Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketua DPR harapkan pelaku UMKM makin melek digital

Ketua DPR harapkan pelaku UMKM makin melek digital Ketua DPR Bambang Soesatyo. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengharapkan pemerintah makin serius membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui digitalisasi. Menurutnya, program Go Online UMKM yang telah digulirkan pemerintah harus digencarkan karena perkembangan teknologi informasi juga makin cepat dan pasar kian terbuka.

Merujuk hasil riset Mckinsey Institute, Bamsoet mengatakan, hingga akhir 2017 terdapat 59,9 juta unit bisnis UMKM di Indonesia. Namun, dari jumlah itu baru baru 3,97 juta unit UMKM yang saat ini sudah memanfaatkan ranah digital.

"Angka itu bukan hanya menunjukkan persentase yang teramat kecil, tetapi juga menjelaskan dengan gamblang betapa UMKM lokal sangat terlambat," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Minggu (29/4).

Lebih lanjut Bamsoet mengatakan, data itu juga menjelaskan banyak aspek. Misalnya, masih banyak pelaku UMKM yang belum punya akses untuk mencari informasi tentang permintaan atau kebutuhan pasar baik domestik maupun mancanegara.

Selain itu, ada beberapa indikator yang nyata-nyata menunjukan keterlambatan UMKM Indonesia beradaptasi dengan era digitalisasi. "Yang paling utama adalah belum meratanya jaringan internet di seluruh wilayah tanah air," ujarnya.

Indikator berikutnya adalah masih kecilnya persentase UMKM yang dapat memanfaatkan jasa online untuk mempromosikan dan memasarkan produknya. Padahal, jika pelaku UMKM di Indonesia bagian tengah dan timur Indonesia mendapatkan akses untuk memasarkan dan mempromosikan produknya melalui internet, maka kontribusinya bagi perekonomian nasional diyakini akan signifikan.

"Bahkan, jumlah pelaku UMKM pun dipastikan terus bertambah," kata Bamsoet.

Karena itu, Bamsoet mendorong pemerintah menggencarkan sosialisasi Go Online UMKM. Mantan wartawan itu menegaskan, pelaku UMKM di semua daerah termasuk di pelosok layak mendapatkan informasi yang lengkap tentang program itu.

Menurut Bamsoet, Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian Komunikasi dan Informatika harus dalam posisi proaktif menyosialisasikan Go Online UMKM. Harus ada sosialisasi yang intensif yang mencakup rencana, target dan time schedule (tahapan-tahapan) Go Online UMKM.

"Karena pelaku UMKM bertebaran di banyak daerah, Kemenkop UKM dan Kominfo tentu harus bekerja sama dengan semua pemerintah daerah," tukasnya.

Bambang menambahkan, dinas-dinas perekonomian di daerah bisa menjadi garda terdepan dalam menyosialisasikan program Go Online UMKM. Sebab, pemda tentu punya data dan paling tahu potensi ataupun jumlah pelaku UMKM di daerah masing-masing.

"Pemerintah memang harus bekerja lebih cepat karena digitalisasi dan otomasi sudah merambah mekanisme kegiatan industri, produksi, lalu lintas barang dan jasa serta transaksi. Bekerja cepat menjadi keharusan agar sektor bisnis dalam negeri, utamanya UMKM, dapat mengejar keterlambatan mereka beradaptasi dengan era digitalisasi dan otomasi sekarang ini," pungkasnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Optimis Target 30 Juta UMKM Go Digital di 2030 Tercapai
Pemerintah Optimis Target 30 Juta UMKM Go Digital di 2030 Tercapai

Pemerintah terus mendorong agar UMKM lokal bisa merambah pasar digital.

Baca Selengkapnya
Data APKLI: Ada 65,4 Juta Pelaku Ekonomi Rakyat, Lebih 50 Persen Belum Melek Digitalisasi Keuangan
Data APKLI: Ada 65,4 Juta Pelaku Ekonomi Rakyat, Lebih 50 Persen Belum Melek Digitalisasi Keuangan

BI mencatat transaksi quick response code Indonesia standard alias QRIS pada April 2024 tumbuh 175,44 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Baca Selengkapnya
Menteri UMKM Dorong Pengusaha Kecil Sudah Wajib Melek Digital
Menteri UMKM Dorong Pengusaha Kecil Sudah Wajib Melek Digital

Mengadopsi teknologi digital agar lebih produktif dan berdaya saing tinggi.

Baca Selengkapnya
Menkop Teten Prediksi Jumlah UMKM Capai 83,3 Juta di 2034
Menkop Teten Prediksi Jumlah UMKM Capai 83,3 Juta di 2034

UMKM masih menjadi salah satu penggerak ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Begini Perubahan Perilaku Berbelanja Masyarakat dari Tahun ke Tahun
Begini Perubahan Perilaku Berbelanja Masyarakat dari Tahun ke Tahun

Pemerintah Indonesia kembali mempertegas target untuk mencapai digitalisasi 30 juta pelaku UMKM pada 2024.

Baca Selengkapnya
Gibran Sebut Ada 64 Juta Pelaku UMKM, Cek Faktanya
Gibran Sebut Ada 64 Juta Pelaku UMKM, Cek Faktanya

Di tahun 2021, jumlah pelaku UMKM mengalami penurunan menjadi 64,2 juta.

Baca Selengkapnya
Luhut: 25,2 Juta UMKM Sudah On Boarding Ekosistem Digital
Luhut: 25,2 Juta UMKM Sudah On Boarding Ekosistem Digital

Keberhasilan program nasional tersebut dapat tercapai apabila seluruh pihak bekerja sama demi kepentingan kemajuan UMKM.

Baca Selengkapnya
Puteri Komarudin Ajak Pelaku UMKM Masuk ke Ekosistem Digital
Puteri Komarudin Ajak Pelaku UMKM Masuk ke Ekosistem Digital

Pemerintah mencatat jumlah UMKM yang sudah masuk ke dalam ekosistem digital (go digital) mencapai 27 juta hingga Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Jadi Penggerak Roda Ekonomi, UMKM Serap 97 Persen Tenaga Kerja
Jadi Penggerak Roda Ekonomi, UMKM Serap 97 Persen Tenaga Kerja

UMKM diharapkan dapat berkiprah di pasar digital walaupun hal tersebut bukanlah hal yang mudah.

Baca Selengkapnya
Transaksi Pembelian Produk UMKM Binaan BUMN Terus Meroket, Cek Datanya
Transaksi Pembelian Produk UMKM Binaan BUMN Terus Meroket, Cek Datanya

Transaksi yang tercipta mencapai Rp18,7 miliar dengan jumlah peserta mencapai 597 UMKM.

Baca Selengkapnya
Baru 10,52 Persen, Pemprov Jakarta Dorong UMKM Terapkan Pembayaran Lewat QRIS
Baru 10,52 Persen, Pemprov Jakarta Dorong UMKM Terapkan Pembayaran Lewat QRIS

Berdasarkan data pada Sistem Jakarta Entrepreneur (Jakpreneur) hingga 16 Juli 2024, tercatat 40.210 atau sekitar 10,52 persen

Baca Selengkapnya
UMKM Indonesia Disebut Masih Gagap Teknologi
UMKM Indonesia Disebut Masih Gagap Teknologi

Masih banyak UMKM Indonesia menghadapi kendala dalam adopsi teknologi digital.

Baca Selengkapnya