Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Inspirasi Siswa SMP di Tasikmalaya, Patungan Belikan Sepatu yang Rusak

Kisah Inspirasi Siswa SMP di Tasikmalaya, Patungan Belikan Sepatu yang Rusak Siswa SMP di Tasikmalaya Patungan Belikan Teman Sepatu Baru. Mochammad Iqbal

Merdeka.com - Sebuah video sekelompok siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) patungan membeli sepatu untuk temannya viral di media sosial. Sepatu yang dibeli ternyata untuk temannya itu karena sekelompok siswa itu melihat kondisi alas kaki rekannya tersebut rusak.

Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut diambil di salah satu SMP Negeri 3 di Tasikmalaya, Jawa Barat. Video berdurasi 30 detik itu pertama kali diunggah di media sosial TikTok oleh akun @rfirzl_ dan viral saat diunggah ulah di twitter oleh @akuluka.

Dalam video tersebut, para siswa mengumpulkan uang dengan target Rp217 ribu. Masih di dalam video, ada juga catatan siswa yang menyumbang sejumlah uang berbeda, mulai Rp10 ribu, Rp5 ribu, dan ada juga yang Rp3 ribu.

Masih dalam video yang sama, setelah terkumpul cukup uang itu dibelikan sepatu. Sepatu tersebut kemudian diberikan kepada siswa yang kondisi sepatunya rusak. Siswa yang menerima pun nampak sangat bahagia atas kepedulian teman-temannya itu.

Respons Ridwan Kamil

Terkait video tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sempat mengunggah video tersebut di akun Instagram miliknya. keterangan video, mantan Wali Kota Bandung itu pun sempat menuliskan ajakan untuk bertemu dengan para siswa.

"Seperti yang dicontohkan oleh anak-anak SMP di Tasikmalaya, yang patungan membelikan sepatu untuk temannya yang sudah rusak berat dan tidak mampu. Selamat ya anak-anakku sayang, kamu semua adalah teladan, melawan viralnya berita bully, viralnya tawuran, viralnya hilang etika dan lain-lain. Dan ingat, bersemangatlah untuk selalu menjadi golongan tangan di atas. Kapan-kapan kita ketemuan. Hatur Nuhun," tulis Ridwan Kamil.

Saat wartawan mengkonfirmasi video tersebut ke SMPN 3 Tasikmalaya yang berada di Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat para siswa membenarkannya. Mereka mengatakan bahwa gagasan tersebut diinisiasi oleh siswa kelas VIII B.

Pengakuan Siswa

Raisya, siswa kelas VIII B SMPN 3 Tasikmalaya menjelaskan bahwa pemberian sepatu baru untuk temannya dilakukan saat salah satu siswa yang mengajak patungan beli sepatu untuk teman satu kelasnya.

"Karena sepatu dia sudah bolong. Ini inisiatif siswa sekelas. Tidak ada paksaan sama sekali," ujar Raisya.

Atas ajakan tersebut, siswa lain langsung menyetujui ajakan tersebut dan patungan uang seikhlasnya. Dalam prosesnya, ternyata bukan hanya siswa saja yang ikut patungan uang, ada juga beberapa orang tua siswa yang ikutan.

Setelah uang terkumpul, menurutnya, sepatu langsung dipesan sesuai dengan ukuran kaki teman yang sepatunya rusak. Setelah sampai, sepatu pun langsung diberikan pada Selasa, 7 Maret 2023 kemarin.

Saat kegiatan patungan uang dan pemberian sepatu, diungkapkan Raisya, ternyata salah satu temannya mengambil video. Temannya itu pun iseng mengunggah video tersebut di TikTok sampai kemudian viral.

"Kami juga tidak nyangka jadi viral. Hanya posting iseng. Tapi senang juga bisa viral. Semoga bisa jadi motivasi yang baik," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Ely Suminar mengaku mengapresiasi tindakan para siswa di SMPN 3 Tasikmalaya. Apa yang dilakukan diakuinya menjadi apa yang diharapkan oleh pihaknya.

"Itu yang kami harapkan, kepedulian siswa untuk membantu sesama teman. Kepekaan terhadap lingkungan," kata Ely.

Dengan apa yang terjadi itu, menurut Ely, hal tersebut seakan menjadi pembuktian bahwa masih banyak siswa di Kota Tasikmalaya yang baik. Hal itu diungkapkannya karena saat ini banyak pemberitaan kaitan dengan siswa yang terlibat berandalan bermotor.

Dia berharap agar dengan viralnya tindakan para siswa SMPN 3 Tasikmalaya itu akan banyak hal positif lainnya muncul dari siswa. Pihaknya juga akan terus menerapkan pendidikan karakter kepada para siswa.

"Hasil didikan kami membuktikan, masih ada siswa yang memperdulikan sahabatnya yang kurang beruntung. Itu kami sangat apresiasi anak-anak. Masih ada anak-anak baik dan tidak seperti yang dibayangkan. Mudah-mudahan ini bisa menular kepada yang lainnya. Agar anak-anak jadi sholeh dan sholehah," pungkasnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Cuma Teori, Siswa 1 Kelas SMA ini Langsung Kongkret Tunjukkan Jiwa Pancasila, Wajib Dicontoh Para Pejabat!
Tak Cuma Teori, Siswa 1 Kelas SMA ini Langsung Kongkret Tunjukkan Jiwa Pancasila, Wajib Dicontoh Para Pejabat!

