Ketua BKSAP DPR: Pembangunan Harus Memikirkan Dampak Lingkungan
Merdeka.com - Parlemen punya peranan penting mengawal kebijakan terkait perubahan iklim. Memastikan komitmen pemerintah pada pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan. Laporan wartawan merdeka.com Ramadhian Fadillah langsung dari Glasgow, Skotlandia.
Pernyataan itu dikatakan Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR, Fadli Zon saat menjadi pembicara dalam pertemuan parlemen internasional di Glasgow, Skotlandia, Minggu (7/11).
"Pembangunan harus beralih mendukung ekonomi hijau. Memikirkan dampak lingkungan," kata Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR, Fadli Zon.
-
Mengapa penting untuk menjaga kelestarian lingkungan? Penting bagi kita untuk memahami bahwa kerusakan alam akibat ulah tangan manusia memiliki dampak yang sangat nyata bagi kehidupan dan memerlukan tindakan nyata untuk menjaga kelestarian alam.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk mengatasi perubahan iklim? Kegiatan yang diselenggarakan MASINDO ini menjadi momentum untuk mengajak para pemangku kepentingan di sektor kesehatan, lingkungan, ekonomi, sosial dan budaya, bersama-sama masyarakat menerapkan kesadaran risiko dan aksi nyata dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas Tahun 2045.
-
Kenapa penanganan perubahan iklim penting? Hampir semua negara saat ini telah mengalami dampak dari perubahan iklim. Hal ini membuat langkah penanganan perubahan iklim menjadi salah satu agenda dalam negeri yang diprioritaskan oleh banyak negara.
-
Siapa yang bertanggung jawab menjaga lingkungan? Semua lapisan masyarakat, mulai dari individu, keluarga, hingga lembaga pemerintah dan bisnis, memiliki peran penting dalam mendukung kelestarian lingkungan.
Pertemuan tersebut digagas oleh Inter-Parliamentary Union (IPU) dan British Group Inter-Parliamentary Union di sela-sela COP26. Selain Fadli dalam sesi tersebut hadir juga Anggota Parlemen Inggris Caroline Lukas, Presiden Majelis Parlemen Dewan Eropa (PACE) Rik Daems, dan Ketua Bidang Energi Parlemen Yordania Zaid Al-Ootom.
Fadli menambahkan, kolaborasi dunia internasional sangat dibutuhkan untuk mewujudkan emisi nol karbon. Terutama dalam riset menghasilkan energi terbarukan yang ramah lingkungan.
Bagi negara-negara berkembang, ini juga menjadi tantangan tersendiri karena minyak bumi dan batu bara seringkali menjadi sumber devisa utama.
"Dibutuhkan riset untuk menghasilkan bahan bakar terbarukan yang terjangkau sehingga bisa menggantikan energi fosil," ujarnya.
Menurutnya Indonesia memiliki komitmen untuk mewujudkan emisi nol karbon pada tahun 2060. Namun dia berharap hal ini bisa terwujud lebih cepat sesuai dengan harapan dunia internasional pada tahun 2050. Tentu hal ini tidak mudah.
"Perlu kebijakan yang tepat dan kerja sama dari semua pihak. Bagaimana mengubah persepsi masyarakat tentang emisi nol karbon ini," tambahnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pimpinan BKSAP DPR memaparkan isu Pembangunan Berkelanjutan saat menghadiri Inter-Parliamentary Union (IPU) Parliamentary Forum at The United Nation.
Baca SelengkapnyaMenko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan Rapat dengan Banggar DPR, Rabu (5/6).
Baca SelengkapnyaPemerintah mengusulkan agar masalah perubahan iklim bukan isu tunggal dalam bidang sumber daya alam
Baca SelengkapnyaHaedar Nashir mengatakan calon presiden dan calon wakil presiden harus mempunyai komitmen politik dalam menjaga, menyelamatkan lingkungan, dan sumber daya alam.
Baca SelengkapnyaPuan pun tampak duduk bersebelahan dengan Presiden Jokowi saat acara berlangsung.
Baca SelengkapnyaPuan menegaskan DPR siap mendukung keinginan pemerintahan Prabowo-Gibran, termasuk pembangunan IKN.
Baca SelengkapnyaMaka dalam membentuk Undang-Undang, harus dilakukan meaningful participation.
Baca SelengkapnyaPidato Penutup Cak Imin: Tobat Dimulai dari Etika, Jangan Ugal-ugalan dan Mengangkangi Aturan
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Provinsi Bali tidak hanya berfokus kepada urusan pariwisata saja.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani mengingatkan Anggota DPR-DPD RI terpilih Periode 2024-2029 agar berfokus mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan rakyat.
Baca SelengkapnyaDPR RI mencermati berbagai pandangan atas putusan MK mengenai UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaMenurut Puan Maharani, infrastruktur yang kokoh akan mengurangi risiko bencana alam akibat cuaca ekstrem.
Baca Selengkapnya