Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah sedih Agam, korban gempa yang kini jadi yatim piatu

Kisah sedih Agam, korban gempa yang kini jadi yatim piatu Reruntuhan rumah Agam. ©2016 Merdeka.com/Yan Muhardiansyah

Merdeka.com - Gempa 6,5 SR yang mengguncang Pidie Raya, Aceh, Rabu (7/12), membuat Muridillah alias Agam (14) menjadi yatim piatu. Ayah dan ibunya yang tengah mengandung, serta dua adiknya meninggal dalam peristiwa itu.

Subuh sekitar pukul 05.03 WIB, Agam dikejutkan dengan guncangan keras yang membuatnya terbangun dari tidur. Rumah keluarganya di Kuta Gelumpang, Desa Teupin Perahu, Meureudu, rubuh. Remaja ini terkurung di reruntuhan, kakinya pun terjepit. Dia menangis.

Sebelum kejadian itu, Agam terlelap di lantai dua. Sementara anggota keluarganya yang lain tidur di lantai satu. M Nur alias Buyung (46) bersama istrinya, Siti Sahrum alias Kak Yung (40), beserta dua putri mereka, Intan Novita Sari yang masih duduk di bangku SD, dan Nurhazizah yang masih TK, tidur dalam satu kamar.

Setelah rumah mereka runtuh, tak terdengar suara manusia dari lantai satu, kecuali suara alarm Toyota Harier yang juga tertimpa beton di garasi. Kendaraan itu bahkan terus "menjerit" hingga pukul 09.00 WIB.

Ketika gempa mengguncang, kerabat dan tetangga sekitar berhamburan ke luar rumah. Begitu pula dengan warga lain yang dikejutkan guncangan keras.

"Waktu kami keluar rumah, kami lihat rumah Buyung sudah runtuh," kata Nuzannah (45), sepupu Buyung. Mereka tinggal bersebelahan meski tak dempet dinding.

Saat masih kokoh berdiri, rumah keluarga Buyung berlantai dua. Bangunan yang ada di tepi Jalan Banda Aceh-Medan itu berdinding dan berlantai beton, begitu juga dengan atapnya.

Buyung merupakan kontraktor. Dia dikabarkan memiliki sejumlah alat berat, mobil dan belasan kapal kayu.

Saat mengetahui rumah Buyung runtuh, Nurzannah dan warga lainnya mendekat. Mereka mendengar Agam menangis dan menjerit. "Wak tolong. Agam di sini," jeritnya ketika itu.

Warga langsung bertindak. Mereka berusaha mencari asal suara. "Zikir terus Gam," kata Nurzannah berupaya menenangkannya.

agam

Agam ©2016 Merdeka.com/Yan Muhardiansyah

Meski sudah tahu perkiraan posisinya, warga tak berdaya mengeluarkan Agam. Remaja yang masih duduk di bangku kelas 2 SMP Negeri 2 Meureudu terperangkap.

Sekitar pukul 06.00 WIB, keluarganya akhirnya mendatangkan escavator milik warga yang terparkir di belakang gedung SMP Negeri 2 Meureudu. Sekolah ini juga bersebelahan dengan rumah keluarga Buyung.

Agam yang terperangkap sekitar 1 jam akhirnya bisa diselamatkan. Dia hanya mengalami luka kecil di bagian tangan dan kaki.

Sementara ayah, ibu dan adik-adiknya masih terperangkap. Tak ada suara, kecuali alarm mobil yang terus meraung dari reruntuhan gedung.

Sekitar pukul 08.30 WIB, Buyung dan Kak Yung bersama 2 putrinya ditemukan dan berhasil dievakuasi. Namun mereka sudah tidak bernyawa. "Jasadnya utuh," kata Nurdin Zakaria (54), warga sekitar yang mengaku ikut membantu evakuasi.

Jasad Buyung, Kak Yung yang dikabarkan tengah hamil, beserta Intan dan Nurhazizah, disemayamkan di rumah Nurzannah. "Malam dimakamkan karena menunggu keluarga istrinya yang datang dari Kota Tanjung Balai (Sumut)," jelas Isbah (22), kerabat dekat lainnya.

Jenazah kedua orangtua Agam dan adik-adiknya dimakamkan di Kuta Gelumpang, Desa Teupin Perahu, Meureudu. Mereka ditempatkan dalam satu liang kubur.

Agam yang yatim piatu pun tinggal seorang diri. Dia akan dirawat neneknya, Ti Aminah (70) yang tinggal tak jauh dari makam orangtuanya.

Saat ini Agam terkadang tampak ceria mengendarai sepeda motornya. Senyumnya bahkan masih tampak saat dia bersama kerabat dekatnya membongkar reruntuhan rumahnya menggunakan alat berat, Jumat (9/12) sore. Mereka ingin mengamankan barang dan berkas berharga dari rumah itu.

Tapi sekali waktu kesedihan Agam muncul. Dia sempat berkata pada temannya, "Buat apa punya harta tapi tak punya orangtua."

