Kondisi remaja korban persekusi di Cipinang mulai membaik
Merdeka.com - Anggota Koalisi Anti Persekusi Alysa Wahid memastikan kondisi fisik maupun mental PMA (15), korban persekusi anggota Front Pembela Islam (FPI) di Cipinang, Jakarta Timur, aman. Menurut Alysa, PMA dan keluarganya saat ini masih berada di rumah aman yang disediakan Kementerian Sosial.
"Saya sudah berkomunikasi langsung dengan keluarga dan PMA. Secara khusus kondisi dia relatif aman. Safe housenya kan berada di area Mensos jadi saya menilai ini aman," ujar Alysa di kantor YLBHI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (7/6).
Alysa menambahkan, PMA sudah kembali beraktifitas seperti biasa meskipun masih tinggal di dalam rumah aman tersebut. Pengawasan PMA dan keluarganya juga diawasi oleh Polda Metro Jaya.
-
Di mana kejadian penikaman terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Apa yang dilakukan polisi untuk membantu pemuda tersebut? Polisi yang menyadari bahwa ada seorang pemuda yang kesulitan langsung memintanya untuk masuk ke mobil. Di dalam mobil mereka berbincang. Anggota Polisi mengantarkan pemuda tersebut untuk makan sekaligus sarapan.
-
Bagaimana polisi membantu pemuda tersebut? Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.
-
Bagaimana polisi menangani kasus perundungan ini? Polisi memastikan bahwa kasus ini diproses secara hukum meski kedua tersangka masih di bawah umur. Polisi akan menerapkan sistem peradilan anak terhadap kedua pelaku. Kedua pelaku terancam pidana penjara selama tiga tahun dan denda Rp72 juta.
-
Dimana penganiayaan itu terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
"PMA sudah jalani beberapa aktivitas di lingkungan Kemensos dan dia cukup oke. Dia juga mulai suka menulis. Soal keamanan keluarganya masih terus didampingi dan juga berkomunikasi dengan pihak Polda," ujar dia.
Menurut Alysa, kasus yang menimpa PMA tidak hanya selesai hingga pelaku ditangkap. Dia juga masih mempertanyakan perlindungan PMA dan keluarganya setelah keluar dari safehouse.
"Setelah ini dia pulang ke mana? itu masih ngambang karena ini jadi pertanyaan kita juga. Tapi yang kami dengar dari Mensos itu akan diurus negara," kata dia.
"Tapi kohesi sosial yang tidak bisa atasi, karena tidak ada yang menjamin ligkungan sosial barunya tidak melakukan hal yang sama lagi (persekusi)," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah melakukan perbuatan asusila tersebut, tersangka kembali membujuk korban untuk menginap di rumahnya.
Baca SelengkapnyaPolisi merampungkan penangkapan semua pelaku yang berjumlah empat orang.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut kasus ini sedang dalam penyelidikan polisi. Namun hasilnya belum bisa disampaikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban pertama ditemukan oleh warga yang akan memancing belut.
Baca SelengkapnyaPria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca SelengkapnyaWarga sempat berpapasan dengan pelaku usai keluar dari rumah korban
Baca SelengkapnyaPenemuan kedua jenazah ini bermula ketika pembantu mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari kedua korban.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban menemukan banyaknya kejanggalan dalam kasus tersebut, mulai dari luka lebam serta keterangan dari para saksi.
Baca SelengkapnyaDia memanfaatkan kondisi rumah korban di kala sepi untuk melancarkan aksi cabulnya.
Baca Selengkapnya