Kesal Rumah Berantakan, Irus Aniaya Balita Pakai Tongkat dan Hanger
Merdeka.com - Sadis nian penganiayaan seorang ibu rumah tangga, Irus (45), warga Jalan KH Abul Hasan, Samarinda, terhadap HIP, balita laki-laki usia 3,5 tahun yang dititipkan orang tuanya selama 8 bulan ini. Hanya karena kesal sering bermain dan berantakin barang di rumah, Irus menganiaya balita HIP hingga patah tulang, lebam dan luka-luka.
Penganiayaan itu terbongkar setelah polisi mendapatkan kabar korban sedang dirawat di salah satu rumah sakit di Samarinda, Rabu (24/7).
"Hari Rabu kemarin itu, dugaan sementara yang dialami korban, akibat tindak kekerasan," kata Kanit Reskrim Polsek Samarinda Kota Ipda Abdillah Dalimunthe kepada merdeka.com, Kamis (25/7).
-
Mengapa anak balita suka memukul? Balita sering kali melakukan tindakan memukul sebagai cara untuk menguji batasan yang ada di sekitar mereka. Hal ini terjadi karena mereka masih dalam tahap perkembangan yang belum sepenuhnya memahami bahwa tindakan memukul merupakan perilaku yang tidak baik dan dapat menyakiti orang lain. Selain itu, kurangnya pengendalian diri pada usia ini juga berkontribusi terhadap perilaku tersebut, di mana mereka belum sepenuhnya mengerti konsekuensi dari tindakan mereka.
-
Apa yang membuat anak terluka? 'Sayangku, ibu minta maaf jika ucapan dan tindakan ibu sebelumnya membuat hatimu terluka. Ibu ingin kamu tahu bahwa ibu selalu mencintaimu tanpa syarat, dan ibu berjanji akan berusaha lebih baik lagi untuk memahami perasaanmu.'
-
Siapa yang paling sering dipukul oleh balita? Anak yang memukul teman sebaya biasanya disebabkan oleh ketidakmampuan mereka dalam mengelola dan mengenali emosinya.
-
Apa penyebab anak suka pukul? Beberapa balita menggunakan kekuatan tanpa diprovokasi oleh orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa mereka hanya ingin melihat apa yang akan terjadi dan belum memiliki pemahaman moral bahwa mereka sebenarnya tidak seharusnya menyakiti orang lain.
-
Siapa yang sering melakukan kekerasan pada anak? Sayangnya, sering kali kekerasan ini dilakukan oleh orang-orang terdekat, termasuk orang tua mereka.
-
Kenapa anak suka pukul? Kurangnya Kontrol Diri Balita belum sepenuhnya mengembangkan kontrol diri. Ketika mereka merasa frustrasi, senang, atau bosan, mereka mengekspresikannya melalui perilaku memukul tanpa ragu.
Dalimunthe menerangkan, tim Reskrim bergegas ke rumah sakit menggali informasi. "Korban bisa bicara, kalau dia perlakuan kasar dari ibu asuhnya di rumah. Sore kemarin kita amankan pelaku di rumahnya," ujar Dalimunthe.
"Pelaku, mengaku memang balita itu dititipkan kedua orang tuanya yang lagi dipenjara, sudah 8 bulan ini. Hanya karena kesal, pelaku menganiaya korban menggunakan tongkat dari triplek, dan gantungan baju. Kita geledah rumahnya, pelaku mengaku sudah membuang kayu dan gantungan baju itu," tambah Dalimunthe.
Melihat dari kondisi korban, lanjut Dalimunthe, diduga pelaku melakukannya berulang kali. "Kasat mata, medis memperkirakan penganiayaan itu terjadi 1-2 minggu lalu. Kita masih tunggu hasil visum medis ya. Kita terapkan pasal 80 Undang-undang Perlindungan Anak," terang Dalimunthe.
Irus sendiri, nyaris terlihat tidak ada penyesalan di wajahnya. Dia mengakui perbuatannya. "Kesal Pak, karena dia sering main keluar rumah. Saya pulang kerja, tidak ada di rumah. Juga suka berantakin isi rumah. Saya pukul pakai kayu," kata Irus, yang mengaku tinggal bertiga bersama suaminya dengan korban balita HIP.
"Rawat anaknya tiap bulan kadang dikasih Rp200 ribu dan Rp300 ribu, untuk beli pampers saja. Memang, anaknya ini, orang tuanya masih ada hubungan keluarga dengan saya. Tapi ya karena saya kesal saja," demikian Irus.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua korban yang semuanya perempuan, BY (3) dan UM (2), mengalami luka gigitan, cakar, dan memar akibat ulah pelaku.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui telah tinggal bersama menantunya itu sejak tiga bulan terakhir.
Baca SelengkapnyaTetangga mengaku sempat mendengar adanya benturan ke dinding dan guyuran air dari dalam kontrakan yang dihuni oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pria pembanting balita hingga leher patah di Condet, Kramatjati.
Baca SelengkapnyaHingga kini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kaitan dengan kejadian itu.
Baca SelengkapnyaPelaku APS diketahui adalah ayah tiri dari korban dan ATH adalah ibu kandung dari korban MRS.
Baca SelengkapnyaSelain cedera otak berat, korban mengalami patah leher akibat dianiaya pacar tantenya.
Baca SelengkapnyaIbu korban, YR (27), mengaku awalnya curiga dengan luka memar di tubuh kedua anaknya.
Baca SelengkapnyaAtas perbuatannya itu, RY saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam tindak pidana tersebut.
Baca SelengkapnyaVideo anak perempuan diikat rantai pada bagian leher dengan luka lebam di wajah itu viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaEmosi RA kerap kali tidak terkontrol saat H yang masih tiga tahun itu menangis.
Baca SelengkapnyaAksi biadab dilakukan seorang anak terhadap ibu kandungnya sendiri di Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (9/4/2024) lalu.
Baca Selengkapnya