Komnas HAM Kesulitan Minta Keterangan Korban Kerusuhan di Wamena
Merdeka.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Perwakilan Papua hingga kini masih kesulitan meminta keterangan dari para korban kerusuhan di Sinakma, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, pada 23 Februari 2023.
Kepala Perwakilan Komnas HAM Papua Frits Ramanday membenarkan timnya masih kesulitan saat memintai keterangan para korban kerusuhan Sinakma. Saat ini baru lima orang korban korban kerusuhan Sinakma yang dimintai keterangan, termasuk dua orang korban penganiayaan yang terjadi Minggu (26/2) malam.
Tim Komnas HAM juga kesulitan memintai keterangan warga yang menjadi saksi saat kerusuhan terjadi di Sinakma, Kamis, 23 Februari 2023.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
"Memang benar tim masih kesulitan memintai keterangan saksi sehingga akan dilakukan penjadwalan ulang. Selain itu, kami juga akan melakukan olah TKP guna mengetahui posisi para korban," jelas Frids Ramanday, dilansir Antara, Selasa (28/2).
Kerusuhan yang terjadi di kawasan Sinakma berawal dari isu penculikan anak hingga mengakibatkan massa melakukan aksi anarkis dengan membakar ruko dan rumah warga. Akibat kerusuhan itu tercatat 11 orang meninggal dunia dan 41 orang mengalami luka-luka, termasuk anggota Polri.
Sebelas korban meninggal dalam kerusuhan itu sudah dimakamkan, termasuk dua jenazah yang dikirim ke Medan, Sumatera Utara, untuk dimakamkan di kampungnya.
Situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Kota Wamena saat ini sudah relatif aman dan aparat keamanan masih bersiaga pada sejumlah titik lokasi untuk mengantisipasi kemungkinan hal-hal yang tidak diinginkan.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vina adalah korban pembunuhan bersama teman lelakinya, Eky, di Cirebon, Jawa Barat, pada tahun 2016.
Baca SelengkapnyaMenurut Ade, dua tersangka itu merupakan bagian dari lima orang yang ditangkap imbas berulah di acara diskusi tersebut.
Baca SelengkapnyaPemantauan Komnas HAM menghasilkan tiga kesimpulan dan sejumlah poin rekomendasi bagi empat kementerian/lembaga.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, hanya lima orang yang menjadi tersangka. Kini bertambah empat, sehingga totalnya menjadi sembilan.
Baca SelengkapnyaUli menyebut ada tiga tujuan menyurati Polda Jawa Barat, salah satunya meminta keterangan mengenai perkembangan pencarian tiga DPO.
Baca SelengkapnyaTim advokasi melaporkan kasus dugaan penembakan tersebut ke Bareskrim Polri lantaran tak ada perkembangan dari Polda Kalimantan Tengah.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI-Polri melumpuhkan lima anggota KKB di Pegunungan Bintang.
Baca SelengkapnyaLaporan ke Bareskrim Polri dilakukan keluarga korban setelah tidak ada perkembangan penyidikan dari Polda Kalteng.
Baca SelengkapnyaDia terpaksa diboyong menggunakan mobil ambulans karena terluka di bagian mata.
Baca SelengkapnyaLima orang baru dilindungi LPSK itu TW, OR, PW, AS, dan D.
Baca SelengkapnyaKasus kematian Vina Cirebon kembali dibuka dengan tersangka tunggal Pegi Setiawan yang sebelumnya buron 8 tahun.
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 pelaku yang awalnya tak dikenal kini sudah diketahui identitasnya dan segera ditangkap.
Baca Selengkapnya