Apa yang dilakukan siswa satu kelas di SMA Negeri 1 Karanganyar, Kebumen, Jawa Tengah, ini sungguh luar biasa.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Bocah Kelas 3 SD Jual Sepatu Keliling untuk Tebus Rapor Ini Viral, Aksinya Tuai Pujian
Perjuangan Bocah Kelas 3 SD Jual Sepatu Keliling untuk Tebus Rapor Ini Viral, Aksinya Tuai Pujian

Perjuangan bocah kelas 3 SD jual sepatu keliling untuk tebus rapor ini tuai pujian warganet.

Baca Selengkapnya
Orangtua Siswa Ngeluh di Sosmed Penarikan Uang Sumbangan di SMKN 1 Depok, Ini Penjelasan Sekolah
Orangtua Siswa Ngeluh di Sosmed Penarikan Uang Sumbangan di SMKN 1 Depok, Ini Penjelasan Sekolah

Keluhan tersebut ramai dikomentari dan menjadi pembahasan.

Baca Selengkapnya
Kehabisan Bensin, Tiga Anak di Gunungkidul Curi Duit Kotak Amal Masjid
Kehabisan Bensin, Tiga Anak di Gunungkidul Curi Duit Kotak Amal Masjid

Peristiwa ini terjadi saat ketiga anak yang berstatus pelajar SMP ini mengunjungi rumah salah satu temannya di Saptosari

Baca Selengkapnya
Tak Ingin Menyakiti Hati Teman yang Bau Badan, Kelas Ini Rela Iuran Tawas hingga Rp 300 Ribu dan Dibagikan Keseluruh Anggota
Tak Ingin Menyakiti Hati Teman yang Bau Badan, Kelas Ini Rela Iuran Tawas hingga Rp 300 Ribu dan Dibagikan Keseluruh Anggota

Demi satu orang teman yang bau badan, kelas ini rela iurang tawas hingga Rp 300 ribu.

Baca Selengkapnya
Penuh Haru, Momen 125 Mahasiswa Medan Menerima Bantuan Biaya Pendidikan dari Bobby Nasution
Penuh Haru, Momen 125 Mahasiswa Medan Menerima Bantuan Biaya Pendidikan dari Bobby Nasution

Momen penuh haru dan bahagia sebanyak 125 mahasiswa mendapatkan bantuan biaya pendidikan dari Pemkot Medan

Baca Selengkapnya
Viral Sekelompok Anak SMA Ini Iuran Beli Sepeda untuk Teman yang Jalan Kaki ke Sekolah, Tuai Pujian
Viral Sekelompok Anak SMA Ini Iuran Beli Sepeda untuk Teman yang Jalan Kaki ke Sekolah, Tuai Pujian

Melihat temannya yang sering terlambat masuk sekolah karena jalan kaki, sekelompok anak SMA ini iuran beli sepeda.

Baca Selengkapnya
Ingin Beli HP, Bocah SD Kelas 6 Ini Jual Kolor dengan jalan kaki Demi Sebuah Impian
Ingin Beli HP, Bocah SD Kelas 6 Ini Jual Kolor dengan jalan kaki Demi Sebuah Impian

Ia terpaksa harus berjualan di bawah terik sinar matahari karena ingin meraih impian namun terhalang kondisi perekonomiannya.

Baca Selengkapnya
Viral Siswi di NTT Curhat Tak Diperbolehkan Ujian karena Menunggak Uang Komite Rp50.000, Ini Kata Sekolah
Viral Siswi di NTT Curhat Tak Diperbolehkan Ujian karena Menunggak Uang Komite Rp50.000, Ini Kata Sekolah

selain D, ada juga puluhan siswa di SMA Negeri 2 Maumere dipulangkan pihak sekolah lantaran menunggak uang SPP.

Baca Selengkapnya
Pemuda Inspiratif Bersihkan Sungai dari Tumpukan Sampah, Temukan Barang Harga Jutaan
Pemuda Inspiratif Bersihkan Sungai dari Tumpukan Sampah, Temukan Barang Harga Jutaan

Sekelompok pemuda inspiratif bersihkan sampah di sungai dan menemukan sandal bermerek yang seharga jutaan.

Baca Selengkapnya
Bikin Ketar-Ketir Uang Jajan Murid SMA di Jakarta, Ada yang Sampai Rp7 Juta per Minggu
Bikin Ketar-Ketir Uang Jajan Murid SMA di Jakarta, Ada yang Sampai Rp7 Juta per Minggu

Terungkap sebuah fakta rata-rata uang jajan para murid SMA di Jakarta. Begitu mencengangkan, ada yang jumlahnya sampai jutaan.

Baca Selengkapnya
Cerita Pilu Siswa di Madura Tak Mampu Beli Seragam, Rela Pakai Celana Kakaknya yang Kebesaran
Cerita Pilu Siswa di Madura Tak Mampu Beli Seragam, Rela Pakai Celana Kakaknya yang Kebesaran

Banyak dari siswa baru yang berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah yang tidak mampu membeli seragam baru.

Baca Selengkapnya