Khofifah Ajak Para Kiai Muda Perangi Radikalisme di Wilayah Pendidikan
Merdeka.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa resah dengan radikalisme yang saat ini semakin mengkhawatirkan. Sebab, radikalisme sudah masuk wilayah pendidikan. Khofifah menyebut hasil survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, terdapat kecenderungan anak-anak muda usia sekolah, terjangkiti radikalisme.
"Lewat hasil survei tersebut, menyebutkan bahwa dari 34 provinsi se Indonesia, anak-anak SMP dan SMA mengalami kristalisasi terhadap format pemikiran yang cenderung berbau paham radikal," ungkap Khofifah di acara Forum Silaturahmi Gawagis Nusantara bersama Wapres Jusuf Kalla (JK) di Surabaya, Sabtu (23/2).
Khofifah mengajak para Gus atau kiai muda untuk ikut membantu pemerintah menangkal bahaya radikalisme. Para kiai muda harus menjadikan hasil survei dua lembaga pendidikan tersebut sebagai referensi, kemudian mengisi ‘ruang-ruang kosong’ dengan bekal ilmu agama dan pengetahuan. Sehingga meminimalisir masuknya paham radikal.
-
Gimana mencegah kenakalan remaja dengan agama? Memberikan pendidikan moral dan agama sejak dini. Hal ini bisa membantu remaja untuk memiliki nilai-nilai yang baik, menghormati orang lain, dan bertanggung jawab atas perbuatannya.
-
Siapa yang mengajak mahasiswa untuk menjaga kondusivitas pemilu? Bupati Ipuk mengajak mahasiswa agar berkontribusi positif dalam menyosialisasikan informasi yang benar dan bermanfaat.
-
Bagaimana Kades Cirebon gandeng anak muda? Nasir mengatakan bahwa dirinya juga akan menggandeng anak muda sebagai penyukses program kerjanya di Desa Kalianyar. Ini terkait potensi pemuda di sana yang rindu akan kegiatan olahraga dan bisa berpeluang meraih prestasi di ajang tersebut. Olahraga yang dijalankan di antaranya bola volley dan bulu tangkis. 'Saya juga gandeng klub legenda volly Perdapa dari Kota Cirebon untuk bisa membantu pemuda desa dilatih main volly. Ada kegiatan positif dan berprestasi. Olahraga lain seperti badminton sepak bola saya juga ingin maksimalkan,' kata Nasir.
-
Kenapa Kemnaker ajak mahasiswa kolaborasi? 'Kita perlu kolaborasi dan sinergi untuk mendapatkan bonus demografi,' ucap Menaker saat memberikan sambutan pada Sosialisasi Pasar Kerja yang diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Jakarta, Rabu (7/2/2024) di Jakarta.
-
Siapa yang ngajak kolaborasi sama Kemenkeu? Ditambahkan Founder Jagoan Banyuwangi, Dias Satria, kolaborasi bersama Kemenkeu ini akan dimulai pada Jagoan Banyuwangi edisi ke-empat, yang akan dimulai bulan Juni 2024.
-
Bagaimana mahasiswa berperan dalam menjaga kondusivitas Pemilu? “Saya minta mahasiswa berperan, jangan baperan. Keamanan adalah kesepakatan, bukan kebutuhan. Mari kita berfikir dan berperasaan yang positif,“ ujarnya.
Khofifah meminta para kiai muda bisa masuk ke sektor pendidikan pesantren, baik di sekolah-sekolah hingga perguruan tinggi, terutama sekolah negeri favorit.
"Mudah-mudahan ini menjadi bagian dari sinkronisasi dari seluruh energi positif yang ada dalam komunitas Gus-Gus di IGGI, Asparagus maupun Gawagis," tegasnya.
Kiai Milenial sebagai Kekuatan
Gawagis merupakan ulama-ulama muda milenial yang diisiasi oleh Gus dari seluruh Jawa Timur yang keberadaannya terbukti telah memberikan makna substantif bagi kekuatan Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). Khususnya dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sementara Wapres JK, dalam arahannya menegaskan, tantangan para kiai muda ke depan, itu harus bisa memperbaiki kondisi bangsa lewat syiar atau dakwah. Syiar atau dakwah yang disampaikan tidak melulu mengedepankan masalah surga dan neraka saja. Tapi juga syiar yang memaparkan perkembangan ekonomi hingga teknologi kepada umat Islam.
Sehingga para santri di pesantren tidak hanya dituntut menguasai kitab suci Alquran saja, melainkan juga memiliki pandangan luas tentang perkembangan ilmu pengetahuan. "Kita yakin tanpa ilmu pengetahuan, kita tidak bisa berkembang dengan pesat," pesan JK.
JK mengingatkan, bangsa Indonesia dengan penduduk muslim terbesar, patut berbangga bisa membangun persatuan dan kesatuan, memperkuat sarana infrastruktur dan membangun kota hingga pedesaan. "Sementara negara muslim di Timur Tengah sibuk dengan memperkuat keamanan akibat dari adanya konflik peperangan yang berkepanjangan," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.
Baca SelengkapnyaKalangan santri banyak terdiri atas anak-anak NU sama seperti anak-anak pada umumnya
Baca SelengkapnyaWakil BPIP Berpesan Pancasila tetap jadi pilar utama pendidikan di universitas.
Baca SelengkapnyaMusdah menyayangkan jika masih banyak perempuan terjebak doktrin mengharuskan mereka tunduk dan patuh tanpa memiliki hak bertanya atau menolak.
Baca SelengkapnyaPancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca SelengkapnyaTidak pantas jika hanya membebankan pembentukan karakter anak kepada sekolah formal saja.
Baca SelengkapnyaAgama harus mejadi perekat, maka tempat ibadah bukan menjadi tempat pemecah belah.
Baca SelengkapnyaDiperlukan gotong royong dan kerja bersama demi masa depan anak bangsa.
Baca SelengkapnyaDia lantas mengajak generasi muda benar-benar memahami dan menerapkan nilai-nilai toleransi sesuai dengan Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Baca SelengkapnyaBahkan, banyak negara di dunia yang mengalami kekacauan karena tidak bisa menyaring konten hoaks di dunia digital.
Baca SelengkapnyaPuan mengapresiasi penangkapan 3 terduga pelaku teroris di Kota Batu, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaProf. Yudian meminta anak muda jangan sampai terpapar ideologi yang tak sesuai dengan Pancasila
Baca Selengkapnya