Kisah pilu korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba
Merdeka.com - Tragedi kapal tenggelam di Danau Toba pada libur Lebaran tahun ini membuat banyak orang bersimpati. Bagaimana tidak, momen bahagia yang seharusnya dilalui dengan suka cita ternyata berakhir dengan berita duka.
Senin sore, 18 Juni 2018, penumpang Kapal Motor Sinar Bangun tenggelam di perairan Danau Toba, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Rencana untuk mengisi libur panjang Lebaran bersama keluarga dengan mendatangi Pulau Samosir, tiba-tiba dihadang oleh ombak besar hingga menyebabkan kapal oleng dan akhirnya tenggelam di telan amukan gelombang.
Dugaan sementara, penyebab Tragedi Danau Toba ini diakibatkan oleh kelebihan muatan, ditambah saat itu kondisi cuaca sangat buruk.
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kenapa kapal Kanaan itu tenggelam? 'Kapal tersebut tampaknya tenggelam dalam kondisi kritis. Kemungkinan karena badai atau upaya serangan pembajakan di Akhir Zaman Perunggu.'
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Mengapa Kota Singa tenggelam? Namun, pada tahun 1959, pemerintah Tiongkok memutuskan untuk membangun pembangkit listrik tenaga air di daerah tersebut.Pemerintah memutuskan untuk membanjiri kota tersebut untuk membangunnya.
-
Apa yang terjadi pada kapal KM Soneta? Kapal nelayan asal Rembang bernama KM Soneta dilaporkan tenggelam di perairan Karimunjawa, Jepara.
-
Kenapa Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk dari letusan gunung berapi Toba yang megah, yang diyakini terjadi sekitar 74.000 tahun yang lalu.
Hingga kini jumlah penumpang KM Sinar Bangun masih simpang siur. Namun, berdasarkan Kabag Pensat Divhumas Mabes Polri Kombes Pol Yusri Yunus, ada sekitar 178 orang yang merasa telah kehilangan keluarganya dan melapor ke posko pengaduan.
Berikut ini fakta-fakta seputar tragedi di Danau Toba yang membawa duka mendalam bagi keluarga korban.
Dari insiden Kapal KM Sinar Bangun tenggelam, Senin sore, 17 Juni 2018, hingga hari ini, Tim Gabungan Basarnas, Marinir, dan kepolisian telah berhasil menyelamatkan 18 penumpang.
Saat ini korban kapal tenggalam yang selamat dibawa ke Puskesmasmas Sipintuangin.
Sedangkan korban tewas tercatat ada tiga orang. Salah satu jasad ditemukan terdampar di Pesisir Desa Tambun Raya Simalungun.
Untuk keperluan identifikasi, korban dibawa ke Rumah Sakit Tuan Ronda Haim Purba di Kecamatan Raya.
Pencarian terhadap korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba terus dilakukan. Pada hari kelima operasi, Jumat (22/6), tim SAR gabungan menggeser titik koordinat yang diperkirakan menjadi lokasi bangkai kapal dan para korban.
Sumber: Liputan6.com (mdk/ega)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencarian terhadap korban tenggelam telah ditutup.
Baca SelengkapnyaDua kapal pengangkut BBM tujuan Mentawai terdampar di Pantai Padang setelah terseret ombak dari kawasan Batang Harau.
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaCuaca buruk menyebabkan gelombang tinggi di perairan Tasikmalaya, Satpolairud minta nelayan tak melaut dulu.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam diduga akibat kelebihan muatan penumpang
Baca SelengkapnyaAda dua penumpang atas nama Hasmira dan Mariana meninggal dunia akibat tidak bisa berenang.
Baca SelengkapnyaKapal KM Parikudus yang membawa sekitar 30 penumpang terbalik di Perairan Pulau Rambut, Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu
Baca SelengkapnyaDaya tampung ojek perahu yang tenggelam idealnya ditumpangi 14-15 orang. Tetapi pada saat kejadian peristiwa diisi 40 lebih orang penumpang.
Baca SelengkapnyaKapal yang memuat 40 ton beras dan 30 tabung elpiji tenggelam usai dihantam ombak saat berada di Perairan Selayar.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini menyebabkan lima orang tewas, tujuh luka ringan, dan satu berat.
Baca SelengkapnyaTanggul peninggalan Belanda ini jebol mengejutkan warga karena berlangsung pukul 04:00 WIB dini hari.
Baca Selengkapnya