Kisah Inspirasi Siswa SMP di Tasikmalaya, Patungan Belikan Sepatu yang Rusak
Merdeka.com - Sebuah video sekelompok siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) patungan membeli sepatu untuk temannya viral di media sosial. Sepatu yang dibeli ternyata untuk temannya itu karena sekelompok siswa itu melihat kondisi alas kaki rekannya tersebut rusak.
Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut diambil di salah satu SMP Negeri 3 di Tasikmalaya, Jawa Barat. Video berdurasi 30 detik itu pertama kali diunggah di media sosial TikTok oleh akun @rfirzl_ dan viral saat diunggah ulah di twitter oleh @akuluka.
Dalam video tersebut, para siswa mengumpulkan uang dengan target Rp217 ribu. Masih di dalam video, ada juga catatan siswa yang menyumbang sejumlah uang berbeda, mulai Rp10 ribu, Rp5 ribu, dan ada juga yang Rp3 ribu.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Bagaimana cara anak-anak di sekolah pencuri mendapatkan uang? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
-
Apa yang dilakukan guru TK di Rembang untuk menambah penghasilan? Di samping kesibukannya mengajar, ia berupaya menambah penghasilan dengan menggeluti ketoprak.
-
Apa yang didonasikan? Seorang pria tiba-tiba menghampiri panggung dan berkata, ‘saya ingin membantu Palestina dengan motor kesayangan saya ini’,' sebutnya.
-
Bagaimana sumbangan ini membantu mahasiswa? 'Memastikan tidak ada siswa yang harus membayar uang sekolah lagi,' lanjut pada keterangan akun X Fakultas Kedokteran Albert Einstein @montefioreNYC.
-
Bagaimana siswa bisa mencapai prestasi? Diperlukan usaha yang keras, strategi yang tepat, dan komitmen yang tinggi agar impian tersebut dapat terwujud.
Masih dalam video yang sama, setelah terkumpul cukup uang itu dibelikan sepatu. Sepatu tersebut kemudian diberikan kepada siswa yang kondisi sepatunya rusak. Siswa yang menerima pun nampak sangat bahagia atas kepedulian teman-temannya itu.
Respons Ridwan Kamil
Terkait video tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sempat mengunggah video tersebut di akun Instagram miliknya. keterangan video, mantan Wali Kota Bandung itu pun sempat menuliskan ajakan untuk bertemu dengan para siswa.
"Seperti yang dicontohkan oleh anak-anak SMP di Tasikmalaya, yang patungan membelikan sepatu untuk temannya yang sudah rusak berat dan tidak mampu. Selamat ya anak-anakku sayang, kamu semua adalah teladan, melawan viralnya berita bully, viralnya tawuran, viralnya hilang etika dan lain-lain. Dan ingat, bersemangatlah untuk selalu menjadi golongan tangan di atas. Kapan-kapan kita ketemuan. Hatur Nuhun," tulis Ridwan Kamil.
Saat wartawan mengkonfirmasi video tersebut ke SMPN 3 Tasikmalaya yang berada di Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat para siswa membenarkannya. Mereka mengatakan bahwa gagasan tersebut diinisiasi oleh siswa kelas VIII B.
Pengakuan Siswa
Raisya, siswa kelas VIII B SMPN 3 Tasikmalaya menjelaskan bahwa pemberian sepatu baru untuk temannya dilakukan saat salah satu siswa yang mengajak patungan beli sepatu untuk teman satu kelasnya.
"Karena sepatu dia sudah bolong. Ini inisiatif siswa sekelas. Tidak ada paksaan sama sekali," ujar Raisya.
Atas ajakan tersebut, siswa lain langsung menyetujui ajakan tersebut dan patungan uang seikhlasnya. Dalam prosesnya, ternyata bukan hanya siswa saja yang ikut patungan uang, ada juga beberapa orang tua siswa yang ikutan.
Setelah uang terkumpul, menurutnya, sepatu langsung dipesan sesuai dengan ukuran kaki teman yang sepatunya rusak. Setelah sampai, sepatu pun langsung diberikan pada Selasa, 7 Maret 2023 kemarin.
Saat kegiatan patungan uang dan pemberian sepatu, diungkapkan Raisya, ternyata salah satu temannya mengambil video. Temannya itu pun iseng mengunggah video tersebut di TikTok sampai kemudian viral.
"Kami juga tidak nyangka jadi viral. Hanya posting iseng. Tapi senang juga bisa viral. Semoga bisa jadi motivasi yang baik," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Ely Suminar mengaku mengapresiasi tindakan para siswa di SMPN 3 Tasikmalaya. Apa yang dilakukan diakuinya menjadi apa yang diharapkan oleh pihaknya.
"Itu yang kami harapkan, kepedulian siswa untuk membantu sesama teman. Kepekaan terhadap lingkungan," kata Ely.
Dengan apa yang terjadi itu, menurut Ely, hal tersebut seakan menjadi pembuktian bahwa masih banyak siswa di Kota Tasikmalaya yang baik. Hal itu diungkapkannya karena saat ini banyak pemberitaan kaitan dengan siswa yang terlibat berandalan bermotor.
Dia berharap agar dengan viralnya tindakan para siswa SMPN 3 Tasikmalaya itu akan banyak hal positif lainnya muncul dari siswa. Pihaknya juga akan terus menerapkan pendidikan karakter kepada para siswa.
"Hasil didikan kami membuktikan, masih ada siswa yang memperdulikan sahabatnya yang kurang beruntung. Itu kami sangat apresiasi anak-anak. Masih ada anak-anak baik dan tidak seperti yang dibayangkan. Mudah-mudahan ini bisa menular kepada yang lainnya. Agar anak-anak jadi sholeh dan sholehah," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apa yang dilakukan siswa satu kelas di SMA Negeri 1 Karanganyar, Kebumen, Jawa Tengah, ini sungguh luar biasa.
Baca SelengkapnyaPerjuangan bocah kelas 3 SD jual sepatu keliling untuk tebus rapor ini tuai pujian warganet.
Baca SelengkapnyaKeluhan tersebut ramai dikomentari dan menjadi pembahasan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini terjadi saat ketiga anak yang berstatus pelajar SMP ini mengunjungi rumah salah satu temannya di Saptosari
Baca SelengkapnyaDemi satu orang teman yang bau badan, kelas ini rela iurang tawas hingga Rp 300 ribu.
Baca SelengkapnyaMomen penuh haru dan bahagia sebanyak 125 mahasiswa mendapatkan bantuan biaya pendidikan dari Pemkot Medan
Baca SelengkapnyaMelihat temannya yang sering terlambat masuk sekolah karena jalan kaki, sekelompok anak SMA ini iuran beli sepeda.
Baca SelengkapnyaIa terpaksa harus berjualan di bawah terik sinar matahari karena ingin meraih impian namun terhalang kondisi perekonomiannya.
Baca Selengkapnyaselain D, ada juga puluhan siswa di SMA Negeri 2 Maumere dipulangkan pihak sekolah lantaran menunggak uang SPP.
Baca SelengkapnyaSekelompok pemuda inspiratif bersihkan sampah di sungai dan menemukan sandal bermerek yang seharga jutaan.
Baca SelengkapnyaTerungkap sebuah fakta rata-rata uang jajan para murid SMA di Jakarta. Begitu mencengangkan, ada yang jumlahnya sampai jutaan.
Baca SelengkapnyaBanyak dari siswa baru yang berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah yang tidak mampu membeli seragam baru.
Baca Selengkapnya