KPA sebut setiap hari 4 orang di Sulsel terinfeksi HIV/AIDS
Merdeka.com - Sulsel masuk 10 besar penyuplai terbanyak kasus HIV/AIDS di Indonesia. Sulsel terbanyak ke-8 setelah Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Papua dan Papua Barat.
"Sulsel berada di peringkat ke 8 terbanyak se-Indonesia kasus HIV/AIDS. Peningkatan jumlahnya per tahun 1,6 persen hingga 2 persen. Korban atau penderita HIV/AIDS khusus tahun 2016 sebanyak 1.600 orang yang rata-rata per harinya itu bertambah 2 hingga 4 orang," urai Saleh Radjab, sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sulsel saat wawancara usai membawakan materi dalam kegiatan pelatihan pemahaman HIV/AIDS yang digelar KPA Kota Makassar di Hotel Jolin, Kamis (5/10).
Posisi atau peringkat ke 8 Sulsel ini hasil evaluasi Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional, Desember 2016 lalu. Karena tiap tahun memang KPA Nasional melakukan evaluasi.
-
Apa itu HIV/AIDS? HIV adalah singkatan dari human immunodeficiency virus atau virus yang dapat membuat sistem kekebalan tubuh manusia melemah.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Kapan Hari AIDS Sedunia diperingati? Setiap 1 Desember selalu diperingati Hari AIDS Sedunia.
-
Siapa yang paling banyak terdampak HIV di Semarang? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Siapa yang terkena dampak infeksi HIV di Brasil? Enam pasien yang menjalani transplantasi organ di Rio de Janeiro, Brasil, terkonfirmasi positif terinfeksi virus HIV setelah menerima organ yang terkontaminasi dari layanan donasi organ di wilayah tersebut.
-
Kapan Hari AIDS Sedunia dirayakan? Setiap tahunnya, seluruh dunia sejatinya memperingati Hari AIDS Sedunia.
Dijelaskan, untuk pertama kalinya di Indonesia, HIV/AIDS muncul sebagai kasus baru tahun 1987 lalu. Kemudian di Sulsel pertama kalinya ditemukan tahun 1991 lalu.
Dari posisi tahun 1991 hingga Juni 2017, total warga yang terinfeksi HIV/AIDS itu sebanyak 10.133 orang. Di antara 24 kabupaten/kota, terbanyak berasal dari Kota Makassar.
Dari 10.133 orang penderita HIV/AIDS di Sulsel ini, 60 persen laki-laki dan sisanya 40 persen itu perempuan.
"Kasus HIV/AIDS ini fenomena gunung es. Yang angka 10.133 kasus, itu yang sempat terdaftar di layanan kesehatan. Rumusnya WHO, yang teridentifikasi itu baru sekitar 20 persen, yang tidak teridentifikasi 80 persen," jelas Sekretaris KPA Sulsel ini.
Kenapa tidak teridentifikasi, kata Saleh Radjab, karena keluarga korban atau penderita merasa malu. Penderita HIV/AIDS tidak muncul di permukaan karena tinggal di rumah saja, disembunyikan keluarganya.
Apalagi kalau penderita ini meninggal dunia, keluarganya pasti menutupi. Selalu menyampaikan kalau meninggal dunia karena over dosis obat padahal dari ciri-cirinya meninggal dunia karena penyakit HIV/AIDS.
Salah satu cirinya kalau yang meninggal dunia itu, tubuhnya menghitam. Mereka malu mengakui karena menyangkut citra keluarga.
Dalam hal penanganan kasus HIV/AIDS ini, kata Saleh Radjab, KPA Sulsel kaya program tapi tidak bisa terealisasi semua karena tidak punya anggaran. Salah satu kendalanya adalah karena KPA ini adalah lembaga non kementerian. KPA tidak punya nomenclatur dalam APBD, tidak sama dengan dinas-dinas, badan-badan.
"Jadi kita nyantol seperti di Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Tenaga Kerja. Kita selalu coba menggugah bupati-bupati, DPRD supaya ada kepedulian untuk menyisihkan anggaran dalam hal penanganan HIV/AIDS ini," ujarnya.
Meski demikian, tambah Saleh Radjab, pihaknya selalu berusaha memaksimalkan penanganan HIV/AIDS ini untuk menekan penambahan jumlah. Salah satunya adalah membentuk Warga Peduli AIDS (WPA) sebagai katup pengamanan terdepan. Tokoh-tokoh masyarakat yang peduli, direkrut.
Diharapkan setiap desa ada WPA-nya yang berkoordinasi dengan KPA di daerahnya masing-masing melakukan pertemuan reguler, mengindetifikasi warganya yang ditengarai profesinya patut dicurigai tidak jauh dari HIV/AIDS.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes melaporkan kasus cacar monyet di Indonesia bertambah menjadi tujuh.
Baca SelengkapnyaSelain Kota Semarang, disusul Kabupaten Kendal terdapat temuan 129 kasus HIV dan Kabupaten Jepara 127 kasus HIV
Baca SelengkapnyaMeski demikian, hanya 33.590 penyandang HIV atau sekitar 51 persen saja yang rutin mengonsumsi obat hingga saat ini.
Baca Selengkapnya2.384 orang yang terlibat dalam proses Pemilu 2024 mendapatkan perawatan.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar mengungkapkan jumlah petugas KPPS yang sakit jumlahnya terus bertambah.
Baca SelengkapnyaBNPB mengatakan bahwa jumlah penderita penyakit tersebut terdata pada Januari-Juli 2024 di Nias Selatan.
Baca SelengkapnyaOrang tua diminta untuk mengawasi handphone anak jika memiliki tiga aplikasi sebagai media komunikasi mereka.
Baca SelengkapnyaMereka meminta untuk onani di lahan kosong pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaPuluhan kilogram sabu, ganja, ekstasi dan kokain disita polisi dari pengungkapan kasus tersebut.
Baca Selengkapnya