KontraS Terima 390 Pengaduan Usai Aksi Unjuk Rasa
Merdeka.com - Aktivis Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Rivanlee Ananda menyebut ada 390 pengaduan yang diterima tim advokasi untuk demokrasi. Jumlah itu akumulasi pengaduan yang diterima sejak 25 September hingga 3 Oktober dari berbagai daerah, termasuk Jakarta.
Rivan menyebut jenis pengaduan yang masuk diantaranya hilangnya anggota demonstran, mendapat perlakuan intimidasi baik verbal atau non verbal oleh polisi, dan kekerasan fisik. Hanya saja, belum ada rincian jumlah dari masing-masing jenis pengaduan.
"Total aduan sampai 3 Oktober pukul 21.00 WIB, 390 orang," katanya di kantor KontraS, Jakarta, Jumat (4/10).
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Bagaimana polisi menanggapi demo buruh? Polisi saat ini sudah melakukan rekayasa lalu lintas. Adapun, exit tol Cikarang dialihkan ke exit tol lain seperti Bekasi Barat maupun Cibitung.
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
Dia mengungkapkan, dari pengaduan tersebut didominasi oleh mahasiswa, kemudian pelajar, karyawan, hingga pekerja lepas seperti ojek daring.
Rivan menjelaskan, bentuk pengaduan bermacam-macam seperti hilangnya mahasiswa usai aksi unjuk rasa, mendapat intimidasi baik verbal atau non verbal dari polisi. Berdasarkan data pengaduan, lokasi kejadian itu terjadi di depan gedung DPRD, tempat para masa berunjuk rasa.
"Mayoritas di depan gedung DPRD masing-masing Provinsi, selalu disertai intimidasi verbal dan non verbal," ujarnya.
Rivan mengatakan untuk mendata bentuk kekerasan ataupun peristiwa kekerasan yang terjadi di lapangan selama aksi tidak lah mudah. Banyak dari pelapor enggan mengungkap peristiwa saat itu. Padahal, kata Rivan, banyak foto-foto menunjukkan adanya lebam dan memar di tubuh masa usai aksi demo.
"Ini kesulitan kami karena tidak semua mau bicara," tukasnya.
Ia mengingatkan agar aparat tidak terus menerus melakukan tindakan represif tiap kali adanya aksi unjuk rasa. Rivan bersama tim advokasi untuk demokrasi mengkritik keras penggunaan gas air mata, peluru karet, serta aksi pengeroyokan oleh aparat saat mengamankan demonstrasi.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ombudsman menemukan beberapa demonstran mengalami luka-luka diduga dipukul oknum kepolisian
Baca SelengkapnyaMantan aktivis 98 itu mengaku akan mengadvokasi para demonstran yang ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaUsman menyoroti penggunaan water cannon, gas air mata, atau penangkapan dan penahanan secara sewenang-wenang kepada pengunjuk rasa.
Baca SelengkapnyaDari total sebanyak 2.753 aduan yang diterima oleh Komnas HAM sepanjang tahun 2023, 771 aduan diantaranya adalah kepada Polri
Baca Selengkapnya10 Anggota Polisi Diduga Sekap dan Aniaya Warga di Bali
Baca SelengkapnyaSebuah video penganiayaan terhadap petugas Satpol PP saat aksi demo buruh beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaDasco menegaskan tidak akan semua orang yang nantinya bakal dibebaskan.
Baca SelengkapnyaPropam Polda Bali periksa 10 anggota polisi diduga melakukan penganiayaan dan penyekapan kepada seorang warga berinisial IWS
Baca SelengkapnyaKPAI menyesalkan masih banyaknya pelanggaran hak-hak anak yang masih terus terjadi.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengatakan, aparat kepolisian kembali bersikap brutal kepada para pengunjuk rasa
Baca SelengkapnyaReaksi polisi kabur diskak advokat karena debat keras soal halangi bantuan hukum untuk para demonstran yang ditangkap.
Baca SelengkapnyaHal ini dipaparkan oleh Ketua Umum Komnas Ham, Atnike Nova Sigiro dalam acara Peluncuran laporan tahunan Komnas HAM Tahun 2023.
Baca Selengkapnya