Kompolnas sebut Plt Kapolri cuek anak buah bonyok dihajar TNI AL
Merdeka.com - Dua perwira polisi babak belur dihajar anggota TNI AL saat terjaring razia di Bengkel Cafe. Meski kejadian itu cukup mengerikan Plt Kapolri Komjen Badrodin Haiti tidak bereaksi.
Melihat ini Komisioner Kompolnas Andrianus Meliala mengkritik Badrodin karena terlalu cuek terhadap anak buah. Bahkan Badrodin pun tak meluangkan waktu menengok Kompol Teuku Arsya Khadafi dan Kompol Budi Hermanto.
-
Kenapa TNI menganiaya KKB? 'Karena ada informasi dari masyarakat yang menyatakan akan adanya pembakaran Puskesmas di Omukia Kabupaten Puncak. Nah kemudian terjadilah tindakan kekerasan ini,' sambungnya.
-
Bagaimana cara Komisi III agar polisi bisa tegas? “Dua sikap yang penting bagi jajaran di lapangan; tegas dan humanis. Berikan pelayanan yang maksimal untuk masyarakat dan tegas dalam menegur yang menyalahi aturan,“ demikian Sahroni.
-
Apa pesan yang diberikan Kapolri? Kapolri memberi arahan agar Theodore bisa mempersiapkan segalanya sebelum berdinas seusai dilantik sebagai perwira. 'Kemarin saya bisa diberikan kesempatan berbincang-bincang sama Bapak Kapolri. Di situ Bapak Kapolri menitipkan pesan ke saya terutama untuk bagaimana kelanjutan pada saat dinas dan bekal apa saja yang perlu saya persiapkan,' kata Theodore.
-
Apa pesan yang disampaikan Kapolresta Pekanbaru? Jeki dan anak buahnya juga memberikan paket bantuan sosial. Paket diberikan kepada Zulkarnain dan sejumlah warga yang memburuhkan di daerah Jalan Adi Sucipto Kecamatan Bukit Raya itu.
-
Apa yang dilakukan Panglima TNI terhadap kasus ini? Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
-
Apa sanksi untuk pegawai KPK yang terlibat pungli? Untuk 78 pegawai Komisi Antirasuah disanksi berat berupa pernyataan permintaan maaf secara terbuka. Lalu direkomendasikan untuk dikenakan sanksi disiplin ASN.
"Concern kami setelah ada kasus, kami tidak melihat ada respons dari kapolri, seperti main saja, seperti tidak ada apa-apa, padahal anak buah mendapatkan kekerasan," kata Adrianus di kantornya, Kamis (12/2).
Adrianus yang sempat melihat kondisi kedua polisi mengatakan ada jejak kaki dan jejak pukulan sebagi bukti penganiayaan. Dia menilai Badrodin sebagai pimpinan yang tidak memperhatikan bawahan.
"Kami sebagai komisi yang mengatasi ada hal yang salah. Harusnya pimpinan membuat upaya yang maksimal agar anak buah terlindungi dan diayomi," tuturnya.
"Kami ingin mengatakan bahwa seharusnya pimpinan dapat bersikap lebih tegas apabila ada anak buah seperti ini, jangan terlihat seperti adanya sikap pendiaman," tambahnya.
Seperti diketahui, dua perwira menengah Polri Kompol Teuku Arsya Khadafi dan Kompol Budi Hermanto dianiaya puluhan anggota POM TNI AL. Kompol Teuku Arsya Khadafi mengalami luka paling parah. Rusuk tulangnya patah. Sedangkan Kompol Budi juga mengalami luka lebam di wajah dan kuping.
Terkait insiden ini, dua institusi saling beda pernyataan mengenai kronologi pemukulan di Bengkel Cafe. TNI AL membela anggotanya, Polda Metro juga tak terima anggotanya dipukuli.
Kompol Budi membela diri, menurutnya tak ada minuman atau wanita di ruangan itu. Dia juga mengaku tak membawa pistol. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaPada dasarnya menurut Kasad, apabila terjadi kesalahan, pemimpin merupakan bagian dari kesalahan tersebut.
Baca SelengkapnyaRentetan kasus kriminal libatkan polisi menunjukkan pembinaan mental Sumber Daya Manusia (SDM) Polri belum berjalan maksimal.
Baca SelengkapnyaPDIP Boyolali mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md
Baca SelengkapnyaMabes Polri buka suara atas kasus pengeroyokan dilakukan puluhan Brimob kepada seorang anggota TNI.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terjadi pada Sabtu (13/1), sekitar pukul 03.30 WIB.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden Ganjar Pranowo mengapresiasi langkah cepat TNI memproses anggotanya yang menganiaya relawan.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaJenderal Dudung memastikan, hukuman militer akan lebih berat dibanding hukuman sipil.
Baca SelengkapnyaMegawati menyentil kasus pemukulan relawan PDIP oleh TNI di Boyolali
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan prajurit TNI terhadap sejumlah orang relawan Ganjar-Mahfud MD di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaDi lokasi, sosoknya tak segan membanting seorang Bintara.
Baca Selengkapnya