Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Komnas HAM nilai pernyataan Sultan 'separatis' usir mahasiswa Papua

Komnas HAM nilai pernyataan Sultan 'separatis' usir mahasiswa Papua Sri Sultan HB X. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai menilai pernyataan Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X tentang tidak ada separatisme di Yogyakarta sangat multitafsir. Menurut dia, masyarakat Papua menganggap pernyataan tersebut pengusiran secara halus mahasiswa Papua di Yogyakarta.

"Orang Papua juga menafsirkan kata-kata separatisme tidak boleh ada di Yogya. Orang Papua menganggap itu sebagai pengusiran halus dalam konteks budaya Jawa," kata Natalius di kantor Komnas HAM Jakarta, Jumat (22/7).

Dia mengatakan, pernyataan tersebut juga membuat 23 organisasi masyarakat (Ormas) di Yogyakarta ikut mengepung asrama mahasiswa Papua. Bahkan Ormas tersebut melontarkan perkataan yang mengandung rasis dan SARA.

Orang lain juga bertanya?

"Sri Sultan sebagai raja jawa, sistem feodalisme, masih feodalisme masih ada. Pernyataan beliau di muat media mainstream, maka bisa dianggap sebagai sabda raja atau titah raja," kata dia.

Dia menambahkan, saat ini masyarakat Yogyakarta telah beranggapan mahasiswa Papua buruk. Salah satu contohnya, mahasiswa Papua yang sedang mencari kosan ditolak untuk diterima.

"Misal anak Papua cari kosan, telepon ibu-bapak kos. Tanya ada kosan kosong, mereka bilang ada, begitu datang kekosan tahu anak Papua langsung ditolak," tandasnya.

Diketahui, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan HB X melarang mahasiswa Papua di Yogyakarta menyuarakan aspirasi publik tentang penentuan nasib Papua Barat. Dia menyebut rencana aksi mahasiswa Papua itu sebagai separatis.

"Jogjakarta bukan untuk memberikan ruang separatis untuk memisahkan Indonesia," ujar Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan HB X saat ditemui di bangsal Kepatihan, Rabu (20/7).

Sultan menjelaskan, mahasiswa Papua boleh menuntut ilmu dan dan tinggal di Yogyakarta. Tetapi mahasiswa Papua tidak boleh menyuarakan aspirasi publik tentang penentuan nasib sendiri akan Papua Barat.

"Kemarin kan mereka tidak diizinkan aksi di titik nol kilometer. makanya tidak boleh keluar dari asrama," ujarnya.

Menurut Sultan, mahasiswa Papua silakan saja menyuarakan aspirasi tersebut tetapi di luar Yogyakarta. "Kalau dia (mahasiswa Papua) masih ngotot silakan saja dilakukan di tempat lain, tidak di Jogja. Jogjakarta bukan untuk memberikan ruang separatis," ujar Sultan.

Sementara itu ketika ditanyai perihal perilaku aparat yang melakukan tindakan represif pada mahasiswa Papua, dia membantah akan hal tersebut. Menurutnya itu hanya informasi palsu.

"Apanya yang represif, kan enggak ada yang dipukuli," tuturnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gara-Gara Ade Armando, Kantor PSI DI Yogyakarta Didemo
Gara-Gara Ade Armando, Kantor PSI DI Yogyakarta Didemo

Mereka protes atas pernyataan anggota PSI Ade Armando terkait politik dinasti di DI Yogyakarta.

Baca Selengkapnya
Viral Persekusi Mahasiswa Papua di Kupang, 5 Anggota Ormas Diperiksa Polisi
Viral Persekusi Mahasiswa Papua di Kupang, 5 Anggota Ormas Diperiksa Polisi

Aksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
Kapolda NTT Murka Ormas di Kupang Pukuli Mahasiswa Papua Saat Unjuk Rasa, Ini Kronologinya
Kapolda NTT Murka Ormas di Kupang Pukuli Mahasiswa Papua Saat Unjuk Rasa, Ini Kronologinya

Kapolda NTT menyayangkan perbuatan oknum ormas tersebut terhadap mahasiswa.

Baca Selengkapnya
Kepala Desa Kayangan Sebut Tak Mengusir, Begini Buntut Kasus Viral Mahasiswi KKN Unram
Kepala Desa Kayangan Sebut Tak Mengusir, Begini Buntut Kasus Viral Mahasiswi KKN Unram

Mahasiswi KKN dikabarkan diusir warga dari lokasi KKN, lantaran menyebut gadis desa tak ada yang cantik di akun Instagram pribadi.

Baca Selengkapnya
4 Fakta Aksi Boikot Rocky Gerung di Jatim, Massa Ancam Geruduk Kantor Gubernur
4 Fakta Aksi Boikot Rocky Gerung di Jatim, Massa Ancam Geruduk Kantor Gubernur

Aksi tolak Rocky Gerung ramai di sejumlah daerah. Ini yang terjadi di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Ganti Penyebutan KKB Papua Jadi OPM, Anggota DPR Ungkap Dampak Politis
Panglima TNI Ganti Penyebutan KKB Papua Jadi OPM, Anggota DPR Ungkap Dampak Politis

Penyebutan istilah KKB menjadi OPM memiliki dampak politis serta konsekuensi pada cara menyelesaikan.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Ramai-Ramai Tolak Kedatangan Ganjar untuk Beri Kuliah Umum di Uncen Papua
Mahasiswa Ramai-Ramai Tolak Kedatangan Ganjar untuk Beri Kuliah Umum di Uncen Papua

Ratusan mahasiswa menolak kehadiran Ganjar Pranowo.

Baca Selengkapnya
Muhammadiyah Gelar Konsolidasi Bahas 'Jatah' Konsesi Tambang, Warga Demo Ingatkan soal Kewarasan
Muhammadiyah Gelar Konsolidasi Bahas 'Jatah' Konsesi Tambang, Warga Demo Ingatkan soal Kewarasan

Masduki menilai lebih banyak mudharat yang akan didapat Muhammadiyah

Baca Selengkapnya
Mahasiswa di Bali Tuntut Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari Mundur
Mahasiswa di Bali Tuntut Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari Mundur

Mahasiswa di Bali Tuntut Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari Mundur

Baca Selengkapnya
Relawan Gibran Desak Ade Armando Mundur dari PSI Buntut Ucapan Politik Dinasti di DIY
Relawan Gibran Desak Ade Armando Mundur dari PSI Buntut Ucapan Politik Dinasti di DIY

Ade Armando dinilai sangat mencoreng nama Partai Solidaritas Indonesia.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kronologi Ricuh GP Ansor Bubarkan Kajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Surabaya
VIDEO: Kronologi Ricuh GP Ansor Bubarkan Kajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Surabaya

Adapun kericuhan terjadi sekitar dua kali, pukul 5 sore dan saat memasuki waktu salat Magrib.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pidato Berapi-api Prabowo Subianto, Kesal Saat Indonesia Dihina
VIDEO: Pidato Berapi-api Prabowo Subianto, Kesal Saat Indonesia Dihina

Sebagai mantan tentara, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memiliki jiwa patriotisme yang tinggi.

Baca Selengkapnya