Kisah Keangkeran Istana, Gus Dur Sampai Digoda Hantu
Merdeka.com - Begitu dilantik menjadi Presiden, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur awalnya berobsesi tinggal di rumah keluarga di Taman Amir Hamzah, Matraman, Jakarta Timur. Namun, masalah sulitnya pengamanan, akhirnya Gus Dur mengalah tinggal di Istana.
Ada cerita unik ketika Gus Dus sekeluarga pindah ke Istana. Mereka dihentikan di pintu masuk dan diberitahu bahwa mereka harus bernegosiasi dengan roh halus penjaga Istana. Mereka yang percaya segera yakin Istana ini ada hantunya, terutama sebuah kamar di ujung ruang utama. Ruang itu dibuka setahun sekali sebagai tempat penyimpanan bendera pusaka.
Putri kedua Gus Dur, Yenny Wahid membenarkan kabar tentang keangkeran Istana Negara. "Istana memang seram. Ada beberapa ruangan yang tidak nyaman," kata Yenny seperti dikisahkan dalam buku 'Mata Batin Gus Dur' karya Imam Anshori Saleh.
-
Bagaimana agen CIA itu masuk ke Istana? Dia mengaku keluarganya adalah pendukung kemerdekaan Indonesia. Bung Karno pun menerimanya dengan tangan terbuka.
-
Siapa yang memiliki rumah seperti istana? Siapa yang tertarik dengan rumah mertua Jessica Mila ini?
-
Siapa yang tinggal di Istana Gebang? Keluarga Besar Soekarno tinggal bersama kedua orang tuanya, Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ajoe Njoman Rai.
-
Apa yang unik di Rumah Guguk? Tak pernah terbayangkan jika petshop dijadikan tempat untuk berlibur. Biasanya, masyarakat hanya akan mengunjunginya untuk melakukan perawatan sekaligus membeli makanan hewan peliharaan.Namun di Kota Bandung, Jawa Barat, terdapat petshop yang unik karena menyediakan fasilitas berupa taman hijau dengan area bermain anak atau playground.
-
Di mana Istana Kuning berada? Istana Kuning lokasinya berada di Kota Pangkalan Bun.
-
Kapan agen CIA itu masuk ke Istana? Tidak ada kecurigaan apa-apa dari intelijen dan para pengawal Bung Karno. Identitasnya dipastikan aman. Mahasiswa asal AS ini pun leluasa masuk Istana dan bergaul akrab di sana.
Menurut Yenny, Gus Dur sempat beberapa kali digoda makhluk halus. "Bapak sering, lagi duduk di kursi, eh, tiba-tiba kursinya goyang sendiri. Lalu Bapak mendeham, 'Wis aku ngerti kowe ono, ojo ganggu aku ya (Sudah, saya tahu kamu ada, jangan ganggu saya, ya). Kamu di duniamu, saya di dunia saya sekarang," ujar Yenny menirukan ucapan Gus Dur.
Karena itulah, saat Gus Dur menjadi presiden, keluarganya rutin menggelar pengajian di Istana. Namun, kata Yenny, pengajian tidak mengurangi keisengan makhluk dunia lain di sana.
Suatu kali, Yenny bercerita, saat berlangsung pengajian, pohon beringin di halaman Istana mengeluarkan asap putih. Semua peserta pengajian pun ketakutan.
"Tapi Bapak bilang, 'enggak usah takut, mereka juga mau ikutan mengaji," kata Yenny.
Yenny yang menempati kamar tidur di sayap kanan Istana bersama adik dan kakaknya lantas bercerita tentang gangguan yang dialami beberapa teman adiknya yang pernah menginap di sana.
"Beberapa teman adik saya pernah menginap di Istana juga pernah diganggu. Saat melintas malam-malam di ruangan tengah yang menghubungkan kamar kami dengan kamar Ibu Bapak, sering ada makhluk seperti orang bertubuh besar yang berlari kencang," kata Yenny.
Alhasil, teman-teman sang adik pun ketakutan. "Ada juga yang cerita ketika berada di kamar adik saya seperti ada yang meniup tengkuk. Syukurnya, teman-teman adik saya paham dan lama-kelamaan jadi terbiasa, enggak takut lagi," cerita Yenny.
Yang membuat Yenny bersama kakak dan adik-adiknya berani tinggal di Istana adalah Bapaknya yang sering mengingatkan supaya mereka bisa berdamai dengan makhluk dunia lain.
"Caranya, ya, seperti Bapak, ajak ngobrol, sapa dan anggap saja mereka mau kenalan atau beri kesempatan kalau mereka juga tinggal di sini," katanya.
Ajudan Gus Dur, Munib Huda Muhammad juga mengatakan orang-orang di Istana Merdeka benar-benar yakin ada hantu yang menghuni Istana itu. Begitu Gus Dur datang, mendadak semua orang menjadi berani. Para penjaga Istana juga menjadi tidak takut dengan hantu-hantu di Istana.
"Begitu Gus Dur datang, Istana dibuka seluas-luasnya bagi masyarakat. Istana ini kan punya negara, jadi masyarakat berhak memiliki. Jadi orang-orang diperbolehkan ke sana, sehingga Istana menjadi ramai."
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sara Wijayanto dan Wisnu Hardana kembali ke rumah masa kecil mereka, tempat banyak kenangan dan tempat pertama kali Sara melihat kehadiran sosok tak kasat mata
Baca SelengkapnyaMayjen Kunto Arief Wibowo mengaku pernah mendapatkan gangguan saat tinggal di rumah dinas ketika berpangkat Letda.
Baca SelengkapnyaLelaki yang kerap disapa Iky itu secara tak terduga melihat penampakan kuntilanak di kamarnya.
Baca SelengkapnyaAyu Ting Ting melihat kamar Bunda Corla yang ada di rumah Ivan Gunawan.
Baca SelengkapnyaJika saat ini Gus Samsudin masih berstatus sebagai saksi.
Baca SelengkapnyaPenipuan itu terjadi setelah korban dibujuk rayu pelaku dengan modus ingin mengusir setan.
Baca SelengkapnyaKeluarga besar Soeharto terlebih dulu melakukan upacara Bedah Bumi, yakni dengan menancapkan linggis ke tanah pemakaman sebanyak tiga kali.
Baca Selengkapnya