malang masih menyelidiki penemuan kerangka manusia tersebut. Tim Inafis telah melakukan identifikasi di lokasi kejadian.
'Tim Inafis masih bekerja melakukan identifikasi dan evakuasi. Jadi, kami belum bisa menyimpulkan, siapa identitas kerangka manusia itu," tegas Kasatreskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Rizki Saputro pada Kamis (5/1) petang.
Kerangka tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang guna kepentingan identifikasi. Polisi masih perlu lakukan pengumpulan data dan keterangan dari saksi-saksi, sambil menunggu hasil visum dari Rumah Sakit.
"Jadi masih belum bisa memastikan akibat kematian kerangka manusia yang ditemukan itu," jelasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kerangka manusia itu diduga berjenis kelamin perempuan.
Baca SelengkapnyaPotongan tulang belulang manusia ditemukan oleh warga saat sedang membersihkan septic tank di daerah Pademangan.
Baca SelengkapnyaKerangka manusia itu diduga berjenis kelamin laki-laki.
Baca SelengkapnyaTengkorak dan tulang-belulang manusia itu ditemukan warga yang sedang menguras sumur.
Baca SelengkapnyaMayat perempuan muda ditemukan sudah dalam keadaan membusuk pada Rabu (25/9) malam.
Baca SelengkapnyaJasad yang diduga perempuan tersebut terbungkus karung glangsing ditemukan tepat di sisi selatan arca Totok Kerot, di bawah tanaman rumput gajah.
Baca SelengkapnyaBetapa terkejutnya mereka saat masuk ke dalam bangunan. Ternyata, ada kerangka manusia terdiri dari tengkorak kepala, tulang tangan, kaki dan badan.
Baca SelengkapnyaSaksi melihat adanya kerangka manusia dalam posisi terlentang tergeletak di lahan kosong.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil pemeriksaan sementara ada sejumlah luka pada tubuh korban.
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan, jasad bayi berjenis kelamin perempuan itu sudah dalam kondisi membusuk.
Baca SelengkapnyaPenemuan mayat tanpa identitas dalam kondisi termutilasi ditemukan di Kampung Bantar Limus
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca Selengkapnya