Kisah anak pelaku bom Surabaya, sering diajak jihad oleh ayahnya
Merdeka.com - Tidak ada yang menyangka bahwa seorang kepala keluarga tega mengajak anaknya melakukan aksi bunuh diri dengan dalih jihad. Pasca bom yang meledak di rumah susun sewa lantai 5 Blok B no.2 Wonocolo, Sidoarjo, Jawa Timur, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengunjungi tiga anak yang selamat dari ledakan bom tersebut.
Ketiga anak yang kini menjadi yatim piatu itu adalah AR (15), FPH (11), dan Hu (11). FPH terluka di paha kiri belakang, sementara Hu terluka di hidung.
"Kegiatan ayahnya, Anton Febrianto (47), sehari-hari menjadi penjual jam tangan online dan seringkali mendengarkan ceramah melalui internet," ujar Karopenmas Polri Brigjen M Iqbal dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Selasa (15/5/2018).
-
Bagaimana pelaku bom bunuh diri menyerang? Pelaku menggunakan rompi berisi bahan peledak. Mengutip Al Jazeera, setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya terluka. Korban tewas didmoinasi oleh wanita dan anak-anak.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
Dia juga bercerita bagaimana ayahnya itu kerap mengajaknya berjihad. Namun, berulang kali pula AR menolak ajakan tersebut.
"Alasannya tidak sesuai pemikirannya dan bertolak belakang dengan ajaran Islam," kata Iqbal.
Kepada Kapolri, AR juga membenarkan bahwa bom yang meledak tersebut adalah milik ayahnya dan dirakit sendiri. Ayahnya belajar merakit bom melalui internet.
"Awalnya dia (AR) tidak memahami bahwa yang dirakit oleh ayahnya itu adalah sebuah bom hingga menyebabkan terjadinya ledakan di kamar yang ditinggalinya bersama," kata Iqbal.
Ledakan bom di Rusun Wonocolo Blok B Lantai 5 itu terjadi pada Minggu malam, 13 Mei 2018. Polisi memastikan ledakan tersebut berkaitan dengan ledakan bom Surabaya yang menimpa tiga gereja pada Minggu pagi, 13 Mei 2018.
Tiga orang yang meninggal adalah Anton Febryanto (47) sebagai kepala keluarga, Puspita Sari (47), istri Anton, dan RAR (17), anak.
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) serta Komisi Perlindungan Anak akan memberikan bantuan fisik maupun psikis kepada anak yang dilibatkan orangtuanya dalam aksi teror bom. Ketua KPAI Susanto akan memastikan anak-anak ini akan diberikan pengasuhan oleh orang yang tepat. Sehingga tidak lagi terpapar doktrin sesat yang selama ini diberikan orangtua.
Sumber: Liputan6.com (mdk/ega)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka membeli bahan peledak menggunakan tabungan uang jajan yang didapat dari orang tuanya.
Baca SelengkapnyaDensus menangkap HOK saat hendak membuang bahan peledak yang telah dibelinya.
Baca SelengkapnyaIstri AR, D mengetahui suaminya tersebut tukang reparasi alat elektronik dan servis AC.
Baca SelengkapnyaHanya sekitar tujuh bulan sejak terpapar paham radikal dari media sosial, HOK sudah nekat mempelajari cara peracikan bahan peledak.
Baca SelengkapnyaPenyidik menyatakan belum ada kesimpulan keterkaitan mereka dengan jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaHOK membeli bahan peledak memakai uang jajan dari orangtuanya
Baca SelengkapnyaAswin mengatakan, HOK menjadi salah satu simpatisan ISIS. HOK berbaiat dengan ISIS melalui media sosial
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri telah menangkap seorang pelajar terduga teroris berinisial HOK
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami dari mana tersangka belajar merakit bom.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan anggota kelompok Daulah Islamiyah yang masih terafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Baca SelengkapnyaHingga kini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kaitan dengan kejadian itu.
Baca SelengkapnyaDensus 88 mengungkapkan awal mula terduga teroris remaja berinisial HOK terpapar ideologi ISIS hingga berujung keinginan melakukan bom bunuh diri
Baca Selengkapnya