Kisah Presiden Soekarno paksa Rusia cari makam Imam Bukhori
Merdeka.com - Kementerian Luar Negeri Rusia menerbitkan saran bepergian (travel warning) bagi warganya yang berencana mengunjungi Indonesia. Peringatan Moskow ini didasarkan pada meningkatnya risiko terorisme di Tanah Air.
Hubungan Indonesia dan Rusia kadang memang naik turun. Dulu pernah jadi sahabat dekat, lalu jauh.
Ada cerita unik soal Presiden Soekarno, Rusia dan para pemimpin Kremlin. Banyak sumber yang mengatakan, Soekarno lah yang menemukan makam perawi hadis terkenal Imam Bukhari.
-
Di mana Ir. Soekarno diasingkan? Melansir dari situs indonesia.go.id, pada tanggal 6 Februari 1949, Ir. Soekarno, Agus Salim, Mohammad Roem, dan Mr. Ali Sastroamidjojo pun diasingkan ke Muntok yaitu Pesanggrahan Menumbing.
-
Bagaimana Soekarno dikenal di negara lain? Beberapa negara Timur Tengah dan Barat, kadang nama Soekarno ditulis Achmed Soekarno. Penambahan pada nama Soekarno kemungkinan dilakukan wartawan barat lantaran masih merasa asing dengan kebiasaan orang Indonesia yang hanya memakai satu nama tanpa menyematkan nama keluarga.
-
Apa nama asli Soekarno? Soekarno dahulu terlahir dengan nama Kusno.
-
Kenapa Soekarno berpesan agar bangsa Indonesia menghormati jasa pahlawannya? Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.
-
Siapa yang menghormati Presiden Soekarno dengan nama Jembatan Soekarno? Dulunya Jembatan Soekarno Sebelum berubah nama menjadi Jembatan Ampera yang dikenal sekarang, nama jembatan ini awalnya bernama 'Jembatan Soekarno'. Mengapa? hal ini karena sebagai bentuk penghormatan kepada presiden pertama Indonesia dari masyarakat Suamtera Selatan.
-
Kapan Soekarno dilahirkan? Srimben pernah berkata kepada Soekarno kecil, kelak dirinya akan jadi pemimpin besar karena ia lahir saat fajar menyingsing.
Ceritanya, sekitar tahun 1961, pemimpin Uni Soviet Nikita Khrushchev mengundang Soekarno datang ke Moskow. Nikita ingin memperlihatkan pada Amerika Serikat kalau Indonesia berada di belakang Blok Timur. Saat itu dunia memang sedang memanas antara persaingan negara Blok Barat, AS dan sekutunya, melawan Uni Soviet.
Soekarno menghadapi dilema. Dia tidak ingin menunjukkan kalau Indonesia bisa diatur Soviet. Maka Soekarno membuat strategi.
"Tuan Khrushchev, saya bersedia datang ke Moscow. Tapi ada syaratnya, temukan makam Imam Bukhari, perawi hadis terkenal. Dia dimakamkan di Samarkand, Uzbekistan," ujar Soekarno.
Tentu saja Khrushchev yang komunis tulen bingung. Siapa Imam Bukhari? Pikirnya. Khrushchev pun meminta Soekarno mengganti syaratnya, tapi Soekarno menolak.
Maka pemerintah komunis Uni Soviet mati-matian mencari makam ulama besar Islam ini. Bukan perkara mudah, Khrushchev pun hampir menyerah. Dia lagi-lagi menawar syarat dari Soekarno. Tapi Soekarno bersikeras Soviet harus menemukan makam Imam Bukhari.
Akhirnya, mereka berhasil menemukan lokasi makam Imam Bukhari. Saat itu kondisinya sangat memprihatinkan dan tidak terawat untuk ukuran seorang ulama besar. Khrushchev pun dengan gembira menyampaikan hal itu pada Soekarno. Tak lupa, pihak Soviet merenovasi makam itu sedikit agar tak berantakan.
Maka akhirnya Soekarno mengunjungi Moskow. Tak lupa dia berziarah ke tempat Imam yang sangat dikaguminya ini di Samarkand.
Saat itu pihak Barat pun menilai kunjungan Soekarno ke Moskow tak cuma untuk urusan politik, melainkan ziarah. Ini juga menunjukkan Indonesia tak bisa diatur.
Namun sejarawan Asvi Warman Adam meragukan kebenaran soal Soekarno dan penemuan Makam Imam Bukhari ini. Sebabnya tidak ada literasi resmi soal peristiwa ini. Soekarno pun tak menceritakan hal ini dalam biografi dirinya yang ditulis Cindy Adams.
"Kadang memang ada cerita Soekarno yang dibesar-besarkan. Untuk cerita itu tidak jelas kenapa Soekarno mengemukakan alasan tersebut pada Uni Soviet," beber Asvi saat dihubungi merdeka.com.
Versi lain yang berkembang di Uzbekistan menyebutkan, berkat Soekarno makam Imam Bukhari dipugar besar-besaran. Dulunya, makam itu tidak terlihat kemegahannya. Tetapi, jelang ziarah Soekarno, makam dibersihkan dan direnovasi hingga tampak megah.
Imam Bukhari lahir di Bukhara, Uzbekistan tahun 196 Hijriah atau 810 Masehi. Beliau diberi nama Muhammad oleh ayahnya yang bernama Ismail bin Ibrahim. Tapi akhirnya lebih dikenal sebagai Imam Bukhari, dari nama kota Bukhara.
Selama hidupnya, Imam Bukhari menghimpun sejuta hadis dari Rasulullah SAW. Dia menyaring dan mempelajari hadis-hadis tersebut untuk menentukan mana hadis yang kuat, atau lemah.
Akhirnya Imam Bukhari menuliskan sebanyak 9082 hadis dalam karya monumentalnya Al Jami'al-Shahil yang dikenal sebagai Shahih Bukhari.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut foto lawas Buya Hamka saat menjadi Imam salat jenazah Soekarno.
Baca SelengkapnyaDatuk Mujib, seorang guru spiritual Presiden Soekarno yang merupakan keturunan Raja Bone Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaSamaun Bakri, sosok wartawan yang menjadi orang kepercayaan Presiden Soekarno saat di Bengkulu.
Baca SelengkapnyaMomen Presiden ke-5 RI mendatangi makam Imam Al Bukhori di Uzbekistan.
Baca SelengkapnyaMegawati tiba di St. Petersburg sejak Sabtu (14/9), dan pada hari ini hingga beberapa hari ke depan bakal menghadiri beberapa kegiatan.
Baca SelengkapnyaSeorang pria tua berusia 80 tahun sukses mencuri perhatian. Awalnya, kakek tua itu tengah berusaha menyeberang jalan raya.
Baca SelengkapnyaSebagian masyarakat yakin makam Sunan Kalijaga ada di Kadilangu Demak, tapi ada juga yang yakin makam sesungguhnya Sunan Kalijaga ada di Tuban.
Baca SelengkapnyaKetua Dewan Pengarah BPIP, Megawati Soekarnoputri melawat ke Rusia dan Uzbekistan selama 14-21 September 2024.
Baca SelengkapnyaOrba tidak merasa puas memakamkan Bung Karno di Blitar untuk menjauhkan rakyat.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai sosok Soekarno sebagai figur yang konsisten membela rakyat kecil.
Baca SelengkapnyaVideo merekam momen saat presiden Soekarno meninggal dunia dan jenazahnya akan disemayamkan di rumah duka.
Baca SelengkapnyaPrabowo didampingi Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, hingga cucu Bung Karno, Didi Mahardika Soekarno.
Baca Selengkapnya