Kisah Heroik Anggota TNI Lulusan STM Bubarkan Tawuran Pelajar
Merdeka.com - Tawuran siswa STM di depan SPBU Rabam Kota Kendari, Jumat (6/12), dilerai seorang anggota TNI berseragam lengkap. Saat itu, puluhan siswa STM langsung lari berhamburan usai salah seorang rekannya yang berusaha merusak mobil angkutan kota (angkot) dipiting Kopda Emanuel Maresyembun.
Terungkap, Kopda Emanuel Maresyembun (37) ternyata berstatus sopir Kepala Staf Kodim (Kasdim) 1417 Kendari yang melintas di lokasi kejadian. Saat itu, ternyata dia mengendarai mobil Kasdim 1417 Kendari.
Sabtu siang (7/12), Kopda Emanuel menceritakan alasannya melerai tawuran pelajar. Dia mengatakan, ternyata mobil dinas Kasdim sempat terkena lemparan pada bagian kanan depan.
-
Siapa yang menerobos iring-iringan TNI? Tampak emak-emak ini menerobos iring-ringan TNI yang hendak mengantar Kapolda Aceh Irjen Ahmad Haydar yang akan purna tugas dari Makodam ke Mapolda Aceh.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Apa yang dilakukan mobil dinas TNI itu? Selama perjalanan pula, mobil dinas TNI tersebut tidak terlihat menyalakan sirine dan rotator.
Sebelumnya, sejumlah siswa STM berusaha merusak salah satu angkot. Alasannya, lawan mereka ada di dalam angkot yang dilempari.
"Awalnya, saya cuek. Karena biasa lah remaja kan apalagi anak STM. Tapi, melihat mobil pimpinan kena lempar dan penyok, pasti saya yang ditanya di kantor, kalau saya tak ada bukti ya harus tanggung jawab," cerita Emanuel.
Dia lantas menangkap seorang pelajar yang terlibat tawuran. Emanuel masih sempat melihat sejumlah siswa membawa benda tajam, rantai dan pentungan kayu. Namun, teriakannya rupanya mampu menghalau puluhan pelajar yang terlibat tawuran.
"Di situ saya bawa siswa yang saya amankan di Polsek Mandonga, saya sempat pesan kalau orang kantor Kodim tanya, saya bisa ada bukti mereka yang merusak," ujar pria kelahiran Saumalaki, Maluku Tenggara Barat itu.
Akhirnya, sebanyak 29 siswa STM Kendari yang berada di lokasi tawuran, digelandang ke Polres Kendari. Kapolres Kendari, AKBP Didik Erfianto menyatakan akan membina para pelajar sebelum mengembalikan mereka kepada orang tua.
Kopda Emanuel, bertugas di Kodim 1417 Kendari sejak 2017. Sebelumnya, sejak masuk sebagai anggota TNI pada 2003, dia mendaftar di Papua dan mendapatkan penugasan di Batalyon Infanteri 725 Woroagi, Sulawesi Tenggara.
Disana, Emanuel tinggal 16 tahun di barak dan asrama tentara. Selama itu, dia berlatih beladiri militer yongmodo dan kempo. Tidak hanya itu, Emanuel juga pernah menjalani penugasan pengamanan di perbatasan Papua dan Aceh.
"Saya tugas di Aceh pada 2004-2005, setelah tsunami. Kemudian saya tugas di perbatasan Papua-Papua Nugini pada 2-008-2009," cerita pria kelahiran Ambon, 1983 silam.
Sejak 2017, dia memutuskan keluar dari Yonif 725. Saat pindah di Kodim 1417 Kendari, pria yang hobi olahraga bola voli dan sepakbola itu, langsung ditugaskan sebagai staf Kasdim 1417 Kendari.
Cerita lain Kopda Emanuel, ternyata dia pernah mengecap pendidIkan di STM selama 2 tahun. Saat itu, dia bersekolah di Kota Ambon.
Pernah bergaul dengan senior dan siswa seangkatan di STM, Emanuel banyak mengerti soal karakter anak STM yang terkenal keras. Salah satu alasannya, karena di sekolah itu mayoritas laki-laki.
"Saya tahu anak STM, mereka keras dan jadi laki-laki betul selama sekolah," ujarnya.
Namun, dia menyesalkan perilaku tawuran dan mengganggu ketertiban di jalan raya. Apalagi, sampai melukai orang dan merusak fasilitas umum.
"Kalau kalian ditangkap polisi, pasti orang tua yang susah. Kasian, padahal ke sekolah tujuannya belajar," ujarnya.
Dia berpesan, remaja laki-laki mesti luas pergaulannya. Namun, bukan yang salah arah dan terlena. Sebab, jika seperti itu pasti menyusahkan orang lain.
"Anak sekolah belajar, bergaul tapi jangan bergaul yang salah. Harus ada tujuan baik, supaya hasilnya baik," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bubarkan Tawuran Pelajar, Satpam SMP di Bantul Malah Disabet Pakai Sajam
Baca SelengkapnyaAksi berani sopir pikap jadikan mobilnya 'tameng' untuk hentikan peristiwa bacok antar siswa SMA di Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaPrada Nurrahman menegur pengemudi mobil yang lantas menghubungi Danki Brimob Polda Sumut.
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI yang sedang melerai keributan di acara hiburan solo organ tiba-tiba dikeroyok brutal oleh warga yang emosi.
Baca SelengkapnyaKasus pengeroyokan anggota TNI ini sudah ditangani oleh Sub Den Pom TNI Pamekasan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di wilayah Desa Cikeas, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaSatu petugas PPSU jadi korban tabrak lari para pelajar yang tengah berseteru.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaPria berseragam TNI viral terlibat keributan dengan sopir mobil katering di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaKetegangan semakin meningkat ketika anggota TNI yang disebut Pratu Marpaung tiba di lokasi dengan beberapa rekannya.
Baca SelengkapnyaSekelompok TNI masuk ke perkampungan Desa Selamat pada Jumat (8/11) malam sekitar pukul 21.30 WIB.
Baca Selengkapnya