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gempa Kabupaten Bandung, Anak Umur 4 Tahun Meninggal Tertimpa Runtuhan Tembok
Gempa Kabupaten Bandung, Anak Umur 4 Tahun Meninggal Tertimpa Runtuhan Tembok

Bupati juga ikut menyalatkan almarhum Fauzan di masjid dekat rumahnya bersama warga sekitar.

Baca Selengkapnya
Berusaha Tegar, Pemuda Ini Jadi Imam Salat Jenazah Ortu dan 4 Adiknya yang Tewas Usai Kecelakaan
Berusaha Tegar, Pemuda Ini Jadi Imam Salat Jenazah Ortu dan 4 Adiknya yang Tewas Usai Kecelakaan

Abdul Rahman kehilangan kedua orang tua dan 4 adiknya yang tewas akibat kecelakaan.

Baca Selengkapnya
Tragis! Kronologi Satu Keluarga di Aceh Tengah Tewas Tertimbun Longsor, ada Balita 5 Tahun
Tragis! Kronologi Satu Keluarga di Aceh Tengah Tewas Tertimbun Longsor, ada Balita 5 Tahun

Peristiwa itu bermula saat kawasan sekitar dilanda hujan besar diikuti longsor.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Bocah Tiga Tahun di Gaza, Bom Israel Renggut Semua Keluarganya dan Kini Harus Hidup Tanpa Kaki
Kisah Pilu Bocah Tiga Tahun di Gaza, Bom Israel Renggut Semua Keluarganya dan Kini Harus Hidup Tanpa Kaki

Ahmad Ibrahim Shabat dua kali dihantam bom Israel. Serangan pertama menewaskan semua keluarganya, dan serangan kedua menyebabkan dia kehilangan kakinya.

Baca Selengkapnya
Pilu, 2 Balita Kakak Beradik Tewas Tertimbun Longsor di Kota Padang
Pilu, 2 Balita Kakak Beradik Tewas Tertimbun Longsor di Kota Padang

Bencana longsor tersebut dipicu tingginya intensitas hujan yang menggujur kota Padang tanpa henti sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) pagi.

Baca Selengkapnya
"Dunia Saya Telah Berakhir. Semuanya Lenyap Ditelan Gempa"

Gempa dahsyat 6,8 magnitudo mengguncang Maroko pada Jumat, menewaskan lebih dari 2.000 orang.

Baca Selengkapnya
Nestapa Korban Gempa Maroko, Pertolongan Tak Kunjung Tiba karena Akses Sulit
Nestapa Korban Gempa Maroko, Pertolongan Tak Kunjung Tiba karena Akses Sulit

Moulay Brahim, sebuah kota kecil di Pegunungan Atlas Maroko, salah satu daerah paling terdampak gempa. Akses menuju tempat ini cukup sulit.

Baca Selengkapnya
Ikut Orang Tua Kerja, Bocah 7 Tahun di Kupang Tewas Jatuh ke Ipal Rumah Sakit
Ikut Orang Tua Kerja, Bocah 7 Tahun di Kupang Tewas Jatuh ke Ipal Rumah Sakit

Kedua orang tua bocah malang itu sama-sama bekerja di rumah sakit S.K Lerik Kota Kupang

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Korban Kecelakaan di Banyumas, Bocah 8 Tahun Selamat Kini Sebatang Kara, Kehilangan Orang Tua dan Kakak
Kisah Pilu Korban Kecelakaan di Banyumas, Bocah 8 Tahun Selamat Kini Sebatang Kara, Kehilangan Orang Tua dan Kakak

Kecelakaan terjadi di Banyumas pada Mingau (21/1) lalu. Kecelakaan ini menewaskan 3 orang.

Baca Selengkapnya
Bikin Merinding, Cerita Mayjen Nugraha Gumilar Tinggal di Rumah Bilik Bambu dan Sang Ayah Meninggal Dunia 'Gelap Kayak Dunia Runtuh'
Bikin Merinding, Cerita Mayjen Nugraha Gumilar Tinggal di Rumah Bilik Bambu dan Sang Ayah Meninggal Dunia 'Gelap Kayak Dunia Runtuh'

Ternyata ia pernah mengalami kisah-kisah pilu dan menyayat hati, terlebih ketika ia harus menerima kenyataan bahwa sang ayah harus berpulang ke pangkuan Tuhan.

Baca Selengkapnya
Lahir ke Dunia Disambut Gempa Dahsyat, Bayi Mungil Ini Terpaksa Tinggal di Tenda
Lahir ke Dunia Disambut Gempa Dahsyat, Bayi Mungil Ini Terpaksa Tinggal di Tenda

Khadijah baru saja melahirkan ketika gempa mengguncang Maroko pada Jumat.

Baca Selengkapnya
Cerita dari Atas Gunung Marapi: Sebelum Wafat, Adan Tolong Teman yang Kakinya Patah saat Lari dari Erupsi
Cerita dari Atas Gunung Marapi: Sebelum Wafat, Adan Tolong Teman yang Kakinya Patah saat Lari dari Erupsi

Adan merupakan 1 dari 4 orang mahasiswa Unirversitas Riau mejadi korban erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya