Komnas HAM: Molotov gereja di Makassar kerja orang profesional
Merdeka.com - Aksi teror bom molotov yang terjadi di Makassar sepekan terakhir dinilai dilakukan oleh orang-orang yang sudah terlatih dan profesional.
Ketua tim pemantauan dan penanggulangan teroris Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Siane Indriani, usai melakukan pantauan terhadap empat dari lima gereja yang diteror molotov Minggu (10/2) dan Kamis ( 14/2) dini hari mengatakan, melihat tempat kejadian pelaku melempar telak mengenai sasaran.
"Melihat jendela bangunan yang luasnya 50x50 cm dan di dalamnya terdapat teralis dengan jarak 15 cm, bisa dilewati botol berisi bensin yang digunakan sebagai molotov," jelas Siane.
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Siapa yang bercanda membawa bom? 'Kami sampaikan bahwa pesawat Pelita Air dengan no penerbangan IP 205 tujuan Jakarta mengalami keterlambatan penerbangan dikarenakan terdapat penumpang yang bercanda membawa bom,' katanya.
-
Dimana suara ledakan terdengar? Di Ganges Delta dan Teluk Bengal, fenomena ini dikenal sebagai Barisal guns, di Shikoku Jepang disebut 'yan', dan di Belgia dinamai 'mistpouffers' atau letusan kabut.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
Jika bukan orang profesional, lanjutnya maka tidak mungkin molotovnya bisa melewati teralis besi dan masuk ke dalam sejauh satu meter. Melihat waktu yang digunakan untuk melempar dengan sasaran yang tepat bisa diduga mereka telah menguasai lokasi.
"Bahkan bisa dicurigai kalau pelaku itu telah mengetahui medan, mengapa dia melempar ke jendela, karena boleh jadi karena mengetahui jika terdapat pintu besi di balik pintu kayu itu," ungkapnya.
Kunjungan Siane ke Makassar juga telah menemui Wakapolda Sulsel Brigjen Polisi Syahrul Mamma untuk mendesak agar pihak kepolisian segera segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku.
Dijelaskan pula, jika kejadian di Makassar ini sistematis, ada sebuah pesan yang ingin disampaikan pelaku di tempat kejadian yakni lima gereja.
"Sayangnya, kejadian ini sudah mulai mengusik wilayah sensitif sehingga harus disikapi secepatnya agar tidak terjadi benturan antar agama. Boleh jadi dia ingin mengadu domba saja," pungkasnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen tiga jenderal polisi pantau kondisi terkini padang savana di Bromo.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya juga akan mendalami motif dan para penggerak kelompok massa ini.
Baca SelengkapnyaNamun belum diketahui kelompok yang melakukan perusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaUsut punya usut, titik ledakan berada di gudang penyimpanan barang bukti Gegana Polda Jatim
Baca SelengkapnyaSebanyak 15 anggota Gegana yang sedang belajar melakukan latihan analisis ledakan saat markas Brimob Polda Jatim meledak.
Baca SelengkapnyaSeorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, massa yang berjumlah sekira seribuan orang mendatangi kantor bupati dan DPRD setempat.
Baca SelengkapnyaRentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan KKB Papua terjadi sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1). Lima anggota KKB tewas dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaSekitar tiga hari tim dari Komnas HAM berada di Semarang untuk mengumpulkan bukti dan meminta keterangan saksi dan korban.
Baca SelengkapnyaKKB melakukan penyerangan dari arah pemukiman warga.
Baca SelengkapnyaDua organisasi masyarakat (ormas) di Tangerang Selatan terlibat perselisihan, Selasa (5/11) malam.
Baca SelengkapnyaKapolri tidak mentolerir segala bentuk tindakan premanisme dan anarkis.
Baca SelengkapnyaPemanggilan itu dilakukan setelah viral vidro di media sosial terkait pembubaran diskusi dilakukan sekelompok orang diduga preman
Baca Selengkapnya