Kok bisa helikopter AW-101 sebesar & semahal itu tak ada yang tahu?
Merdeka.com - Pembelian helikopter AgustaWestland 101 oleh TNI AU terus menjadi kontroversi. Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mendapat laporan heli AW-101 sudah tiba di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saling lempar soal pihak yang bertanggungjawab soal pengadaan heli buatan Inggris yang diproyeksikan sebagai pesawat VVIP Kepresidenan tahun 2015 ini.
Anggota Komisi I Fraksi PDIP Andreas Hugo Perreira heran tidak ada pihak yang mengetahui pembelian heli tersebut. Menurutnya, pengadaan Heli AW-101 bukan barang kecil dan memiliki harga yang mahal. Untuk itu, DPR akan mempertanyakan pembelian heli AW-101 kepada pihak terkait dalam rapat kerja yang akan digelar pekan depan.
-
Siapa yang naik helikopter? Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr dan istrinya menuai kritik di media sosial lantaran menggunakan helikopter untuk pergi menonton konser musik Coldplay di Philippine Arena, Manila.
-
Kenapa presiden Filipina naik helikopter? Marcos beralasan dia tidak ingin terkena macet di jalan untuk menghadiri konser Coldplay itu.
-
Siapa yang ditugasi beli jet tempur? Mabes AU menugaskan Duta Besar RI di Mesir, Mayor Boediardjo untuk melakukan pembelian senjata ke Blok Timur.
-
Apa jenis pesawat yang mereka gunakan? Timm dan Cook mempersiapkan pesawat Cessna 172 dengan berbagai modifikasi, termasuk instalasi tangki bahan bakar tambahan.
-
Kapan presiden Filipina naik helikopter? Marcos Jr dan istrinya terlihat berada di lokasi konser indoor terbesar di dunia itu pada Jumat lalu.
-
Kenapa TNI AU beli MiG-15? Saat itu kekuatan udara dibutuhkan militer untuk melawan Belanda di Irian Barat.
"Mestinya ada yang mengetahui, Karena itu pasti bukan barang yang kecil, itu barang besar pasti ada yang mengetahui. Karena dalam pembelian itu pasti ada pengambil keputusan," kata Andreas di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/2).
DPR juga tidak mengetahui detil pengadaan heli AW-101. Sebab, tak diberi kewenangan membahas anggaran hingga satuan tiga. Artinya, Komisi I tidak mendapat laporan soal dokumen anggaran yang memuat deskripsi program dan rincian alokasi pagu anggaran per program.
"Komisi 1 itu sekarang tidak masuk pada satuan tiga, kita hanya bicara besaran anggaran. Kita tidak masuk didalam detail satuan tiga. Nah itu konsekuensi dan resiko daripada UU APBN kita," terangnya.
"Dan misalnya terjadi sesuatu seperti ini ya kita tidak bisa terlalu jauh menelusuri, kecuali nanti kalau ada rapat ya tentu kita akan pertanyakan siapa yang akan bertanggung jawab," sambung Andreas.
Menhan sempat melaporkan rencana pengajuan pembelian pesawat AW 101 berasal dari Sekretaris Negara. Pesawat AW 101 ini diperuntukkan untuk pesawat kepresidenan meskipun dioperasionalkan TNI AU. Namun, setelah mendapat penolakan Presiden Joko Widodo, tiba-tiba muncul perencanaan dari TNI AU atas pesawat jenis yang sama dengan peruntukan helikopter angkut berat.
Anggaran pembelian pesawat itu telah dibayarkan oleh Kemenkeu untuk memfasilitasi rencana pengadaan pesawat VVIP Kepresidenan dari Setneg. Andreas menegaskan, jika peruntukan heli untuk pesawat angkut berat maka pengadaan itu menjadi domain Kementerian Pertahanan.
"Itu wilayah wilayahnya kementerian yang menyangkut Pertahanan, itu kan heli angkutkan ya," tegasnya. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Waktu berjalan, kasus korupsi Helikopter AW-101 berlanjut ke persidangan. Hingga akhirnya terdakwa Irfan Kurnia Saleh dijatuhkan vonis 10 tahun.
Baca SelengkapnyaPesawat Super Hercules tersebut memiliki peranan yang sangat penting dalam berbagai operasi yang dilakukan oleh TNI.
Baca SelengkapnyaSuper Hercules C-130 J tersebut merupakan pesawat tercanggih yang dimiliki TNI AU.
Baca SelengkapnyaKehadiran delapan helikopter H255M memperkuat Skadron Udara 8 Wing 4 Pangkalan Udara Atang Sendjaja Bogor.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto menyerahkan lima unit pesawat NC-212i kepada TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma pada hari Selasa (12/12) pagi.
Baca SelengkapnyaMomen tersebut terjadi saat serah terima tiga alutsista udara di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaPrabowo usai peresmian juga menjawab terkait tambahan anggaran Kemenhan yang diungkap Menkeu Sri Mulanyani
Baca SelengkapnyaPrabowo usai peresmian juga menjawab terkait tambahan anggaran Kemenhan yang diungkap Menkeu Sri Mulanyani.
Baca SelengkapnyaSatu pesawat intai Boeing 737 dari Skuadron Udara 5 Pangkalan Udara (Lanud) Hasanuddin dikerahkan untuk berpatroli di wilayah udara Jakarta
Baca SelengkapnyaPesawat baling-baling atau dikenal istilah helikopter ini dibeli pada tahun 1950-an dan menjadi armada pertama yang dimiliki Indonesia dan TNI AU kala itu.
Baca SelengkapnyaMomen menarik interaksi Presiden Joko Widodo bersama Menhan, Panglima TNI, dan tiga kepala staf TNI.
Baca SelengkapnyaPesawat C-130J Super Hercules merupakan bagian dari alutsista TNI, yang resmi diserahkan kepada TNI AU.
Baca Selengkapnya